sebelum membaca cerita gaje ini alangkah baiknya jangan lupa vote yahh😘😘okeee selamat menikmati cerita gajequu😘
_____
___Wanita paruh baya yang nampak masih cantik di usianya yang sudah kepala empat ini nampak tengah menunggu seseorang ia menatap isi bandara dengan senyum yang sulit diartikan
"kau sudah tiba juga" Wanita itu berbalik tersenyum manis kepada pria berpakaian jas mahal tersebut
"kau mengagetkanku max" pria yang dipanggil max terkekeh ia berjalan mendekati wanita cantik tersebut
"bagaimana perjalanan mu hmm" pria itu merangkul wanita bermanik cokelat gelap tersebut dan mereka kembali melanjutkan perjalanan
"sangat baik"
"sebelum ke apartemen antar aku dulu ke kafe delona max"
max menoleh ia mengernyit heran
"untuk apa" tanya max
"menemui putra putra ku" Melissa, wanita itu tersenyum penuh makna sebelum memasuki mobil mewah berwarna silver yang terparkir
max masih diam di tempatnya namun tidak lama sebuah seringainya muncul di wajah tegasnya ia pun menyusul memasuki mobil mewahnya
___
Winata menatap sebuah rumah kecil di depannya dengan pandangan yang sulit di artikan. Ia menghela nafas panjang sebelum membuka pintu mobil mewahnya.
''Dom aku akan masuk, tunggulah disini'' setelah mengatakan itu winata membawa langkahnya memasuki kawasan kumuh ini
''apakah sarah tidak mengurus anaknya dengan benar?'' decakan kasar keluar dari mulut winata, dengan wajah angkuhnya ia kembali melanjutkan perjalanannya
____
Langit menghela nafas kesal, ia mengacak rambut panjangnya emosi.
reno, pria yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya menoleh dengan kesal
"lo kenapasih rusuh amat!" Langit menatap tajam reno, sedangkan yang ditatap hanya mendengus sebal
"menurut lo gue terima jangan tawaran tuh orang"
reno menoleh dari ponselnya, ia menatap Langit malas
"goblok make nanya yah trima lah! uang yang dikasih Galaksi bukan uang sedikit bodoh!" Langit memutar matanya saat mendegar ucapan reno
"lo kok malah ngatain gue sih nyet!" Langit sebal sendiri ia kan meminta saran bukan meminta kata kata umpatan meski apa yang reno ucapkan tidak sepenuhnya salah sih.
"Lo bilang om lo yang punya sekolah kan?"Reno berdehem sebagai jawaban, ia kembali fokus dengan ponselnya itu.
"berarti om lo salah satu anggota Andromeda"
Reno langsung terdiam mendengarnya, ia menatap Langit kemudian terkekeh garing
"engg- engga kata siapa!"
Langit yang melihat gelagat Reno hanya bisa berdecak malas
"lo emang dasarnya gak bisa bohong gausah sok sok an jadi tukang bohong nyet" sabar, Reno mengusap dadanya sabar saat makian langit mengudara memasuki indera pendengarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Langit
RandomGalaksi dan langit pria yang memiliki kehidupan yang amat berbeda namun bagaimana bila ternyata mereka memiliki hubungan darah? "kamu adalah putra bungsu saya Langit" - winata "demi alex! papah serius!" - Galaksi "wah pak jangan maen maen" - Langit