TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA
atau TOKO OREN (SHOPEE)
Genre: ROMANCE-FANTASI
[Rank #1 in Fantasi 04.05.21]
|CERITA INI SUDAH TERBIT DI ROMANCIOUS, CERITA MASIH LENGKAP DAN TIDAK DIHAPUS, JIKA TERLANJUR SUKA DAN SAYANG DENGAN CERITA INI...
🎼 FOR THE FIRST TIME-GB9 Setel lagunya deh, bagus bgt.
Absennya yerobun~
Gimme love booster biar semangat nulis!!!
Mantra Zefmon "Menulislah untuk menyenangkan diri sendiri bukan orang lain."
PART 27
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bibir kami saling bersentuhan, untuk beberapa saat kami berdua berdiam diri saling menatap, aku yang sebenarnya ingin sekali cepat-cepat menjauhkan tubuhku darinya terhambat karena selimut yang membungkus tubuhku, alhasil aku terkunci. Sementara Ry? Aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya saat ini, sejak membuka matanya Ry juga kayak shock.
Deg deg deg....
Jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya. Entah itu karena takut Ry membunuhku malam ini juga atau justru....
Karena Ry menatapku seperti sekarang. Tatapannya sangatlah tajam, tatapan yang membuat siapapun yang melihatnya meneguk ludah berulang kali.
Namun dalam menit setelahnya, Ry akhirnya bersuara. Suaranya terdengar marah dan tak suka karena aku telah mencium bibirnya, ralat, ciuman ini murni kecelakaan bukan inginku.
"Cari mati ya?"
"Ry, i-ini tidak seperti yang kau pikirkan, tadi itu aku hanya ingin--"
"Menjauhlah dariku." tanpa belas kasihan, Ry mendorong tubuhku hingga aku terjatuh ke karpet.
"Aghh, sakit tahu!" aku mengeluhkan keningku yang terbentur kaki ranjang. "Kenapa kau harus kasar begitu pada perempuan sih? Aku kan sudah bilang ini bukan inginku, kalau ada yang harus disalahkan itu adalah dirimu, siapa yang menggulungku duluan di dalam selimut hah?" aku tak kuasa menahan uneg-unegku.
Aku masih bisa menoleransi ucapan kasar dan pedas darinya, tapi bagi seorang Deluna, ketika seorang pria sudah bersikap kasar lewat fisik, itu nggak banget.
Untuk kasus Ry mungkin karena dia refleks, tapi bagiku itu cukup menyakitkan. Setidaknya minta maaflah, tapi dia tidak sama sekali.
Ry berjalan menuju pintu kamar, "Ch, hidup bersama seorang gadis memang merepotkan." gumamnya sebelum keluar dari kamarku.
Aku berteriak tak terima, "KALAU BEGITU UNTUK APA MENIKAHIKU HAH?! KAU SAMA SEKALI TIDAK GENTLE RY, SETIDAKNYA UCAPKAN MAAF PADAKU!"
