[4] Virus Cinta

2.7K 305 9
                                    

Hari pertama pendekatan Zain kepada gadis pujaan hatinya, Zehra. 

Pria itu akan mengantar gadisnya, maksudnya nanti jika sudah satu bulan berlalu Zehra akan menjadi gadisnya, ke tempat kerjanya. Dia sudah sangat yakin dengan Zehra, gadis cantik yang membuatnya tergila-gila.

Zain merapikan penampilannya sebelum keluar dari mobil Bugatti mahalnya.

Raut muka yang awalnya cerah seketika muram melihat gadis itu mencium kedua pipi pria pendek itu.

Zain menghampiri dua sejoli yang nampak sangat tak serasi itu dengan penuh amarah.

"Aku berangkat dulu, sayang," pamit Zehra pada pria pendek itu sebelum menghampiri Zain dan ekspresi cemberutnya.

Pria pendek itu menjawabnya sembari tertawa geli.

"Siapa namamu pria pendek?" Tanya Zain dengan nada penuh cacian.

Pria itu tersenyum manis. Zain tidak menyukai senyuman itu, pria pendek itu tidak pantas mendapatkan lesung pipi di pipi kirinya.

"Namaku Josh, paman," jawabnya santai.

Zain mengangkat dagunya angkuh tidak suka jika pria pendek yang merebut gadisnya itu menyebutnya paman.

"Jangan memanggilku paman!"

Josh mengangguk singkat memaksakan senyumannya.

"Oke, Josh, kau mau kuberikan uang berapa untuk memutuskan hubunganmu dengan gadisku?"

Josh mengerutkan keningnya.

"Kau ini jadi mengantarku tidak?" Suara gadis itu mengalihkan pembicaraan mereka.

"Baiklah Zehra sayang, ayo kita pergi dari tempat jelek ini!" ujar Zain penuh penekanan.

"Jangan menghina rumahku!" Kecam Zehra tak terima.

"Ini rumah gadisku? Wah, selain pendek kau juga tidak punya modal untuk membeli rumah sendiri," tutur Zain tak berperasaan kepada Josh.

Zehra menggelengkan kepalanya marah.

"Kau keterlaluan!" Desis Zehra sarkasme meninggalkan pria itu.

Zain yang diliputi rasa panik mengejar gadis itu. Jangan sampai gadis pujaannya marah.

"Sayang..." Serunya penuh cinta.

"Jangan memanggilku, sayang!"

"Tapi kau yang bilang sendiri aku boleh memanggilmu sayang," ujar Zain dengan nada merajuk.

Zehra mengusap wajahnya kasar.

"Bisakah sehari saja bertingkahlah normal?"

Zain mengelus dagunya mengangguk.

"Oke, jika itu maumu," ujarnya penuh keyakinan.

"Bagus, sekarang antarkan aku ke tempat kerjaku!"

Zain tersenyum senang mendengar perintah bos kecilnya itu. Tinggi badan gadis itu tidak sampai bahunya terkesan imut dan serasi dengannya. Dia kira gadis itu akan menolak tumpangannya.

Zain dengan senang hati membukakan pintu mobilnya untuk gadis pujaannya. Mobil yang belum pernah membawa kekasih-kekasihnya. Ralat, semua mobilnya tidak pernah membawa mantan kekasihnya. Sebab dia tidak pernah tertarik pergi berkencan dengan wanita-wanita itu. 

"Kau pasti tahu alamat tempat kerjaku 'kan?" Tanya gadis penuh kepastian.

"Aku tahu semua tentang dirimu, sayang," tuturnya penuh godaan.

"Oh ya? Aku tidak percaya kau tahu semua tentang diriku dan tolong jangan memanggilku 'sayang' kau pasti bisa membedakan bercanda dan serius. Dan waktu itu aku hanya bercanda!"

"Semua tentangmu kuaanggap serius, jadi aku tidak perduli kau hanya bercanda atau tidak."

Gadis itu memandang Zain dengan tatapan tak bisa ditebak.

"Kau memang pria aneh," pungkasnya tak acuh.

Kurang lebih lima belas menit. Mobil Bugatti itu melaju semakin lambat lalu menepi ke pinggir jalan tepat di depan Rumah Sakit Hewan Peliharaan yang terlihat kecil.

"Terimakasih," ujar Zehra singkat sembari melepaskan sabuk pengamannya.

"Tidak perlu sungkan, kau bisa memintaku membawamu kemanapun kau mau atau memberikan semua barang mahal pun tidak masalah," jawabnya terdengar sombong.

"Apa memang sifat aslimu seperti ini?" Tanya Zehra heran.

"Aku tidak pernah bermuka dua di depanmu. Sikap asliku hanya kutunjukkan untukmu dan keluargaku. Ah satu lagi sekertarisku dia akan menjadi calon kakak iparku."

Gadis itu menatap datar pria itu, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tadi tapi dia memilih diam.

"Aku ingin bertanya denganmu tentang satu hal," ujar gadis itu terdengar serius.

"Kau boleh bertanya apapun yang kau mau."

Gadis itu menghela nafasnya pelan.

"Apa hal yang membuatmu penasaran denganku?"

"Banyak sekali yang harus kuketahui tentangmu. Bukan sekedar memenuhi rasa penasaranku. Tapi, aku ingin hatimu, jiwamu, ragamu, senyuman manismu dan segalanya tentangmu hanya untukku," tutur Zain tulus.

Gadis itu tersenyum samar mendengarnya. Entah apa yang dipikirkan gadis itu sekarang.

"Dasar Casanova!" Geramnya lirih sampai tak terdengar jelas oleh Zain.

"Kau bilang apa?"

"Kau pria yang sok romantis, dengar?"

"Selain tampan dan manis aku juga pria yang romantis dan berpenampilan necis," ujarnya berbangga diri.

Gadis itu tertawa geli. Zain lagi-lagi terpana melihat tawa renyah gadis itu lama-lama dia bisa mati karena suara detak jantungnya terdengar keras sampai telinganya sendiri.

"Lama-lama aku bisa terkena penyakit jika terus mendengar kalimat sok puitismu itu." Tuturnya setelah menghentikan tawanya.

"Benar, kau akan tertular virus cintaku."

Gadis itu tersenyum miring.

"Aku akan tertular virus gilamu!"

Zain tidak menangggapi ucapan gadis itu yang terdengar sarkas. Dia memandang gadis itu dengan harapan besar. Selama hidupnya dia tidak pernah berharap seperti itu, dia sangat berharap gadis itu hatinya akan luluh.

"Boleh ku minta satu hal?" Pinta Zain penuh harap.

"Apa?" Ujarnya membalas tatapan berbinar pria itu yang seperti anak kecil.

"Panggil aku Zain, aku bahagia jika kau memanggil namaku."

Gadis itu menaikkan bola matanya berpikir keras.

"Baiklah... Zain."

Pria itu berteriak girang reflek meraih kedua tangan gadis itu lalu menciumnya lembut sampai terdengar suara khas kecupan. Gadis itu dengan cepat menarik tangannya kembali.

"Kau tidak berhak menciumku, Zain!" Tunjuknya dengan kesal.

"Kau mencium pria pendek tadi tapi tidak mau kucium? Aku mau kau cium juga!"

Gadis itu menarik nafasnya. Jika, terus menerus emosi dia tidak bisa berpikir jernih. Menghembuskan nafasnya kasar.

"Kau mau kucium?"

Zain mengangguk dengan mata berbinar-binar.


To be continued...

_______________________________________

Don't forget to vote and comment.

Happy reading

Selamat berbuka puasa 🤗. Buat temen-temen yang puasa.

Next gak nih? Kalau next vote dan komen ya

CRAZY MAN ✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang