"jadi dia galaksi"
semua orang mengerubuni pria berjaket kulit hitam disana, langit hanya menatap dari kejauhan. ia bisa merasakan aura yang tak biasa dari ke empat pria disana.
manik terangnya tidak sengaja bertubrukan dengan manik Galaksi yang lebih gelap dari pada dirinya. langit berdehem pelan setelahnya ia jalan menghampiri Galaksi
"jadi lo yang namanya langit" galaksi menaikan sebelah alisnya menelisik langit dari atas sampai bawah. langit mengernyit tak suka
"biasa aja ngeliatin nya, gue tau gue ganteng" ucapan penuh kepercayaan diri itu membuat Galaksi tertawa
"mirip sama lo" galaksi menoleh saat haikal sahabatnya berbisik
Galaksi mendengus, mirip dari mananya coba
" udah siap kalah" langit mengangkat sebelah alisnya
" harusnya gue yang ngomong gitu" Galaksi menyeringai, menarik juga pria ini
mereka berdua kini sudah berada di garis start, bersiap untuk memulai pertandingan
bremmm
bremmm
bremmm1... 2...3.... GO!
motor sport berwarna merah dan hitam itu berlaju dengan kecepatan di atas rata rata, saling menyalip satu sama lain
dibalik helm full facenya Galaksi menyeringai, ia suka lawanya kali ini. Galaksi kembali menambah kecepatanya langit yang melihat itu berdecak kesal
ternyata benar yang dikatakan reno bahwa lawanya ini tidak bisa di sepelekan.
Garis finish sudah terlihat, dengan sekuat tenaga langit menambahkan kecepatan motornya.
hingga..
DORR
suara tembakan terdengar sontak motornya dan motor Galaksi berhenti sebelum menuju garis finish, para penonton yang sudah menanti di sana menjerit ketakuatan mereka berlarian kesana kemari guna melindungi diri
langit bisa melihat sekumpulan pria berjas berdiri dengan rapi di garis finish dan jangan lupakan dengan sebuah pistol ditanganya. ia bergidik ngeri siapa pria itu? tunggu! jangan jangan pria berbadan kekar itu musuh dari Galaksi. kalau kalian berpikir bagaimana langit bisa menyimpulkan hal itu jawabannya adalah dari ekspresi Galaksi yang nampak gusar di tempat
hingga atensinya beralih kepada tiga mobil mewah yang berhenti. lima orang keluar dari mobil yang berbeda namun dengan ekspresi yang sama
"lo kenapa masih disini" langit menoleh saat suara lirih galaksi terdengar
"lo sendiri kenapa masih disini" langit pun menjawab dengan lirih seperti Galaksi
astaga rasanya galaksi ingin menengelamkan pria polos ini
"kalo lo masih sayang nyawa lo lebih baik lo pergi deh" galaksi kembali berbisik membuat langit mengernyit
"emang kalo gue gak pergi kenapa"
"mati, lo bakal mati"
Langit membulatkan matanya saat mendengar ucapan Galaksi barusan.mati katanya? astaga demi neptunus ia belum siap mati masih banyak dosanya selama hidup. kalo mati masuk surga si masih mending tapi kalo masuk neraka gimana?!
"sudah berbisik nya" kedua remaja itu menoleh
glugg
aura yang terpancar dari sosok berjas itu benar benar membuat mereka bergidik ngeri
"pergi sekarang langit"
langit masih mendengar jelas suara galaksi, ia harus menyelamatkan nyawanya terlebih dahulu. toh ia juga tidak mengenal Galaksi untuk apa ia memikirkan pria itu
Langit menghidupkan motornya dan langsung berlalu dari sana
dari sepion dapat ia lihat pria tua itu masih menatapnya dengan ekspresi tak dapat ia mengerti
"semoga lo engga apa apa galak"
___
sebelum part semakin bertambah enan cuma mau ngasih tau kalau mereka berdua itu adalah pemeran utama dari cerita ini. jadi cerita ini bakal fokus dengan Galak dan langit
and guys enan juga mau ngingetin jangan lupa vote dan koment agar enan bisa apload cerita ini dengan cepat
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Langit
RandomGalaksi dan langit pria yang memiliki kehidupan yang amat berbeda namun bagaimana bila ternyata mereka memiliki hubungan darah? "kamu adalah putra bungsu saya Langit" - winata "demi alex! papah serius!" - Galaksi "wah pak jangan maen maen" - Langit