Setelah melakukan karantina mandiri dan selalu di rumah terus menerus, akhirnya Seulgi bisa mengajak ketiga anaknya pergi berlibur.
"Sudah sarapan kan kalian?" tanya Seulgi.
"Sudah appa. Kajja." balas Jaemin dengan semangat.
"Kita akan kemana hari ini?" tanya Rowoon.
"Busan."
"Katanya tadi Paju." balas Irene.
"Iya kita menginap dulu sehari di Busan, terus ke Paju."
"Okay."
••
Yongdusan Park
Keluarga Kim sampai di tempat wisata pertama mereka, hari lumayan cerah tapi ini tetap musim hujan.
Perjalanan memakan waktu cukup lama dari Seoul dan untungnya mereka tidak lapar karena sudah sarapan juga stock makanan di mobil ada banyak.
"Memang disini ada apa?" tanya Irene.
"Kita lihat pemandangan saja disini, dari atas sana."
"Naik tangga?"
"Iya."
"Astaga, ku buang tenaga untuk naik kesana."
"Ada eskalator."
"Katamu tangga."
"Bukannya itu sama dengan tangga? Hanya saja bedanya ini ada mesinnya."
"Wahh pintar sekali Kim Seulgi." ujar Irene mengelus kepala Seulgi padahal menyindir.
"Gendong Jennie." ucap Irene lagi dan menggandeng tangan Jaemin.
•
"Eomma, apa tidak ada yang jualan kudapan?" tanya Rowoon.
"Ada nanti diatas." balas Seulgi.
"Kamu tahu dari mana?" tanya Irene.
"Google, terus buat apa google diciptakan kalau tidak untuk memberikan informasi."
"Appa sama eomma bertengkar?" tanya Jaemin.
"No." balas keduanya bebarengan.
••
"Kenapa ada larangan bunuh diri?" tanya Rowoon.
"Mungkin disini banyak yang bunuh diri."
"Memang tidak boleh?"
"Sejak kapan bunuh diri diperbolehkan? Itu menyakiti diri sendiri berbeda dengan orang yang menyakiti orang lain."
"Dosa?"
"Iya dosa."
"Sudah berapa orang memangnya yang jatuh?"
"Mungkin satu."
"Apa ada arwahnya?"
"Semua yang meninggal pasti ada arwahnya."
"Maksud Rowoon, apa ada arwah yang bergentayangan seperti di film horor?" tanya Rowoon.
"Ada tapi kita tidak bisa melihatnya. Ayo kita beli ice cream saja, pertanyaanmu sudah appa jawab."
"Ndee."
Seulgi mengambil beberapa gambar yang menurutnya aesthetic sebagai memories untuk masa depan mereka.
Ini perjalananan kedua Rowoon liburan bersama mereka. Dan dilakukan setelah corona.