Langit memandangi setelan jas peninggalan sang mamah, ia menghela nafas saat memorinya kembali mengingat tentang jas itu
Flashback on
"Langit! kemari dulu!"
langit, lelaki berusia 13 tahun itu berdecak namun tak urung bangkit menghampiri sang mamah
"Ada apa mam, langit lagi main ps tau" ucap langit sebal
Sarah yang mendengar itu terkekeh " lihat apa yang mamah belikan untuk langit" Sarah memperlihat sebuah setelan jas berwarna hitam kepada langit membuat langit mengernyit bingung
"ini buat apa mam?" tanya langit
sarah memutar matanya malas "yah buat dipakai dong sayang" ucap sarah
langit berdecak "iya tahu buat dipakai tapi kan langit gak ada acara formal terus nih baju kayaknya gak cukup di badan langit" ucap langit panjang lebar
Sarah tersenyum sabar "udah kamu simpen aja nanti juga bakal kamu butuhin" langit hanya dapat mengangguk lalu membawa baju itu ke lemarinya
flashback off
Langit mengelap setetes air yang membasahi wajahnya, ia tersenyum cerah "Gue gak boleh cengeng! Masa anak kuatnya mamah nangis cuma gara gara jas" Langit bangkit dari duduknya, ia masuk kedalam toilet berniat bersiap untuk pesta nanti malam
****
Galaksi memandang malas saga yang sedari tadi sibuk memilih jas jas mahal yang akan ia gunakan di acara nanti malam. Sudah hampir satu jam Galaksi duduk disini, sebenarnya ia tidak sendiri tadinya ada lintang yg menemaninya namun tidak lama lintang pamit pergi karena ada urusan mendadak dengan geng nya meski galaksi tahu kalau itu hanyalah alibi.
"lingga, bagaimana dengan yang ini" Saga datang dengan jas berwarna biru gelap
Galaksi menelisik jas itu kemudian mengangguk "Semua jas yang kaka perlihatkan tadi bagus semua termasuk yang itu jadi bisakan kita pulang lebih cepat kak" ujar Galaksi setengah kesal
saga memutar matanya malas "ckk baiklah, abell siapkan jas seperti ini untuk ku, lingga dan juga Lintang" Abel sekretaris Saga itu menganggukan kepalanya
"baik pak" setelahnya abel berlalu dari sana meninggalkan kedua adik kaka itu
"Ayo pulang" ujar Saga sambil merapikan jasnya
Galaksi yang mendengar itu membuang nafas lega, akhirnya...
***
" Kau cantik dengan gaun itu honey" melissa berbalik saat sebuah bisikan ia dapatkan
Ia menatap max dengan senyum menawannya
"kau juga terlihat tampan max" max terkekeh mendengarnya namun moment romantis mereka tidak berlangsung lama saat sebuah ketukan terdengar
Max menatap bodyguard nya dengan tatapan datar "Ada apa" Tanya max dengan intonasi dingin dan datar
Bodyguard itu menundukan badanya "Maaf sebelumnya tuan, Tuan menunggu anda diruang kerja nya" Max yang mendengar nama sang kaka mendengus kesal ia melirik melissa
"aku akan segera kembali" melissa menganggukan kepalanya
Setelah mencium melissa max berlalu dari sana di ikuti sang bodyguard di belakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Langit
RandomGalaksi dan langit pria yang memiliki kehidupan yang amat berbeda namun bagaimana bila ternyata mereka memiliki hubungan darah? "kamu adalah putra bungsu saya Langit" - winata "demi alex! papah serius!" - Galaksi "wah pak jangan maen maen" - Langit