O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ 23

2.4K 161 40
                                    














Satu jam duduk diatas kursi balkon, tidak ada obrolan yang Seulgi dan Irene katakan. Otak Seulgi masih sibuk bertengkar, blank, dan akhirnya tidak ada yang bisa ia berikan untuk sebuah penjelasan.

"Sir, Miss. Apa kalian masih lama??." tanya Brent.

"Kau mau mengajaknya kemana? Kenapa kau terburu-buru??."

"Sir. Miss Bae harus menemui menteri Singapore untuk memberikan tujuan perusahaan apa yang akan dibangun di tanah rakyatnya."

"Aku akan ikut." balas Seulgi berdiri dan bersiap.

Seulgi menghubungi orang suruhannya untuk membawakan baju nanti di kantor walikota dan menteri.

••

Irene memberikan riasan untuk Seulgi. Ia harus menutupi bekas lukanya. Datang untuk meminta izin pembangunan, bukan melapor karena habis diserang.

••

"Good afternoon, sir." sapa Seulgi dan menjabat tangan Menteri Hukum Singapore.

"I'm Kim Seulgi, CEO dari perusahaan Korea yang mengarah pada usaha manufaktur." ujar Seulgi lagi.

"Hello sir, I'm Kasiviswanathan Shanmugam. Saya kira yang akan saya temui adalah seorang wanita. Siapa wanita cantik yang satu ini??."

"Good afternoon, I'm Irene Bae." ujar Irene mengenalkan dirinya.

"Awalnya memang dia yang akan mendatangi anda. Ternyata saya memiliki waktu senggang untuk bertemu denganmu." balas Seulgi.

"Nice to meet you."

"Jadi anda akan membangun perusahaan bahan kimia atau tekstil?." tanya Shanmugam setelah membaca laporan.

"Saya akan membangun dua jenis didalam satu perusahaan, yaitu elektronik dan otomotif. Setelah itu saya melanjutkan dengan membuat usaha makanan atau properti."

"Sebenarnya, sudah ada dua perusahaan asing yang duluan masuk, Australia dan Canada. Tidak banyak yang bisa anda dapatkan disini, karena kami tidak memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah dan sudah banyak penduduk yang membuat padat negara Siangpore ini."

"Kami hanya mengirim 100 orang saja untuk imigrasi ke sini." ujar Irene.

"Jauh dari angka 100. Anda hanya bisa membawa 20 orang pekerja asing."

"Tapi anda sudah menandatanginnya kemaren untuk pelegakkan batu pertama." ujar Irene.

"Benar, tapi saya sudah berganti pikiran. Untuk apa saya memasukkan warga asing disini, sedangkan warga lokal juga banyak yang sebagai pengangguran."

"Anda adalah orang hukum apa anda tidak takut kami akan menuntut anda?."

"Justru itu, untuk apa saya takut?? Saya bisa mengatur semau saya sendiri."

"Baiklah, dengan begitu anda bisa mengembalikam semua uang yang sudah diberikan dari mereka untuk anda. Semua rekaman dan tanda tangan kontrak yang asli hanya dibawa oleh kami. Dasar pria sialan!." ujar Seulgi meninggalkan ruangan dan mendorong pintu kayu dengan kasar.

Irene dan Brent menyusulnya, tidak ada yang dibela oleh Irene karena Seulgi bertengkar dengan menteri yang sudah memberi harapan palsu dan mengambil uangnya 2x lipat lebih dari gaji seorang menteri dalam waktu 5 bulan.

Uang Seulgi lebih dari uang pemerintahan Singapore yang memiliki banyak hutang.

Seulgi menelpon orang yang bisa dia andalkan ketika seseorang atau client yang diajaknya untuk bekerja sama menolak di saat semua sudah disetujui persyaratan nya. Bukan tidak terima, tapi pemerintahan selalu mementingkan uang dibanding keperluan penting.

O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang