🎐 Sisi Gelap Realita

3.2K 853 123
                                    

Jihan menghembuskan asap nikotin ke udara setelah memendamnya di rongga mulut sebentar. Lalu beralih menarik satu batang lagi sembari menyalakan pemantik. Namun belum sempat terbakar, seseorang lebih dulu merampas lighter-nya.

"Dua batang seharusnya udah cukup kan?"

Jihan hanya balas melirik sekilas ke sumber suara. Bahkan Justin tidak bisa menemukan makna kehidupan di sepasang mata itu lagi.

Jihan memang sudah masuk sekolah seperti biasa. Tidak dipungkiri bisik-bisik kecil kerap terdengar dari warga sekolah mengenai kasusnya yang merebak belakangan ini. Dan meski gadis itu seolah mengabaikannya, Justin tahu bahwa dia tidak baik-baik saja. Buktinya adalah ini.

Bukan kali pertama Justin memergoki Jihan merokok di gudang belakang sekolah mereka saat jam olahraga. Iya, Jihan selalu membolos di jam olahraga.

"Aku kehabisan ide buat ngasih alasan ke Pak Dean tiap kali kamu gamasuk. Ini udah yang ketiga, Han." tegur Justin.

"Repot-repot banget mau ngasih alasan. Abaikan aja. Yang dapet nilai jelek kan juga aku."

Lalu Jihan bergerak melepas jaket yang menutupi seragamnya agar tak terkena bau asap. Tanpa ngomong apa-apa ia beranjak melewati Justin. Tapi Justin langsung menahannya.

"Han, if it's too hard you can share with me."

"Berbagi aib itu gak sopan loh, Tin."

"Aku cuma gak mau kamu merusak atau melukai diri sendiri lagi."

Tapi Jihan menepis tangan Justin. Kemudian melayangkan tatapan dingin pada lawan bicaranya, "Sejak kapan kamu tau kalau aku cutting?"

"Been long." jawab Justin, "Sebelum kamu berubah sikap kayak sekarang."

"Terus mau ngaduin ke guru? Atau ke temen-temen?"

"Menurut kamu aku bakal ngelakuin itu?"

"Justru aneh kan kalau kamu simpen buat diri sendiri."

"Han—"

"Denger ya," sela Jihan, "Aku gak peduli. Mau kamu sebarin tentang itu ke siapa kek atau ke mana kek, terserah kamu aja."

Jihan sudah berjalan tiga langkah melewati Justin tapi ia berbalik untuk memandang si lelaki lagi. Menutup konversasi mereka secara sepihak.

"Dan juga, kamu salah kalau nganggep aku berubah sikap. Dari awal aku emang gak mau nunjukin ke kamu gimana aslinya aku, tapi yaudah, liat sendiri kan? Kamu bisa berhenti menyukai aku mulai sekarang."

Menyisakan Justin yang terdiam diposisinya. Tampaknya Jihan tidak akan berbagi masalah dengan mudah dan Justin sejujurnya tidak ingin terlibat lebih jauh lagi.

But his little heart scream different, especially when he knew that she actually need a helps.



But his little heart scream different, especially when he knew that she actually need a helps

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔️] BubblegumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang