[6] Dusta

2.1K 271 1
                                    

Zehra menghembuskan nafasnya kesal melirik sinis pria yang disampingnya. Ternyata oh ternyata ia diajak menonton film di bioskop. Membeli semua kursi bioskop agar bisa menonton berdua tanpa ada gangguan.

Dan yang paling menjengkelkan Zain memesankan tiket film romantis remaja mengisahkan dua sejoli yang sedang dimabuk asmara. Sungguh menggelikan!

Zain menggenggam tangan gadis itu menempelkannya ke pipinya. Sesekali mengecup lembut atau sekedar bersandar di bahu gadis itu. Persis seperti sepasang kekasih yang nyata. Dan berulang kali pula gadis itu melepaskan diri dari pria itu.

"Aku baru pertama kali menonton di bioskop. Dan kau adalah orang pertama yang kuajak, sayang. Ternyata menyenangkan jika menonton bersama dengan orang yang kusayangi," racau Zain mengelus punggung tangannya.

Zehra memukul tangan pria itu yang sedari tadi tak bisa diam.

"Zain... please, aku tidak suka film. Sudah kukatakan dari tadi." Ujarnya malas menonton film di depannya.

"Tidak apa. Aku akan membuatmu menyukai apa yang tidak kau sukai. Termasuk aku."

Zehra menggeram lirih. Memasang wajah kesal. Siapa yang tidak kesal kalau dipaksa?

"Sayang.. tolong suapi aku popcorn," ucap Zain manja membuka mulutnya.

Zehra menangkup besar popcorn itu memasukan paksa ke mulut pria itu kesal.

"Sahyang... Kehbanyahkan." Rajuknya dengan mulut penuh. Mengunyahnya dengan susah payah.

"Makan yang banyak! Biar otakmu bisa besar sedikit, tidak sekecil kerikil," ucapnya sarkas.

Zain tertawa pelan menutup mulutnya agar tidak memuncratkan popcorn nya keluar.

"Ihtu jahat sehkali, sahyang.."

"Aku memang jahat, maka dari itu jangan menyukaiku!"

Zain menelan sisa-sisa popcorn nya.

"Tidak bisa. Ini seperti takdirku untuk menyukaimu, Tuhan memberikanku jodoh yang tepat sepertimu."

Zehra menggelengkan kepalanya.

"Kita bukan jodoh!"

"Seharusnya kau mengaminkan."

"Tidak mau."

***

Zehra bergegas cepat memasuki pekarangan rumahnya. Ini sudah terlalu larut malam. Pukul sebelas malam. Pria itu membawanya berkeliling mall setelah menonton film. Membelikannya setumpuk barang belanjaan yang mau tidak mau diterima Zehra.

Setelah berkeliling mall, pria itu membawanya berkeliling kota. Makan malam romantis bersama. Berulang kali Zehra mengatakan ingin pulang tetapi sama sekali tidak diindahkan.

Begitu terus sampai terhitung dua minggu lamanya. Dia sudah muak dengan kelakuan Zain. Hari ini dia ingin mengakhiri semuanya.

"Jangan kesini lagi! Berhentilah berusaha!"

Zain dari tadi mengekori gadis itu. Seperti bodyguard yang menjaga keamanan tuannya.

"Belum sebulan, baby. Aku tidak akan pernah berhenti, kau sendiri yang memperbolehkanku untuk berada di dekatmu."

"Bukan seperti ini juga. Tidak dengan terus mengangguku, memotong jam tidurku hanya untuk menemanimu berkeliling kesana kemari. Aku sangat lelah Zain. Tolong mengertilah!"

CRAZY MAN ✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang