[17] Stay (END)

4K 308 13
                                    

Maaf misal ada typo 🙏

Di part terakhir ini aku mau ngungkapin sesuatu.

Thanks buat yang selalu ngikutin cerita ini dari awal. Baik yang vote, komen, silent reader maupun pembaca baru.

Thank you banget udah suka sama cerita ini dan bertahan sampai akhir ☺️

Happy reading!

_______________________________________

Zain tersenyum lebar. Akhirnya, usahanya tak sia-sia. Dia menemukan gadisnya. Gadis itu terlihat sedang mengelus seekor kucing berwarna oren di depan gerbang Panti Asuhan yang sebelumnya ditinggali gadis itu. Lalu mendekap kucing itu erat. Kenapa dia sangat bodoh sehingga tak berpikir jika kemungkinan gadis itu tinggal disini.

Rasanya seperti ingin berlari kepelukan gadis itu. Menumpahkan semua kerinduannya dan kebingungannya selama gadis itu pergi tanpa kabar. Tapi dia harus menahannya sebelum gadis itu menjelaskan alasan kenapa meninggalkannya.

Dia bergegas keluar dari mobilnya. Gadis itu tak sengaja melihat ke arahnya. Tatapan mereka bertrubukan. Raut wajah gadis itu terlihat terkejut. Kucing yang didekap Zehra terlepas. Berlari ke seberang jalan. Tepatnya ke area hutan.

Zain tersenyum senang. Tatapannya berkaca-kaca tak bisa menjelaskan bagaimana bahagianya dia bertemu lagi dengan kekasihnya.

"Zehra sayang." Ujarnya parau.

Tapi, senyumannya seketika lenyap melihat gadis itu malah berlari ketakutan. Berlari ke seberang jalan. Ke dalam hutan dengan terburu-buru.

Zain bergegas menyusul gadis itu. Memanggil-manggil namanya.

"Zehra sayang berhenti! Tunggu jangan lari!"

"Zehra!"

Gadis itu terus berlari sesekali menoleh ke belakang. Jarak mereka cukup dekat. Sampai akhirnya Zain berhasil menangkap gadis itu kepelukannya. Pria itu memeluknya dari belakang.

Zehra meronta-ronta.

"Lepaskan berengsek!"

"Kenapa? Kenapa kau meninggalkanku sayang? Apa salahku?" Ujarnya pilu.

"Lepaskan! Jangan temui aku lagi!"

"Sayang.. kenapa? Apa salahku?"

Zehra terus meronta-ronta. Menyumpah serapahi pria itu. Tetap tak sedikitpun dilepaskan pelukannya. Pria itu malah makin mempererat pelukannya.

Sampai akhirnya Zehra berhenti sendirinya. Tangisan gadis itu pecah. Suara kicauan burung di tengah hutan belantara bersahutan dengan suara isakan gadis itu. Hati Zain mencelos mendengar tangisan gadis itu.

"Lepaskan!"

Zain pun melepaskan pelukannya. Menatap punggung bergetar Zehranya. Tatapan pria itu meredup.

"Sayang.. kenapa kau menangis? Apa aku menyakitimu?"

"Ya.. kau menyakitiku Zain."

Hati Zain mencelos sakit. Apa kesalahannya sampai gadis itu tak sudi menatapnya?

"Apa salahku?" Ujarnya tak mengerti.

Zehra berbalik menatap tajam pria itu. Tatapan berkobar penuh amarah. Zain bahkan tak pernah melihatnya sebelumnya.

"Kau tahu kenapa aku meninggalkanmu hmm? Karena kau adalah penyebab utama temanku menggugurkan kandungannya."

Zain menatapnya terperangah. Mencoba menyentuh tangan gadis itu. Tapi, malah ditepis kasar.

CRAZY MAN ✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang