Sejak Rowoon di operasi untuk kedua kalinya, Seulgi sudah jarang pergi ke kantor dan lebih memilih mengerjakannya di kamar Rowoon untuk menemani istrinya.
••
Sudah jam 12 malam namun Seulgi belum tidur untuk menyelesaikan tugasnya, masih didepan layar laptopnya. Irene sudah tertidur dipahanya. Ia menyandar ke sandaran sofa karena mengantuk dan lelah, mengambil bantal untuk menyanggah kepala Irene dan berdiri menuju ranjang Rowoon.
Seulgi menyentuh rambut anak itu yang sudah tumbuh lebat sekarang karena sempat dibotak dan menyentuh tangan Rowoon, itu memberi reaksi tangan Rowoon untuk bergerak. Pertamanya dia tidak sadar jika anaknya mau siuman, tapi tangan itu semakin banyak bergerak.
Ia menyentuh tombol yang ada dipinggir ranjang untuk memanggil dokter.
Rowoon membuka matanya untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 3 bulan tidak sadarkan diri. Ia melihat lampu yang dinyalakan.
Seulgi tidak ingin membangunkan Irene karena Rowoon sudah sadar dan membiarkan dokter menangani anaknya terlebih dahulu.
Dokter mengecek matanya dan bagian tubuh yang bereaksi.
"Rowoon-ah, apa kamu bisa merasakannya?" tanya dokter memijat telapak tangan Rowoon.
Rowoon mengangguk sebagai jawaban.
"Ada berapa jariku?"
"3" dengan serak Rowoon menjawab karena sudah sangat lama dia tidak minum secara langsung.
"Kondisinya sudah membaik sekarang, kalian tidak sia-sia." ujar Sungjae.
"Apa dia bisa mengingat?"
"Rowoon-ah, apa kamu bisa mengenal nya?" tanya Sungjae menunjuk Seulgi.
Rowoon menggeleng.
"Tenang, dia bukan orang jahat jadi kamu tidak usah takut. Dia appa mu."
Rowoon tersenyum mendengar ucapan Sungjae, itu membuatnya tidak lagi takut pada Seulgi yang sempat ia kira dia sedang diculik karena tidak mengingatnya.
"Seulgi-ah, dia akan mengingat secepatnya. Ini normal ketika dia di operasi lalu lupa karena umurnya, jadi jangan terlalu memaksanya untuk mengingat lebih jauh karena itu bisa membuat otaknya koslet seperti aliran listrik."
"Arasseo."
"Kau tidak membangunkannya?" tanya Sungjae melirik Irene.
"Aniya. Aku akan membiarkan dia tahu saat bangun saja."
••
Seulgi menceritakan semuanya dari awal Rowoon lahir bahwa dia tidak menyukainya atau bahkan menyayanginya, Rowoon terlihat tidak percaya awalnya tapi lama kelamaan percaya karena ia sempat bermimpi bahwa ayahnya akan bercerai dengan ibunya karena Seulgi yang berselingkuh dan juga karena masalah dengan Rowoon.
Rowoon belum tidur karena masih menonton tv dan Seulgi sudah ketiduran tentunya. Dia sudah berpesan ke Rowoon jika nanti kalau Irene bangun jangan ikut bangun juga.
••
Irene terbangun dari tidurnya dan mencuci muka agar terlihat lebih segar, musim dingin telah tiba. Tetapi anaknya belum bangun juga dari koma. Ia mengambil kain handuk untuk menyuci atau memandikan Rowoon.
Seulgi melihat Irene yang sedang memandikan Rowoon dan tersenyum, karena Rowoon menurutinya untuk tidak bangun saat Irene ada disampingnya.
Seulgi berjalana kearah tempat tidur Rowoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]
FanfictionSEULRENE. Mature Content. No Children. 🔞🔞