Obsession 13

5.6K 307 23
                                    


Rowoon meminta Irene untuk menjemput di sekolah sekalian membeli peralatan prakaryanya besok.

Ketika mau duduk didepan disamping Irene, Rowoon langsung berpindah karena Seulgi ternyata ikut.

"Appa tumben ikut? Tidak ada pekerjaan?" tanya Rowoon.

"Eomma yang meminta appa untuk mengantarkan kalian berdua." jawab Seulgi.

"Yah. Padahal kamu yang mau ikut. Aku juga tidak menawarimu." balas Irene mencubit pinggang Seulgi.

"Mana buktinya? Mana?"

"Mana buktinya aku minta?"

"Ini."

Seulgi menyalakan video dari ponselnya.

"Ya. Itu rekaman beberapa hari yang lalu. Jangan berbohong."

"Tidak Rowoon. Eomma mu ini tidak mau mengakuinya." ujar Seulgi agar Rowoon lebih percaya padanya.

Rowoon malah tersenyum dan memilih untuk percaya keduanya. Lagian untuk apa dia percaya salah satunya jika apa yang mereka lakukan itu untuknya.

"Apa kamu sudah makan Rowoon?" tanya Seulgi.

Mereka bertiga belum berangkat karena menunggu Jaehyun dan Jeno yang juga mau ikut bersama.

"Untuk sore ini, belum."

"Yasudah nanti kita makan udon saja. Kamu suka?"

"Apa saja."

"Yasudah makan ebi furai." ujar Seulgi.

"Tidak boleh makan udang." balas Rowoon.

"Waeyo?" tanya Seulgi bingung.


"Kata dokter pribadinya dia ada alergi, meskipun hanya gatal di lidah tapi nanti bisa terkena efek di lambung." ucap Irene.

Rowoon tersenyum kembali Seulgi sikap itu keluar untuknya, meskipun tidak terlihat peduli tapi ada sedikit keinginan tahunya kenapa tidak boleh.

"Apa itu keturunan?" tanya Seulgi lagi.

"Bisa jadi, tapi memang dari lahir sudah alergi."

"Oooh."

"Anyeong hyung, hyung, noona." sapa Jaehyun dan Jeno ketika masuk ke dalam mobil.

"Lama sekali. Kalian ngapain saja?"

"Tadi kami kira dijemput eomma tapi kalian ternyata disini. Tidak lihat juga tadi mobilnya." ujar Jeno.

"Arasseo."

Seulgi mengemudikan mobilnya dengan kecepatan biasa demi keselamatan orang-orang tercintanya.


••

Semua barang yang dibutuhkan Rowoon maupun yang tidak, Seulgi membelinya agar Rowoon tidak lagi kerepotan.

Mungkin kesalahannya dulu memang belum sepenuhnya dimaafkan, tapi siapa yang tidak mau melakukannya ketika anak itu yang sangat mencintai ayahnya. Kesalahan terbesar pun bisa ia maafkan.


Siapa yang kuat karena hampir saja tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah ketika maut ingin memisahkan.

Memang terlambat, tapi memaafkan apa salahnya?. Rowoon adalah hasil dari nafsu Seulgi yang tidak bisa dikendalikan.

O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang