Obsession 12 🔞🔞

10.5K 366 18
                                    


"Mommy, besok aku ada acara sekolah dan orang tuanya harus datang. Mommy bisa atau tidak?" tanya Rowoon, memberikan surat pemberitahuan.

"Maaf, mommy besok datang ke acara Jeno." balas Jisoo. Dia juga merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi keinginan Roowon.

Padahal dia pindah ke rumah mommy dan daddynya juga bertujuan untuk menjaganya dengan baik.

"Baiklah kalau begitu." ucap Rowoon
meninggalkan Jisoo.

Rowoon masuk ke dalam kamarnya, ketika marah dia tidak pernah membanting pintu karena marah dengan orang tuanya. Bukan juga dia mengerti banyak orang yang pedul

••

Seulgi sedang berada di kantor sekarang setelah melakukan meeting dengan direksi bagian lapangan. Tak hanya itu, dia selalu bersama Irene kemana pun karena satu kantor, kadang juga Seulgi berangkat duluan karena lebih sibuk dari Irene.

Mereka berdua berada di satu ruangan, namun ada sekat kaca yang menghalangi agar terlihat profesional ketika sedang bekerja.

Telpon kantor diatas meja Irene berbunyi, sedangkan Irene masih diluar sehabis meeting. Seulgi menoleh ke sumber suara tersebut.

Karena Irene tidak ada dan mungkin saja itu penting dari client jadi dia berdiri dan mengangkat telponnya.

"Eomma, apa bisa besok datang ke acara sekolahku? Jisoo mommy tidak bisa karena harus datang ke acara Jeno. Jadi aku minta tolong eomma untuk datang. Apakah bisa? Jika tidak besok aku minta ke sseosangnim sebagai penggantinya. Aku juga naik panggung nanti."

Seulgi mendengar semuanya, mendengar apa yang dibutuhkan anaknya besok.

"Eomma tidak ada, ini appa."

"Oh appa, anyeonghasseo. Nanti aku telpon eomma lagi."

"Eomma mu tidak bisa datang besok."

"Ne?"

"Tidak ada pengulangan." jawab Seulgi tegas.

Sejujurnya Rowoon mau meminta tolong ke Seulgi, tapi otaknya memilih untuk tidak melakukannya walaupun hatinya ingin berucap. Karena jika minta Seulgi pasti tidak ada harapan.

"Seulgi!"

Rowoon mendengar suara ibunya dan tersenyum menunggu Irene datang mengganti Seulgi yang masih mengangkat ganggang telpon.

"Siapa?"

"Tadi Rowoon menelpon."

"Ada apa memangnya?"

"Katanya besok dia acara, dan aku sudah bilang jika kau tidak bisa datang besok."

"Memang aku kemana besok?"

"Melihat hasil proyek di Hongdae."

Untuk kesekian kalinya Rowoon kecewa karena pekerjaan Irene yang sepertinya tidak bisa ditunda.

Seulgi menutup telponnya ketika Irene berjalan kearahnya.

••

Malamnya setelah Rowoon menunggu Suho pulang, akhirnya mereka bertemu.

"Dad? Besok bekerja apa tidak?"

"Waeyo?"

"Besok aku ada acara dan tampil diatas panggung. Bisakah daddy datang?"

"Jam berapa selesainya?"

"Dari jam 7 pagi sampai tidak tahu jam berapa selesainya."

"Tapi daddy datang kesana sebentar tidak apa?"

O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang