terlambat

2.4K 238 30
                                    

Galaksi sudah rapi dengan pakaian formalnya, sang papah tadi mengatakan bahwa makan malam sekarang akan dilakukan di luar. tentu ia senang akan hal itu.

ia bersiul siul kembali menatap pantulan dirinya di kaca besar.

"udah cakep, gen andromeda emang engga pernah mengecewakan" Galaksi sedikit terkekeh hingga sebuah ketukan mengalihkan atensinya

" Gal dah siap belom? abang lo nungguin!" Galaksi berdecak kesal, itu adalah suara om nya, alvaro.

" iya bentar lagi!" balas galaksi berteriak

merasa sudah siap Galaksi turun kebawah. ia keluar dari lift dan dapat ia lihat seluruh anggota keluarga sudah berada di ruang tamu

"sudah siap" Galaksi mengangguk sebagai jawaban

setelahnya mereka langsung segera pergi ke tempat tujuan.

___

Langit menatap intens musuh bubuyutannya. Derick. salah satu lawannya di arena balap yang terkenal licik

"hati hati bro gue punya firasat nih anak bakal pake cara licik lagi" bisikan reno hanya dibalas deheman oleh langit, langit tahu betul siapa itu derick, pria licik yang bisa melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia mau.

langit melangkah medekati motornya, seorang gadis seksi berdiri di depan kedua motor ninja tersebut, menatap nakal kedua pria yang sudah berada di motornya masing masing

"ready"....

one....

brummm

two.....

bremmm

GO.....

kedua motor itu melaju dengan kecepatan di atas rata rata saling menyalip satu sama lain

___

Winata melongarkan dasinya, ia memijit pelipisnya lelah. hari ini ia tiba tiba mendapatkan panggilan mendadak dari dunia bawah atas peretasan yang terjadi.

"apakah Yang lain sudah berada di sana" winata berucap, tanpa menatap lawan bicara

Dom asisten pribadinya menatap winata dari spion

"sudah tuan. tuan abraham, tuan delon dan juga tuan david sudah berada disana" Jawab dom

winata mengangguk setelahnya atmosfer didalam mobil kembali hening hingga...

ckitt

Bruk

"Sialan ada apa dengan mu dom!" winata memekik kesal saat tiba tiba mobil berhenti mendadak

dom berbalik, menunduk hormat

"maafkan saya tuan, ada seorang pengendara tiba tiba melaju, saya akan keluar untuk memeriksa" Dom segera keluar dari mobil, ia tidak boleh membuang buang waktu atau bisa tuannya akan mengamuk.

"shhh sialan! kalau bawa mobil hati hati!" winata menoleh, triakan seorang pemuda itu dapat ia dengar.

kenapa ia seperti mengenal suara itu?

___

Garis finish sudah hampir terlihat, langit tersenyum kemenangan

"10 juta im coming"

baru saja ingin menambah kecepatan motor sebuah tendangan ia dapatkan, langit oleng ia mengeram kesal

"sialan!" derick sudah melaju jauh di depannya, langit yang melihat itu tentu saja kesal bukan main, dengan emosi yang memuncak langit mengedarai motor besinya dengan kecepatan di atas rata rata

Tanpa langit sadari di arah berlawanan ada mobil yang juga berkemudi dengan kecepatan di atas rata rata sehingga tidak sengaja menyenggol motornya hingga terjatuh

brukkk

Langit cukup terpental, namun beruntung iya tidak terluka parah

langit meringis merasakan sakit di sikunya, ia mengutuk pengemudi didalam mobil tersebut.

"shh sialan!"

"nak kamu tidak apa apa?"

___

Galaksi tidak henti hentinya mengetuk ngetuk meja.ia bosan, Papahnya belum juga tiba sedangkan waktu makan malam sudah hampir lewat. ia melirik kedua kakanya. kemudian mendengus sebal saat kedua orang itu tengah sibuk dengan urusannya masing masing

omnya dan opanya sedang berada diruangan sebelah entah membicarakan apa ia sama sekali tak minat untuk mengetahuinya

citt

suara pintu terbuka mengalihkan atensi ketiga putra Winata, Galaksi sudah tersenyum cerah ia fikir yang datang adalah sang papah namun ternyata ia salah yang muncul ternyata adalah om-nya si Alvaro manusia minim akhlak

"lintang gue pengen ngomong" Galaksi mengerutkan keningnya heran saat melihat ekspresi serius yang terpangpang di wajah alvaro, kemudian ia melirik Lintang yang entah mengapa menurut begitu saja.

setaunya Lintanf dan Alvaro itu tidak akur, bahkan bisa disebutkan mereka layaknya tom and jerry selalu bertengkar.

setelah kedua pria itu menghilang dibalik pintu Galaksi mendekat ke arah saga, ia menarik baju saga membuat saga menoleh dengan alis terangkat satu

"kenapa?" tanya saga

"papah kemana ini udah mau lewat jam 10 loh bang" Galaksi memajukan bibirnya tanda kesal

Saga menyimpan tabletnya, ia mengeluarkan ponsel mewahnya dan mendial nomer seseorang yang tak Galaksi tau

"apakah tuan winata masih berada di sana"

"...."

"sejak kapan?"

"...."

tutt

Saga menghela nafas kasar saat mengetahui bahwa sang papah sudah pergi dari kantor sejak 2 jam yang lalu. jarak kantor dan restoran ini sama sekali tidak jauh mungkin hanya butuh 20 menit untuk tiba

"kenapa" saga kembali menatap Galaksi dengan tatapan khasnya

"kaka akan panggil opa, pesanlah makanan terlebih dahulu"

"tap-"

belum saja Galaksi menyelesaikan ucapannya Saga sudah terlebih dahulu pergi membuat Galaksi mendengus sebal

"nyebelin!"

____

enan pusing mikirin kalimat kalimatnya😌

Kalo udah sampe 20 koment enan bakal up lagi.

tapi kayaknya gak mungkin deh🥲




okedeh sampai bertemu di next capter yang lebih panjang👋🏻👋🏻 bubayy

Dunia Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang