Seulgi menyesap kopi hitamnya yang ia buat sendiri dari mesin kopi kamar hotel.
"Eoh, aku kira tidak ada orang disini." ujar Jaemin sengaja mengatakannya.
Seulgi menoleh ke arah Jaemin, yang mengeluarkan senyumnya saja dari pada harus marah-marah tidak jelas.
"Jaemin-ah, sedang apa kau disitu?." tanya Rowoon.
"Tidak jadi."
Jeonghan mendatangi Seulgi yang sedang menikmati pemandangan kota di hari yang lumayan cerah pagi ini.
"Sarapan sudah siap." ujar Jeonghan membungkuk dan pergi dari samping Seulgi.
Brent memberikan dokumen penting untuk Irene, sebenarnya juga untuk Seulgi selaku ayah dari Jennie tapi Brent lebih memilih Irene yang memang ingin mengganti nama Jennie dari kartu keluarga dan akta kelahiran adik perempuan Jaemin dan Rowoon.
"Namanya sekarang bisa kau pilih sendiri antara Kim Soo Young atau menjadi Kim Ye Ji." ujar Brent ke Irene.
"Nama siapa yang uncle sebut??."
"Adikmu tuan muda."
"Aku tidak suka jika terlalu panjang."
"Kim Ye Ji. Lebih singkat kan??."
"Aku yang punya nama, kenapa oppa yang repot??."
"Yasudah aku tidak akan memanggil mu itu, tapi aku akan memanggil mu pabo." ancam Jaemin.
"Andwae." cegah bocah kecil itu.
"Yeji juga bagus." ujar Rowoon masuk dalam obrolan mereka.
"Jaemin-ah, kau tidak boleh seperti itu. Panggil namanya dengan benar, jika masih belum terbiasa panggil nama yang biasa kalian panggil." ujar Irene mengajari anaknya untuk ber-attitude baik.
"Pabo. Aku memanggilnya begitu, eomma." balas Jaemin.
"OPPAAA!." Jennie yang sekarang berganti nama menjadi Yeji meneriaki Jaemin yang terus menggodanya.
"Kim Jaemin. Jangan mengganggu uri Sooyoung." ucap Rowoon.
Seulgi masuk ke dalam kamar, melihat Irene bersantai merebahkan tubuh disofa dengan tangan yang sibuk berselancar di Youtube mencari hiburan yang baru-baru ini menjadi hobinya.
"Kenapa tidak berdiskusi dengan ku dulu??."
"Untuk apa?? Hak asuh anak ada di aku."
"Kita kan sudah berjanji tidak membatasi dengan hak asuh dari pengadilan."
"Memang anak-anak sudah setuju?? Mereka saja belum memaafkan kamu yang masih berstatus ayah dari Hyunjin."
"Kelak mereka dewasa nanti akan lebih paham dari kamu."
"Ya sudah tunggu saja sampai mereka dewasa."
"Tidak begitu maksud ku."
"Aku dan anak-anak akan keluar jalan-jalan. Jika kamu tidak ikut yasudah." ujar Irene.
Cara mengajak Irene bagi Seulgi sudah berbeda karena Irene akan langsung menyiapkan baju untuk pergi tanpa mengatakan apa-apa dan melempar kunci mobil agar bergerak cepat, tapi itu tidak lagi berlaku di pernikahan yang hampir tamat ini.