DIA KEMBALI

2.1K 188 3
                                    

Galaksi tidak ada henti hentinya menghela nafas, ia menatap malas teman satu clubnya

"emang belum ada yang cocok?" Galaksi bersuara, menatap rendy salah satu anggota penting di club motor ragav.

rendy mengeleng lemas " anak anak sini engga ada yang se gesit kita kita dalam dunia balapan" rendy berucap dengan raut lelah, sedari tadi ia mencari kandidat penganti untuk klub mereka namun nihil tidak ada yang cocok untuk menjadi anggota ragav

"kalau gini terus bisa bisa ragav bubar ren" Galaksi menyederkan bahunya, ia memijit pangkal hidung lelah. Masalah anak lain dari papahnya saja belum beres ditambah masalah krisis anggota ragav astaga bisa gila galaksi lama lama

"pak bos!!" Galaksi yang sedari tadi sibuk memejam membuka matanya, ia menatap malas tristan si pemilik suara macam kaleng rombeng

"apaan" saut galaksi malas, ia tahu pasti hal yang akan tristan ucapkan adalah sebuah omongkosong

"gue- huh gue tau siapa yang cocok sebagai penganti ardan" Galaksi yang mendengar itu menatap serius tristan

"serius gak lo" ucap galaksi menatap tristan lamat lamat

tristan berdecak malas

"dua rius boss, anak nya lagi di seret paksa sama si valdi"

Galaksi mengangguk anggukan kepalanya

"okee kalo gitu biar gue liat dulu tuh anak, eh btw dirga mana" tanya Galaksi yang mulai menyadari ketidak hadiran manusia macam kulkas, dirga.

"di ruang osis" saut rendy tak mengalihkan perhatian dari ponsel mahal miliknya

Galaksi dan tristan yang melihat itu memutar matanya malas

"DASAR BUCIN" ucap mereka secara bersamaan

____

Langit sedari tadi tidak ada henti henti nya memberontak, ia diseret paksa oleh pria berbadan kekar yang ia ketahui bernama valdi, salah satu teman Galaksi kalau ia tak salah

"woy elah lepasin! gue gak minat masuk klub lo lo pada!" ucap Langit sedikit berteriak, valdi tak henti hentinya mendumel akan suara cempreng yang langit keluarkan

"elah timbang nurut susah amat lo" ini sudah sekian kalinya valdi berucap dengan kalimat yang sama, ia tersenyum saat pintu ruangan ragav mulai terlihat

"tawaran kita gue yakin gak akan ngerugiin lo" ucap valdi menatap wajah kusut langit

langit memutar matanya malas, ia tak mengidahkan ucapan valdi sama sekali

"woy kalem dong nyeretnya lo pikir gue sapi apa!" sentak Langit kesal, valdi mah bodo amat ia semakin mempercepat langkahnya

brukk

"ini anak yang bakal join sama klub kita"

Galaksi,rendy dan tristan menoleh ke arah sumber suara.

Galaksi menatap valdi dan Langit dengan kening berkerut

"lah nih bocah lagi" Galaksi bangkit dari duduknya menghampiri kedua remaja yang baru saja tiba

langit memutar matanya malas

"gue gak minat join ke klub lo" ucap Langit datar, galaksi menaikan sebelah alisnya

"serius? lo aja belum tau tentang klub gue" ucap galaksi sambil bersidekap dada, ia menatap langit remeh

"memang nya apalagi? kegiatan anak orang kaya kayak lo pada gak jauh dari menghambur hamburkan duit" Langit menatap rendah ke empat pria disana

"Dan gue selaku orang miskin gak minat ngelakuin hal bodoh kayak lo pada" Setelah mengatakan itu Langit berniat melangkah pergi sebelum cekalan Galaksi menghentikannya

"Justru kita menghasilkan duit dari klub yang gue jalanin, bahkan bisa tiga kali lipat dari pendapatan lo selama satu bulan langit" Langit menoleh sedikit terkejut dengan ucapan Galaksi. ia memincingkan natanya berusaha mencari kebenaran dimata si pria tengil di depannya

"kenapa? butuh bukti?" Galaksi membelas tatapan Langit dengan santai, ia menyeringai setelah mengatakan kalimat itu

"okee buktiin kalo gitu" balas langit tak lupa dengan ekspresi angkuhnya

___

Lintang tak henti hentinya mengetuk ngetuk meja kerja milik sang kaka, sedangkan sagara ia nampak memejamkan matanya berusaha merilekskan tubuhnya

"terus apa yang bakal lo lakuin" Lintang membuka suara, menatap sang kaka penuh tanya

terdengar helaan nafas dari pria yang 4 tahun lebih tua dari nya itu.

saga melonggarkan dasi yang terpasang di lehernya

"apa lagi, temui wanita itu" ucap Saga dengan ekspresi yang sulit di jelaskan

lintang berdecak, ia menatap saga intens

"gausah ajak tuh bocah bisa berabe nanti" saga hanya mengangguk, lagi pula mengajak Galaksi tidak ada dalam daftar rencananya

____

Winata melangkah memasuki sebuah ruangan mewah milik salah satu orang yang ia benci, suara sepatu mahal yang ia gunakan mengalun mengisi ruangan

Nata menatap asisten pribadinnya, dom

"Pastikan tidak ada yang menganggu kami berdua dom"

dom mengangguk patuh, ia membungkukan badannya tanda hormat.

ckitt

Nata menatap ruangan ini dengan datar, atensinya menangkap seorang wanita yang dua tahun lebih muda darinya. Wanita itu tersenyum kearahnya.

"hey honey masuklah jangan berdiam diri disana" Nada suara wanita itu nampak mengoda namun Winata malah terkekeh sinis mendengarnya

Winata melangkah mendekat, tanganya ia masukan kedalam saku celana mahal miliknya

Winata melepas jas hitam miliknya meletakan pada senderan kursi

" mari kita akhiri ini"




"honey....."

____

HEY ADA YANG KANGEN CERITA INI?

pendek dulu yah panjangnya di next capter😄

enan akhirnya up setelah berapa hari
yah?🤔

jangan lupa like dan koment agar enan bisa segera up!!

ohiya menurut kalian lebih baik alurnya di percepat atau engga?

okee see you di next capter bubay👋🏻👋🏻

Dunia Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang