Seulgi masuk kedalam rumah pukul 4 pagi, entah kenapa akhir-akhir ini dia sering pulang terlambat dan jarang dirumah. Seharusnya saat ini lah Rowoon harus pulang ke rumah karena bisa bermain dengan bebas bersama adiknya tanpa gangguan atau larangan dari Seulgi.
"Habis dari mana?" tanya Irene menyalakan lampu, ia belum tidur menunggu Seulgi yang tidak mengabarinya sama sekali.
"Kantor."
"Jam 7 malam aku melihat ruangan mu sudah mati lampunya."
Karena mereka satu kantor maupun perusahaan tentu saja saling mengetahui.
"Dimatikan sebentar oleh security karena aku makan malam dengan kolega. Lalu aku kembali lagi."
"Hari ini ulang tahun Rowoon, aku sudah menyiapkan tempat untuk makan malam bersama."
"Aku ada pekerjaan lain, tidak bisa seenaknya aku menunda pekerjaan meskipun itu milik appa."
"Chagia, kamu bahkan tidak pernah merayakan ulang tahun Rowoon. Kamu hanya sekedar membelikan kado tanpa doa untuknya."
"Apa ini harus didebatkan?"
Irene menghembus nafasnya kasar. Ia kesal dengan sikap Seulgi yang selama ini mengacuhkan Rowoon. Jika Rowoon tidak sayang dirinya maupun Seulgi, dia akan menceraikan Seulgi detik ini juga karena muak.
Ia menyiapkan baju bersih untuk Seulgi tidur dan membereskan pakaian kotor.
••
Rowoon menyiapkan diri untuk pergi makan malam bersama dengan keluarganya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 11 dan 12 untuk di Korea. Meskipun Seulgi tidak datang dia tetap senang karena ayahnya memberikannya hadiah walaupun lebih penting ayahnya yang berada ditempat yang sama dengannya sekarang.
"Seulgi tidak datang ya?" tanya Jisoo.
"Tidak, aku tidak mengerti apa yang ada dipikirannya selama ini. Aku ingin menceraikannya jika Rowoon tidak melarangku."
"Rowoon mengerti jika kau ingin bercerai?"
"Tidak, tapi secara tidak langsung."
"Bagaimana?"
"Eomma jangan berpisah dengan appa walaupun appa tidak menyukaiku."
"Menyakitkan jika Rowoon berkata seperti itu, dia cukup dewasa dalam menghadapi masalah antara dia dan appanya."
"Bahkan dia tidak membenci adiknya yang lebih disayang Seulgi."
"Mungkin pikirnya itu akan memperumit keadaan dan dia pasti tidak mau atau tidak suka jika appa nya bersikap sama ke dia untuk Jaemin dan Jennie."
••
"Eomma, apa eomma mencintai appa?" tanya Rowoon.
"Tentu."
"Jangan berpisah nde."
"Arasseo."
"Yaksok?"
"Yaksoke."
"Tapi jika eomma sudah sakit akan sikap appa, eomma bisa melakukannya. Tapi jangan beritahu Jaemin dan Jennie."
"Tidak akan."
••
Rowoon melihat darah menetes ke baju putihnya dari hidung. Suho yang melihat langsung bertindak untuk mengambil tissue.
Akhir-akhir ini Rowoon terlalu memforsir badannya dan banyak melakukan aktivitas di sekolah maupun luar sekolah seperti basket, baseball, golf, les privat, les bahasa, dan taekwondo.
![](https://img.wattpad.com/cover/209966931-288-k266876.jpg)