9.Mommy// Mimpi Buruk

1.6K 134 12
                                    

"Mommy, lihat gambar punya aish bagus kan? " Aisha, gadis kecil itu menghampiriku yang tengah duduk di kursi ujung dekat jendela dan di sisi lemari tv berada.

"Tidak! Avin yang bagus. " Sejak tadi sore setelah mereka mandi dan memakan ice cream. Mereka terus saja bertengkar, entah karena salah satu ice cream mereka cepat habis. Atau berebut mainan. Dan sampai sekarang sudah menunjukan pukul 19.30 wib masih saja bertengkar.

" Iya ya punya kalian bagus. " Gita hanya mengucapkan seadanya, ia tak tau harus bereaksi seperti apa pada mereka. Meskipun sebenarnya mereka anak anak yang cerdas dan menggemaskan, tapi kenyataan itu yang membuatnya..., entahlah Gita masih tidak percaya dengan apa yang pria itu ucapkan.

"Punya Aish lebih bagus kan mom? . " Kembali gadis itu bertanya, seolah ingin mempertegas bahwa miliknya itu memang bagus.

"Nggak punya Avin yang bagus!. " Tak ingin kalah dari kakaknya Avin bersuara.

Tak lama dari itu Gathan datang denga dua gelas berukuran sedang yang berisi susu hangat. "Sudah sudah, mommy bilang punya kalian memang baagus sekali. Tapi sekarang, kalian minum dulu susu nya. Lalu kita tidur, oke? . " Gathan memberikan dua gelas susu itu masing masing pada Aish dan Avin. Mereka menerimanya lalu mengangguk menyetujui, meskipun tatapan mereka masih tetap dengan tatapan sinis nya. Mereka benar benar menggemaskan, sungguh Gita tidak bohong. Mereka memiliki kulit putih bersih ditambah wajah imut juga sikap nya yang entah kenapa beberapa hal Gita merasa ada kemiripan diantara anak itu. Seperti sikap ketus dan tak ingin kalahnya Arvin atau Mata milik Aisha.

"Sudah?" Avin memberikan gelas kosong itu lebih dulu pada Gathan disusul oleh Aisha. Mereka mengangguk. "Kalau sudah sekarang kita pergi ke kamar ya, kita tidur. " Gathan memberi intruksi dengan lembut pada mereka. "Tapi Aish mau tidur bareng mommy dad. " Gatham menoleh pada Gita yang sedikit terkejut dan kebingungan di kursinya. "Avin juga daddy. " Mereka menatap Gita dengan puppy eyes nya, seolah memohon. Kedua alis Gita bertaut bingung karena keduanya menatap dirinya dengan seperti itu.


"Sayang, mommy nya kan baru pulang dari rumah sakit. Mommy belum sembuh total, masih harus banyak beristirahat. Jadi, sekarang kalian tidurnya sama daddy ya. Biar nanti daddy baca dongeng mau nggak?. "

"Mauu!! " Sepertinya Gathan berhasil meluluhkan mereka dengan tawarannya.

"Ya sudah ayo kita tidur. Ayo. " Mereka akhirnya bergegas ke kamar dengan Gathan yang menyimpan gelas terlebih dahulu. Lalu membawa peralatan menggambar Aish dan juga Avin. Setelah itu ke kamar. Satu sudut Gita terangkat melihat interaksi mereka.


Sesaat setelah kepergian mereka Bi nana datang dengan segelas susu hangat. "Ini neng bibi buatkan susu hangat sebelum tidur. " Sebenarnya Gita tidak begitu ingin minum susu, tapi tidak enak jika menolak apalagi sudah dibuatkan. "Ah iya bi makasih. " Gita meminumnya secara perlahan, walaupun tidak cukup panas. "Kalau gitu bibi ke kamar duluan ya neng. Neng gapapa kan? "


"Ah iya bi gapapa. Bibi tidur aja duluan." Wanita paruh baya itu lantas pergi ke kamarnya meninggalkan Gita sendirian di Ruang keluarga. Karena tak nyaman sendirian di ruang keluarga Gita cepat cepat menghabiskan segelas susu, menyimpan gelasnya di dapur. Lalu pergi ke kamar dimana ia terbangun tadi pagi. Naik ke atas kasur lalu menyelimuti setengah tubuhnya dalam posisi duduk. Gita sempat melamun bagaimana ia ada di sini. Saat itu baru bangun tidur dan dirinya ada di rumah sakit lalu terjadilah semua ini. Maka dari itu saat terbangun dari tidur nanti ia berharap kembali ke dunia nyata dan semua ini hanyalah mimpi belaka.


Dan saat matanya akan tertutup sempurna, pintu kamar terbuka menampilkan Gathan yang berjalan semakin dekat ka arah kasur. Semua itu tak lepas dari pandangan Gita. Dan ketika Gathan membuka sudut selimut Gita beringsut sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. "Ngapain lo kesini?!! " Pergerakan Gathan terhenti dengan kedua alis berkerut. Bingung.


"Aku mau tidur lah mau apa lagi. " Pernyataan Gathan menimbulkan sorot mata tajam dari Gita. "HAH? Lo kan tidur sama mereka? Ngapain ke sini?. " Gita benar benar terkejut sama hal nya seperti Gathan yang kebingungan.

"Aku cuman bacain dongeng sama mereka sampai tidur." Gita tak percaya apa itu artinya ia benar benar hidup bersama Gathan?


Gathan kembali akan membuka selimut, bersiap tidur namun kembali di cegah." Nggak! Lo gak boleh tidur disini!"


Gathan tersenyum tipi, "lalu dimana?. "


Gita melemparkan bantal pada Gathan sembarangan. Sungguh ia tak mau tidur dengan nya. "Lo gak boleh tidur disini!!"


"Oke! Oke aku gak tidur disini, aku tidur di sofa. Puas kamu. " Karena kesal Gathan mengambil bantal itu lalu membawa selimut di dalam lemari. Lalu tidur di sofa yang tak begitu jauh dari letak kasur. Dan Gita dengan ragu ragu kembali bersiap tidur. Gathan sudah berada di sofa dengan satu tangan dilipat di bawah kepala, matanya masih terbuka. Sikap Gita yang seperti ini mengingatkannya pada masa masa SMA dulu, membuat sudut bibirnya terangkat. Lalu memejamkan mata dengan senyum tipisnya yang masih bertengger.


~♡ Mommy ♡~

T251120, 15.29
Hi:)



























MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang