BEHIND THE STORY

🗝️ Approval

🎼 Stay With me-Ost Goblin

Habsennya yerobun!

Gimme love booster!

Apa kabar dunia?

Ry sama Theo komuknya kayak anak SD yang di kasih jajan cuma gope.

Ry belike : no komuk ngegas, no life!

Ketakutanku hilang begitu saja hanya karena melihat tangan Ry yang kini terulur padaku. Tidak menyangka juga dia akan menyusulku kemari, padahal dia bisa memilih membiarkanku mati saja, toh dengan begitu aku tidak punya peluang mengganggu gadisnya.

"Kenapa kau menyelamatkanku? Bukannya bagus kalau aku mati, dengan begitu kau tidak perlu mengkuatirkan Isabelle lagi."

"Tahu begitu tadi aku membiarkanmu saja ya jadi santapan makhluk jelek itu." Ry menurunkan tangannya. "Kau belum bisa mati sekarang."

"Kenapa? Ah, karena kau takut kehilangan calon istrimu ya?" aku menggodanya.

"Aku anggap ini adalah utangmu padaku, suatu hari kau harus membayarnya. Aku tidak mengeluarkan tenagaku secara cuma-cuma."

"Dih najong apaantuh!" kukira dia tulus menolongku, ternyata itu masuk dalam hutang budi.

"Berhenti mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti."

"Dasar primitif!" balasku. Ry menaruh tangannya di dekat pintu kereta kuda, tubuhnya mencondong ke arahku.

Tatapannya matanya yang memburu membuatku susah berkedip. "Siapa yang kau bilang primitif hah? Aku? Lihat dirimu lebih dulu, apa kau tidak punya cermin?"

Cuih, harusnya aku yang bilang begitu.

"Mirror please!"

"Ah tapi akan lebih baik kalau kau tidak sering bercermin, aku prihatin pada cermin yang mungkin retak setelah melihat dirimu."