🗝️ Gadis Pemberani

30.5K 8.1K 4.1K
                                    

🎼 Pray|Klang
Lagunya juga enak hehhe

Absennya yerobun~

Bantu zefmon bikin cerita ini sejuta yuk sebelum tamat, part selanjutnya udah 40 part, bentar lagi tamat nih.

Oh iya yuk follow ig zefmon biar kita bisa ngobrol atau kalian bisa nonton spoiler chapter atau trailer cerita di sana, kutunggu kalian suyungkuw ❤️

Oh iya yuk follow ig zefmon biar kita bisa ngobrol atau kalian bisa nonton spoiler chapter atau trailer cerita di sana, kutunggu kalian suyungkuw ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami menghabiskan malam bersama di atas batu karang, bercerita panjang lebar sebagai dongeng penghantar tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami menghabiskan malam bersama di atas batu karang, bercerita panjang lebar sebagai dongeng penghantar tidur. Eumh, sebenarnya aku sih yang banyak bicara tentang duniaku, sementara Ry cuma nyimak. Dia bilang aku sedang mengarang cerita saat bilang di masa depan akan ada alat komunikasi berbentuk persegi dan bisa dioperasikan hanya dengan sentuhan.

Pagi ini aku terbangun sendirian tanpa mendapati dirinya, seingatku semalam ia masih tidur di sampingku, bahkan Ry meminjamkan tangannya sebagai bantal untukku, dengan syarat itu masuk dalam daftar hutang.

Suara burung laut dan bunyi ombak membangunkanku, kuhalangi cahaya matahari yang menyilaukan mata.

"Ungh..." yang kudapati hanya pakaiannya yang semalam dia pakai, pakaian itu kini menutupi tubuh bagian atasku.

Aku berdiri, mencari Ry. Lelaki itu tengah berdiri di pesisir pantai tanpa mengenakan baju, hanya celana. Sungguh, ini zina mata terenak sepanjang sejarah hidup seorang Deluna. Mungkin aku harus berterimakasih pada Lunar yang telah memberikan perannya padaku.

"Ry," panggilku, ia menoleh, rambut hitam legamnya menutupi keningnya karena tiupan angin laut.

Selama pernikahan kami, baru kali ini aku melihat Ry tersenyum saat aku memanggil namanya. Biasanya dia akan memasang wajah datar dan menjengkelkan ngajak gelud. Yah, meski senyumnya tak seawet bakso berformalin. Ia kembali mengalihkan wajahnya ke lautan.

BEHIND THE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang