pria dengan di baluti jas hitam mahalnya melangkah memasuki sebuah gedung yang tua namun masih terlihat terurus. bau amis menyeruak saat ia masuk semakin dalam. suara jeritan penuh kesakitan mengalun memasuki indera pendengarannya.
"jadi apa yang kau dapat" pria berkaos hitam muncul dari balik pintu di pojok sana
pria berjas itu mengernyit
" sejak kapan kau peduli tentang masalah ini" ucapnya sarkas
"kau menggunakan uang ku untuk rencana bodoh mu itu kalau kau lupa" pria berkaos itu meneguk anggur di gelasnya
"ini uang daddy bukan milikmu"setelah mengatakan itu pria berjas itu berlalu
reynand, ia hanya dapat menghela nafas saat tubuh sang adik menghilang di balik tembok
____
Sudah hampir 2 jam galaksi berada dikediaman bisma, ternyata selain ada teman teman dari lintang teman teman laknatnya pun berada disini.
"kenapa" galaksi menoleh, saat suara dirga sahabatnya yang menurutnya paling normal berucap.
"enggak apa apa" dirga hanya mengangguk tidak minat bertanya lebih jauh
"kenapa lo? galmov"galaksi mendengus saat valdi, sahabat laknatnya mengejeknya
"sok tau lo sempak kuda"
"HAHAHA" terdengar tawa dari pria berambut pirang. tristan namanya
"lagi pms nih anak jan di ganggu" tristan terkekeh saat mengatakan itu sedangkan galaksi hanya mendengus sebal, hari ini ia sedang tidak mood untuk meladeni manusia sejenis tristan dan antek anteknya
"lingga"
galaksi menoleh begitupun dengan ke empat remaja di dekat galaksi
"gue ada urusan lo pulang sama dirga" Galaksi berdecak kesal saat mendengar ucapan lintang ia kemudian mengelengkan kepalanya
"no! gue kesini kan sama lo bukan sama dirga" galaksi bersidekap dada menatap garang lintang
lintang memutar matanya malas
"gak usah manja, gue ada urusan penting dan dirga anter galaksi pulang sebelum jam 11" setelah dirga mengangguk mengiyakan lintang langsung melongos pergi mengabaikan protesan galaksi di sana
" kaka gak ada ahklak!" seru galaksi kesal
rendy yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya menoleh ia terkekeh melihat ekspresi kesal galaksi
"emang sejak kapan bang lintang punya ahklak gal" Galaksi hanya melirik membenarkan dalam hati apa yang di ucapkan valdi
"cabut" keempat pria itu menoleh terdengar decakan dari mulut remaja tampan itu
"yaelah dir mash jam 10 ini" tristan menatap dirga memelas namun dirga hanya mengedikan bahunya acuh
"tuan rumahnya udah gak ada, gak sopan kita tamu masih disini" mereka berempat hanya bisa menurut saja bila seorang dirga sudah berucap panjang lebar seperti itu
galaksi bangkit dengan bibir mencabik kesal, ia berjalan mendahului yang lain dengan kaki di hentak hentakan
tristan mengeleng melihat tingkah Galaksi
" gue heran kok bisa om nata punya anak modelan Gala" valdi, rendy maupun dirga membenarkan hal itu setau mereka hampir seluruh keturunan Andromeda dikenal dingin nan datar dan tak berperasaan hanya Galaksi dan anak bungsu abraham andromeda yang tingkahnya berbanding terbalik
"anak bungsu andromeda kayaknya emang terlahir kayak gitu" saut valdi sambil tersenyum
___
hening, hanya ada keheningan di tempat ini. ketiga pria disana sama sekali tidak ada yang membuka mulut untuk berbicara
saga, putra sulung winata masih menatap sang ayah dengan tatapan penuh tuntutan
terdengar helaan nafas panjang dari nata, membuat saga semakin di rundung penasaran
"apa papah akan menjelaskan semua ini sama saga" nata menatap intes putra sulungnya, dibandingkan Lintang dan galaksi sagalah yang hampir mewarisi seluruh sikapnya. keras kepala, tak suka di bantah dan tentunya pemarah.
"papah, papah memiliki anak lain selain kalian bertiga"
saga masih mencerna ucapan sang ayah, ia terkekeh sinis setelahnya
"aku bertanya serius pah" nata memijit pelipisnya, kemudian membalas tatapan tajam yang saga berikan.
"apakah di wajah papah terlihat sedang melakukan sebuah candaan saga"
andre, pria dua anak ini menatap hati hati pasangan ayah dan anak dihadapannya
"Wooo sepertinya aku sudah tidak di perlukan lagi disini nata, aku akan kembali ke kantorku" tanpa menunggu balasan Nata andre melangkah keluar meninggalkan kedua pria disana
saga mengepal erat, tidak tahu harus berekspresi seperti apa
"aku tidak mau anak itu masuk kedalam keluarga kita" saga bangkit, ucapannya mutlak membuat nata lagi lagi menghela nafas.
"dia memiliki darah andromeda, dan itu berarti dia juga keluarga kita sagara" sagara tersenyum miring
" but he's an illegitimate child dad" setelah mengatakan itu saga melangkah keluar mengabaikan suara suara Nata yang nampak marah
___
Langit terdiam, menikmati hembusan angin angin dipantai. ia menatap langit malam, menghela nafas berharap beban yang berada di pundaknya bisa menghilang dibawa oleh angin yang menerpa wajah tampannya
ucapan wanita yang ia temui tadi masih terngiang di benaknya. ia mengusap wajah nya dengan kasar
"arghhh sialan!" Langit berteriak marah, nafasnya memburu tanganya mengepal kuat
tanpa ia sadari matanya memerah. langit memejamkan matanya dan seketika ucapan wanita gila tadi terngiang ngiang kembali di benaknya
Flashback....
___
selesai....
sampai jumpa di next capter, trimakasih yang telah membaca
dan seperti biasa jangan lupa 🤍 dan koment
trimakasih, salam sayang dari enan🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Langit
RandomGalaksi dan langit pria yang memiliki kehidupan yang amat berbeda namun bagaimana bila ternyata mereka memiliki hubungan darah? "kamu adalah putra bungsu saya Langit" - winata "demi alex! papah serius!" - Galaksi "wah pak jangan maen maen" - Langit