🎐 Bubblegum

3.9K 850 242
                                    

"Ma, aku pergi dulu ya!"

Meri langsung menghampiri Jihan di depan pintu rumahnya. Lalu menemukan Justin yang sedang duduk di atas motornya. Mengetahui Ibunda Jihan itu ada di depan pintu, serta merta Justin turun dari motornya. Kemudian sedikit menunduk sambil tersenyum sopan.

"Kok gak salam?" sapa Meri.

Justin jadi agak kaget. Tapi melihat Meri sudah mengulurkan tangannya, Justin buru-buru mendekati wanita itu dan salim.

"Pamit ya, Tante."

"Iya. Hati-hati. Tante titip Jihan ya, Justin." balas Meri lalu mengusap lembut bahu Justin sambil tersenyum.

"Boleh pulang malem tapi jangan kemaleman loh," lanjut beliau pada Jihan.

"Siap, Mama."

Sementara Justin masih bengong di posisinya. Cukup takjub dengan yang baru saja terjadi. Pasalnya ini adalah pertama kalinya Ibunya Jihan itu tersenyum kepada Justin.

Namun lamunan Justin buyar begitu Jihan memanggilnya, "Tin, ayo."

"Oh.. Iya..." Justin kembali menunduk ke arah Meri untuk pamit, "Permisi, Tante."

Yang dibalas dengan anggukan serta senyum dari wanita itu.

Selagi berjalan bersisian dengan Jihan menuju motor, Justin sempat bergumam kecil.

"Kayaknya aku udah dapet restu deh dari mama kamu. Siap-siap ya, Han. Mungkin lulus SMA aku bakal langsung ngelamar kamu."

Spontan direspon Jihan dengan memukul bahu lelaki itu pelan, "Yakali. Kuliah dulu! Kerja dulu!"

"Kan bisa sambilan."

"Ngacooo!"

Justin tau Jihan sedang malu. Karena itu dia sengaja menggoda gadis itu lebih lama.

Omong-omong berhubung sebentar lagi akan masuk musim ujian. Maka hari minggu sore itu Justin mengajak Jihan untuk nonton konser musik, hitung-hitung refreshing juga.

Sebenarnya itu bukan murni ajakan dari Justin karena Vanesa, Erina, Darren dan Vincent juga ada disana. Namun mereka memutuskan untuk bertemu langsung di venue saja.

"Aku baru pertama kali nih join gig. Kalau kamu sebutin nama bandnya aja kayaknya aku gak bakal tau deh." jujur Jihan.

Justin ikut mengangguk, "Sama. Aku juga gak pernah ikut ginian. Cuma ini tuh bagus. Jadi kita bisa sekalian survey band mana yang kira-kira cocok buat diundang sebagai guest di acara sekolah."

"Oh iya. Bentar lagi mau milad sekolah ya."

Jihan lantas mangut-mangut. Sedikit melirik pada Justin lalu tiba-tiba terkekeh kecil. Bikin Justin jadi ikut menoleh padanya dengan raut bingung.

"Kenapa ketawa?"

"Nggak. Menurut aku, kamu keren aja. Disaat orang lain tujuannya kesini buat hiburan, kamu malah kepikiran soal acara sekolah. Indeed class leader."

"Aduh jadi malu dipuji mbak pacar." gumam Justin sambil mengusap-usap tengkuknya dengan aura jenaka.

Membuat Jihan tertawa. Lalu berujung mengacak pelan rambut legam Justin.

Tepat pada saat itu suara pengganggu pun muncul.

"Oi pacaran mulu lu berdua. Ke depan yuk. Kalau nge-gig itu serunya di depan." ajak Vanesa.

Erina, Darren dan Vincent ikut mengangguk.

"Mumpung belum rame banget ini, ayok!" tambah Erina. Tangannya sudah mengamit lengan Darren.

[✔️] BubblegumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang