Obsession 15

2.1K 243 32
                                    

Seulgi dan Irene mengantarkan ketiga anaknya sekolah. Tidak ada lagi supir meskipun mereka kaya raya. Karena momen seperti ini sulit untuk dilakukan karena orang tua yang memiliki karir yang bagus.

Mereka akan menggunakan supir jika sedang pergi ke mall dan malas untuk menyetir.

Hidup Rowoon kesininya juga semakin beruntung memiliki orang tua yang tampan dan cantik, kaya, berprinsip.

"Nanti appa dan eomma menjemput kami?" tanya Rowoon.

"Mungkin supir, appa dan eomma ada meeting sampai sore. Tidak apa kan?"

"Tidak apa."

Tidak, Rowoon tidak kecewa. Mereka bekerja juga untuknya dan kedua adiknya.

••

"Seul, manager pemasaran tidak melakukannya dengan baik." ujar Irene memberi laporan yang tidak jelas statisnya.

Seulgi melihat semua laporannya dengan teliti.

"Ini sudah ketiga kalinya. Apa dia ini mabuk saat mengerjakannya."

"Panggil saja dia kesini."

••

"Yah. Apa kau mabuk saat mengerjakan ini?"

"Kim Seulgi, aku sudah mengerjakan dengan baik. Kau itu baca dulu."

Seulgi melemparkan laporan dihadapan manager itu.

"Baca kau! Siapa yang tidak teliti. Jika kau teliti, aku tidak memanggil mu kesini. Iqra' milea."

Manager itu membaca hasilnya dan malu sendiri. Dia sudah sering meremehkan Seulgi karena lebih muda darinya.

"Begini jadinya jika kau lulus kuliah jalur uang." ujar Seulgi duduk ditempatnya.

Manager itu terlihat marah dan memancarkan kilatan mata yang arogan semakin membuat Seulgi benci dibuatnya. Sebelumnya memang dia dulu yang bekerja, lalu disusul oleh Seulgi dan manager itu adalah senior Seulgi sendiri di kampus.

"Aku sudah transfer gajimu dua kali lipat. Kau bisa pergi mulai besok."

Jika sudah begini, berarti kesabaran Seulgi sudah limit.

°°

Irene masuk ke dalam ruangan Seulgi dan duduk disofanya setelah seharian bekerja.

"Bagaimana pekerjaan mu hari ini yeobo?" tanya Irene.

"Aku ingin merekrut orang yang pantas menjadi manager disini."

"Aku akan mengurusnya besok dengan HRD. Kajja kita pulang. Anak-anak pasti sudah menunggu."

"Gomawo."

"Nde."

••

"Appa eomma." panggil Jaemin yang mendengar suara pintu terbuka.

"Wae?" tanya Seulgi.

"Kajja, makan malam. Hyung sudah menunggu appa dan eomma dari tadi." ujar Jaemin menarik tangan Seulgi.

"Ah, mianhae Rowoon-ah." ujar Seulgi dan mencium atas kepala Rowoon.

"Kenapa?"

"Appa dan eomma kelamaan."

"Tidak menjadi masalah untukku."

••

"Besok kan aku harus ke Jepang. Apa
kamu ikut?" tanya Seulgi.

"Tidak, besok aku harus ke sekolah Rowoon untuk mengambil rapotnya." jawab Irene.

"Aku merencanakan akhir tahun nanti kita pergi ke Inggris atau Canada?"

O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang