HUKUMAN

3.9K 366 11
                                    

suasana disana semakin menyeramkan. saat mata Winata tak hentinya menyorot Galaksi tajam

"tau kesalahan mu?" Galaksi menunduk tak berani mengangkat kepalanya.

"apa kamu tidak punya mulut" kali ini suara kaka tertuanya terdengar

Galaksi mengutuk dalam hati

kakanya ini buta atau bodoh! apa ia tidak lihat mulut sebesar ini terpasang di muka tampannya.

"GALAKSI LINGGA JAWAB PAPA" Galaksi menatap winata dengan mata berkaca kaca

"maaf" lirihnya

winata menghela nafas pelan

ia berlalu memasuki mobil mewahnya

sagara yang tidak melihat pergerakan galaksi menarik galaksi paksa

"shhh sakitt" saga tak mengidahkan ringisan Galaksi.

___

kini Galaksi sudah ada di mession mewah milik andromeda. ia hanya bisa menunduk ketika ayahnya dan kedua kaka setanya memarahinya

"bukankah kamu tau papah benci dengan seorang pembohong lingga" Galaksi menatap sang papah kemudian menghela nafas panjang

"aku kan udah minta maaf" ucap Galaksi. ini sudah kesekian kalinya ia meminta maaf tapi papahnya malah menggabaikan dan terus menasehatinya membuat galaksi jenggah sendiri

" masuk kamar, jangan pernah bermimpi untuk keluar dari mession sebelum papah selesai menghukumu" Galaksi membulatkan matanya

"Papah gak bisa gitu! Lingga udah gede bukan anak kecil lagi" tanpa sadar galaksi menaikan nada suaranya membuat Winata menatap marah kepadanya

"lingga jaga bicara kamu!"

"papah tidak pernah menggajari kamu berbicara tak sopan kepada orang tua!" winata beteriak marah membuat galaksi menunduk dan terisak

winata menggusap wajahnya kasar

"masuk kamar mu"

galaksi masih diam di tempatnya membuat winata gerah akan hal itu

"PAPAH BILANG MASUK KAMAR LINGGA"

"nata apa apaan!" david berteriak saat mendengar nata adiknya berteriak marah kepada keponakannya, sedangkan lingga sudah berlari ke kamarnya dengan derai air mata

saga berlalu menyusul sang adik meninggalkan lintang, winata dan david disana"

"lintang masuk ke kamar mu" tanpa menggucapkan apapun lintang berlalu menuruti printah pamannya itu

"jangan terlalu keras terhadap lingga nata, kamu justru membuatnya tertekan" nata tak mengidahkan ucapan sang kaka. ia malah berlalu membuat david menghela nafas panjang

"selalu keras kepala"

____

Langit memasuki indikosnya, ia merebahkan tubuh kurusnya di kasur tipis yang terletak disana.mendengus saat rasa bersalahnya tidak kunjung lenyap

"ckk nasib tuh cowok gimana yah sekarang" langit bergumam sambil menatap langit langit dikamar

drrt
drtt

langit membuka matanya menggambil ponsel bermrk samsung dengan malas

"kenapa ren"

"lo dimana!"

langit menjauhkan ponselnya dari telinga saat suara nyaring reno menyapa indera pendengarannya

"brisik banget sih lo!" balas langit kesal

terdengar decakan dari sebelah sana

" gue baik lo gak usah khawatir" ucap langit, tau apa yang akan reno tanyakan kepadanya

"yaudah kalo lo oke, jangan lupa besok hari pertama lo di sekolah baru jangan sampe telat!" langit berdecak malas

"bawel deh lo"

seperti biasa tanpa memberi kesempatan reno untuk membalas langit lebih dulu mematikan sambungan telepon

ciri ciri manusia yang sudah tidak punya ahklak langit ini.

karena lelah langit pun memutuskan tidur, jadi anak baik dulu untuk hari pertama tidak masalah bukan?

sebelum terpejam langit terkekeh mengingat apa saja rencana yang akan ia lakukan disekolah barunya itu

___

wanita dengan rambut terurai dan bibir yang merah merona mengisap alkohol di gelas kecil ditanganya

wanita satunya hanya memperhatikan

"jadi benar kalau lingga bukan putra bungsu nata" ucap wanita berambut sebahu

wanita yang tadi sibuk meminum menoleh, ia menyeringai

"nata memiliki satu anak lagi yang sayangnya tidak ia ketahui" ucap wanita itu

"ini akan seru bukan kalau kita lebih dulu menemukan anak itu" ucapnya dengan nada licik

"tentu, maka dari itu kita harus bertindak cepat"

mereka berdua tertawa bersama sampai tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang pria yang mengguping percakapan mereka

pria itu melenggang pergi dari sana. saat sudah di luar pria itu memasuki mobil mewahnya, ia menggeluarkan ponsel mahalnya dan mendial nomer bos nya

"saya mendapatkan informasi penting bos dari kedua jalang itu"

___

masih kurang panjang sih... tapi enan nulisnya sampe sini dulu soalnya belum dapet ide wkwkw

jangan lupa vote dan koment;)

TRIMAKASIH YANG UDAH BACA CERITA INI ;)

Dunia Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang