TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA
atau TOKO OREN (SHOPEE)
Genre: ROMANCE-FANTASI
[Rank #1 in Fantasi 04.05.21]
|CERITA INI SUDAH TERBIT DI ROMANCIOUS, CERITA MASIH LENGKAP DAN TIDAK DIHAPUS, JIKA TERLANJUR SUKA DAN SAYANG DENGAN CERITA INI...
🎼 Cant stop falling in love with you-Kina Enak bgt lagunya, bukan versi asli sih. Judul part sesuai judul.
Absennya yorobun~
Yuk bantu zefmon biar cerita ini cepet sejuta!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan berusaha membuka hati untukmu juga, ini berat dan sulit untukku, tapi akan kucoba."
Jika kami tidak berada di tempat yang gelap, mungkin saat ini Ry bisa melihat pipiku yang bersemu merah.
Di tambah perlakuan Ry yang membuatku sulit untuk tidak terbawa perasaan padanya. Gimana sih kalau pria yang biasanya bermulut pedas dan dingin tiba-tiba menunjukkan perhatiannya walau hanya hal kecil tapi rasanya tuh berdamage. Manisnya sih sebentar tapi efeknya awet.
Ry terus melindungi diriku hingga kelelawar itu menghilang. Ry bilang mereka bukan makhluk biasa.
"Berhati-hatilah kalau bertemu kelelawar bermata merah lain waktu, mereka itu sudah di bawah sihir, biasanya digunakan pemiliknya untuk mematai-matai atau justru menyedot darah korbannya."
Semacam dukun?
"Menyedot darah juga?" aku yang mendengar cerita Ry menelan ludah.
"Iya, jika aku datang terlambat mungkin kau sudah disedot."
"Disedot?! Ihhhh~" aku bergidik ngeri. "Aku nggak sudi disedot-sedot oleh kelelawar itu, kalau disedot sama yang cakep sih gapapa," ucapku, salahnya aku bicara begitu sambil melihat ke arah Ry. Alhasil kembali terjadi kesalahpahaman yang agak anu.
Ry pasti salfok dengan kalimat 'Kalau disedot sama orang cakep sih gapapa.' mana aku ngomongnya sambil melihat dia.
"Ekhem, kurasa di sini dingin, ayo kita masuk." perasaanku saja atau benar, tapi Ry sengaja mengalihkan pembicaraan. Ia hampir masuk ke dalam kastil Lunar kalau saja tidak kucegah lebih dulu.
"EH JANGAN!" aku berdiri merentangkan tangan di depan pintu sambil menggeleng kepala. "Jangan bermalam di sini Ry."
Ekspresi wajah Ry tentu menunjukkan kebingungan. "Kenapa?" Ry memajukan wajahnya padaku, salah satu tangannya ia sandarkan di pintu. Alisnya yang tebal itu terangkat sebelah seolah menebak isi pikiranku.
"Ah atau kau sengaja ingin bermalam di hutan bersamaku, jadi jika kau merasa kedinginan kau ada kesempatan untuk memelukku? Ck, gadis ini manipulatif sekali."
Tlak~
"Awhh!"main sentil-sentil jidat orang aja!
"Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi lekaslah menyingkir dari pintu sebelum aku menggelindingkanmu." ucapan Ry sungguh durjana. Baru juga ngomong manis tapi sekarang dia kembali ke mode galak. Inilah salah satu alasan kenapa aku nggak boleh cepat terperdaya olehnya.
