8. Mommy// entahlah...

1.8K 153 14
                                    

Suasana sore itu sangat panas juga tidak begitu ramai orang saat seorang wanita baru saja pulang dari minimarket karena disuruh oleh Nyonya Besar, ibunya. Dengan kaos putih dan celana hitam selututnya ia berjalan di pinggir jalan mendekati halte. Rambut nya yang diikat seperti kucir kuda dengan beberapa anak rambut yang melambai lambai tertiup angin. Wanita itu melihat ada beberapa orang yang berkerumun entah apa yang terjadi. Tetapi tetap santai berjalan akan melewati kerumunan orang itu. Namun, saat dirinya hanya tinggal berjarang tiga meter ia melihat seseorang dengan badan tinggi mendorong pria yang memakai seragam Putih Abu.

"Nantangin lo hah!!" Itu yang wanita itu dengar, lantas wanita itu semakin mendekat karena tak melihat  pria berseragam itu akan melawan. Lalu tiba tiba satu pria disamping bersiap untuk memukul, "halah banyak bacot!! "

"Woii! " Gita benar benar mendekati pria berseragam yang juga hampir bersiap melawan menoleh ke arah wanita yang tadi berteriak dengan bingung.

"Berani nya keroyokan lo pada. Banci lo semua!! " Gita menatap sangar ke empat orang dihadapannya. Mereka menatap remeh pada wanita itu.

"Anjir siapa lo, ooh mau so jadi ibu peri yang nyelamatin pangerannya?!!  AhAhA. " Mereka semua benar benar meremehkan kemampuan wanita bertubuh ramping. Itu hal yang paling biasa bagi wanita itu, lantas ia menyimpan barang belanjaannya. Lalu-

BUGG!

Tepat di bagian ulu hati wanita itu menjatuhkan Pukulan kerasnya sampai pria itu mengaduh kesakitan sambil membungkuk. "Ahh shit!! " Sedangkan pria dengan seragam abu itu memandang takjub. Sebenarnya bukan tak mampu hanya saja pria berseragam itu malas bergulat saat ini.

"Anjirr berani banget lo ya jadi cewe! " Pri itu langsung bersiap melayangkan pukulan namun ditahan oleh wanita itu lalu wanita itu menyerang area sensitif pria itu. "SHIT!! "

Sampai akhirnya pergulatan tak terhidarkan keempat itu mulai menyerang wanita itu dan pria berseragam secara membabi buta. "Lo bisa lawan kan?!!! " Ucap wanita itu pada pria berseragam, yang dijawab melalui anggukan. Mereka menyerang dengan gerakan cepat namun wanita itu tak kalah gesit. Wanita itu mengambil beberapa butir telur di tas belanjanya. Setelah menendang dan memukul area sensitif pria pria itu wanita itu memecahkan telur di kepalanya atau badanya. Pria berseragam itu pun tak tinggal diam, melawan dengan gerakan cepat dan kuat dari gerakan wanita itu sampai pria berseragam itu berhasil membuat dua orang pria dihadapannya babak belur dan tertatih tatih di jalanan.

Keempat pria brutal itu berhasil dibuat babak belur ditambah dua lainnya berlumuran telur mentah di wajah dan bajunya. "Woii lah telur guee. Ah gue lupa malah dipake. Mana duit kembaliannya tinggal lima rebu buat jajan gue!! " Ucap wanita itu setelah mengelap tangannya ke baju pria pria itu  dan bersiap mengambil belanjaan. Namun, terhenti dan berbalik arah menatap sini pria brutal itu. "GANTI RUGIIII! " Suara keras itu mengundang perhatian orang orang yang berjalan sampai memperhatikan gerak gerik wanita itu.

Pria berseragam itu tampak sedikit terkejut akibat tingkah konyol wanita dihadapannya. Juga sedikit malu karena menjadi perhatian massa. Sedangkan wanita itu menggeledah dompet pria pria itu dan menemukan seratus ribu. Disalah satu dompet milik mereka. "Karena lo pada udah berani keroyokan dan mecahin empat telor gue. Jadi sebagai gantinya seratus ribu ini buat gue! " Wanita itu lantas bangkit dan membawa tas belanja nya sambil memasukkan uang seratus ribu. "Makasi ya mas masnya duitnya daah" Mereka benar benar terkejut dengan tingkah wanita itu. Sedangkan pria berseragam abu itu menatap wanita itu degan tatapan terkejut lalu mengangkat satu sudut bibirnya, meringis. Dan bergegas untuk pulang. Begitu pun wanita itu yang cukup senang dapat seratus ribu. Berjalan kembali ke arah minimarket dengan santai seolah tak terjadi apa apa. Padahal tangannya tergores dan bibirnya sedikit berdarah. Tapi itu sudah biasa bagi gadis itu.


                       ~♡ Mommy ♡~

Pada akhirnya Gita pun makan bersama pria itu dan dua krucil krucil yang sejak tadi berisik saat makan. Gathan membuatkan beberapa pancake untuk dimakan dengan potongan buah buahan juga hiasan di pancake itu yang terlihat seperti  wajah beruang.

Sejujurnya Gita baru mengetahui keahlian pria itu selain mengganggu nya semasa SMA. Semasa SMA?. Ah lebih tepatnya ketika sedang berada di sekolah. Ternyata pria itu pandai memasak juga dan yaa lumayan enak untuk porsi seorang amatiran bagi Gita.

Setelah memakan pancake itu kedua bocah itu diajak pergi ke kamar oleh Gathan untuk tidur siang. Ketika makan kedua anak kecil itu sangat bersemangat. Katanya 'akhirnya mommy sudah sehat' atau raut sendu kedua anak kecil itu yang meminta maaf karena mereka 'katanya' mereka nakal. Sungguh Gita geli mendengar itu, dan juga ingin tertawa. Tidak mengerti lagi mengapa bisa ia tersesat disini dengan statusnya sebagai istri  dan mommy. Entah berada di alam mana kini dirinya berada.

Pluk pluk

Suara dari gerakan ikan yang naik ke permukaan menyadarkannya dari lamunan tadi saat makan siang bersama Gathan dan dua anak kecil itu. Gita menatap nanar ikan ikan koi itu. "Kayaknya dosa gue gede banget ya, sampe dikutuk di tempat ini sama mereka. Sekarang gue udah kayak orang bego curhat sama ikan. Hufhh." Lalu pandangan Gita mengadah ke atas dimana gumpalan awan berada dengan latar langit biru yang cerah. "Ya tuhan, ampunin Gita dan bujuk mama biar Gita keluar dari sini tuhan." Tiba tiba ada segelas smooties dingin di samping wajahnya. Gita meneliti siapa yang memberinya smooties dan menatap sinis ketika tau siapa yang memberinya. "Ngapain lo ke sini. " Gita masih enggan mengambil segelas smooties itu.

Lalu pria itu duduk di samping Gita membiarkan kakinya masuk ke dalam kolam ikan yang cukup luas di samping ruang keluarga sekaligus disamping rumahnya sama seperti yang dilakukan wanita itu. Lalu menyimpan satu smooties dan satu lagi ia pegang untuk dimakan sendirian. "Kamu tau rasanya sekarang aku lagi ngobrol sama anak SMA deh. " Gathan mengatakan itu sambil memasuk kan sesendok smooties blueberry.

"Ya emang gue masih SMA. Gue juga gak ngerti kenapa bisa ada disini. Dan Lo!! Yang jadi suami gue dan anak anak itu. Itu tuh bener bener gak masuk akal
Sumpah dunia macam apa ini. Seumur hidup gue gak pernah ngebayangin bakal ada disini. " Gathan tersenyum, mungkin memang benar Gita amnesia. Bagaimana mungkin Gita melupakan semua peristiwa yang dilaluinya selama lima tahun terakhir.

"Oh ya masih SMA? Emang gak ngerasa udah berumur kamu hmm?. " Pernyataan Gathan membuat Gita berpikir kembali ketika ia melihat kaca dan melihat wajahnya yang memang sedikit lebih berisi dari sebelumnya selebihnya tidak banyak perubahan di dirinya kecuali kenyataan bahwa ia sudah menikah dan memiliki anak.

Mama please cabut kutukannya dari Gita maaa!

"Sebaiknya sekarang kamu mandi udah sore juga sana. " Gathan bangkit lalu pergi ke dalam rumah. Sedangkan Gita melongo melihat itu. Kali ini Gita merasa prihatin dengan dirinya sendiri. Sungguh.

                         ~♡ Mommy ♡~

T201120, 19.21

Hai









MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang