O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ 20 🔞🔞

5.5K 223 111
                                    














Irene bangun dengan badan yang masih diatas tempat tidur Rowoon. Ia menemani Rowoon, karena sengaja tidak tidur dulu dengan Seulgi.



Membereskan seragam Rowoon, Jaemin, dan Jennie. Lalu mandi, dan membuatkan sarapan untuk mereka, ya termasuk Seulgi.

"Apa Jaemin masih mengantuk?" tanya Irene yang melihat Jaemin mengucek matanya terus.

"Hehe, apa kita berangkat dengan Jeonghan samchon??"

"Nde." ujar Rowoon duluan sebelum Seulgi mengatakannya.

"Arrasseo, bisa kita berangkat sekarang?."

Jeonghan bergerak cepat karena para tuan kecilnya sudah mau berangkat sekolah.

"Mau makan dari sekolah atau bekal?" tanya Irene ke Jennie, karena hanya Jennie yang makannya paling susah dan suka pilih pilih.

"Bawakan bekal saja eomma." ujar Rowoon.

Seulgi hanya melihat kesibukkan anggota keluarga lain dari tadi. Tidak ada yang berusaha untuk mengajaknya mengobrol, karena sudah terlihat jelas mereka bertiga tidak mau percikan api emosi dari Rowoon, Irene, dan Seulgi. Rowoon sudah meminta Jaemin dan Jennie untuk diam saja, jika ditanya lebih jawab seadanya saja agar lebih sopan.

Irene membereskan piring-piring diatas meja makan. Setelah semua bersih Irene dan Seulgi masih tetap berangkat bersama.

Tidak ada obrolan ringan, berat, atau pun masalah pekerjaan di kantor.

Sesaat mereka sampai kantor, Suho menarik tangan Seulgi untuk ikut dengannya ketika sudah didepan ruangan Seulgi. Ujung-ujungnya juga mereka ruangan Seulgi.


Biasanya Seulgi dan Irene makan siang bersama, kadang makan di kantor kadang juga makan di restoran.

"Irene, kau tidak ke ruangan Seulgi?? Ini sudah jam 1." tanya Jessica sekertaris Irene.

Mereka menjadi teman sejak Irene masuk ke dalam perusahaan sebagai asisten sekaligus sekertaris Suho.

"Dia sedang sibuk, ayo kita makan siang bersama."

Jessica terlihat berpikir dengan atsmosfer yang dibawa Irene dari tadi pagi sampai sekarang. Berbeda dari sebelumnya, Irene selalu bersama Seulgi sesibuk apapun yang mereka.


"Sebelum aku memaksa mu, lebih baik kau cerita duluan. Harusnya sehabis liburan kau memasang wajah senang dan ceria bukan murung dan memasang senyum yang dipaksakan." ujar Jessica yang memang merasa janggal dengan Irene hari ini.

"Seulgi berselingkuh."

"NDE!?" teriak Jessica dengan mata melotot dan membuat perhatian sekeliling restoran melirik kearah mereka.

Irene berjalan melewati lobby, didalam lift, pergi ke rooftop, ke mana pun dia pergi, semua mata selalu menaruh perhatian padanya. Banyak yang masih belum percaya jika dia adalah manusia, terlebih lagi dia sangat sempurna sebagai seorang manusia.

Mulai dari mengurus anak dan suami, tetap memprioritaskan keluarga dibanding pekerjaan, tetapi hasil kerjanya selalu mendapatkan nilai lebih dari A++. Pintar dalam segala hal.


"Bagaimana bisa?? Wajahnya jauh dari wajah playgirl."



"Kau kira aku tidak berpikir sama seperti mu. Tapi itu tidak bisa disebut playgirl karena dia tidak pernah berganti wanita terlalu sering ketika di sekolah."


O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang