17.Mommy// Dia

914 62 11
                                    

"Hari ini cukup sampai disini. Dan jangan lupa kerjakan tugasnya, untuk referensi kalian boleh pinjam buku ke perpustakaan ya. " Wanita paruh baya yang dianggap membosankan oleh semua murid di kelas itu memberi intruksi.

"Iya bu!! " Semua murid di kelas berseru ketika mendengar suara bel istirahat.

"Oke, yuk ke kantin. " Ucap Fiona gadis dengan rambut panjang bergelombang.

"Eh bentar, gak pinjem dulu buku? " Dinda, Gadis dengan rambut sebahu yang sedang merapikan catatan nya itu bertanya.

"Yaudah lo aja yang pinjem buku Din, lo kan suka buku sama drakor. " Gadis itu mengusulkan ide yang menguntungkan dirinya. Karena mencium aroma buku saja rasanya sangat membosankan.

"Gak bisa, kamu aja Gita. Aku udah dua minggu belum kembali-in buku. Nanti aku di denda dan kalo itu terjadi itu artinya uang jajan aku berkurang. Padahal kan belum sarapan. " Wanita itu menunjukan wajah memelasnya.

Gita menghela nafas panjang. " Yaudah gini aja gue sama Dinda ke kantin pesen makan sekalian buat lo. Dan lo yang ke perpus pinjem buku ya Gita. "

"Gue doang? "

"Iya, lo kan tau gue gak suka ke perpus. "

"Ya apalagi gue Fiona! " Bukan berteriak Gita hanya sedikit meninggikan suaranya.

"Gapapa Gita sekali kali siapa tau nanti jadi suka baca buku kan. "

"Nah dengerin tuh kata si Dinda. " Lalu Fiona mengoyangkan telapak tangan nya dihadapan Gita. "Tangan lo kenapa Ona. "

"Uang nya mana, kan lo mau dipesenin makanan."

"Dari lo aja. "

"Uang gue dikit nanti kalo udah kaya. Gue kasih makan lo tiap hari deh. " Gita memutar mata malas mendengar penuturan Fiona. Akhirnya Gita memberikan selembaran uang dua puluh ribu.

                        ~♡ Mommy ♡~

Materi apalagi yang membosankan selain sejarah. Gita tidak suka pembelajaran itu karena membosankan dan membuatnya selalu ingin tertidur di kelas. Entah mungkin cara mengajar gurunya. Meskipun, sejarah itu penting untuk diketahui terutama negara sendiri. Bayangkan jika tinggal di suatu tempat tapi tidak apa pun tentang tempat yang ditinggali, akan seperti apa nantinya.

"Entah dimana buku sejarahnya lagi ah! " Gita berjalan diantara rak buku mencari buku sejarah. Dan tak berselang lama ia menemukan rak di paling belakang tepat di susunan keempat rak itu.

Suasana perpustakaan ini ini hening, seperti kebanyakan. Hanya ada beberapa orang saja yang memang suka membaca."Buset dah, udah tebel tinggi lagi tempatnya. " Gita sedang celingukan mencari cara untuk mengambil buku. Sedangkan orang orang disini sibuk dengan buku mereka masing masing. sampai Gita melihat kursi dan meja di pojok ruangan yang memang dikhususkan untuk tempat membaca dan menghadap langsung dengan jendela yang menghubungkan bagian sisi lapangan.

Gita berniat mengambil satu kursi dimana di samping kursi itu ada seorang pria yang tengah duduk sedikit mecondongkan badannya. Wajahnya ditutupi buku seolah sedang membaca, satu tangannya lurus ke bawah meja sambil memegang satu kaleng cola. Bukankah di perpustakaan ini dilarang membawa makanan . Siapa  peduli dengan itu, Gita lebih memilih membawa buku dan segera pergi dari tempat membosankan ini.

                       ~♡ MOMMY ♡~

Setelah melihat pria itu di perpustakaan. Gita tak pernah melihatnya lagi dan tidak peduli karena pikirannya dipenuhi tekanan semesta. Hingga saat ini Gita dan dua temannya sedang beristirahat setelah selesai mata pelajaran olahraga. Mereka sedang membicarakan banyak hal sambil berjalan di lorong sekolah. Gita yang meminum es jeruk tak begitu memerhatikan jalan karena mendengar pembahasan Dinda dan Fiona. Sampai terdengar sesuatu seperti batu kerikil yang menimpa benda keras ketika mereka akan masuk ke kelas melewati lorong samping bangunan kelas X.

MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang