Happy reading
Warning typoTaehyung pov on
"Jadi, apa kita pernah sedekat itu dulu?"
Young ji saat ini berangsur-angsur membaik walau tidak terlalu pesat tapi itu cukup membuatku senang dan tak sia-sia selalu menjaganya belakangan ini.
Ice cream vanilla yang tak pernah bosan-bosan untuk dia minta masih melekat di tangannya yang diperban dengan sedikit obat, bekas infusnya. Karena Young ji sudah tidak membutuhkan itu lagi, hanya saja untuk sementara dia harus tetap dirawat, sebagian untuk menyegarkan otaknya saja.
Aku termenung mendengar pertanyaannya,
"Ya, kita dulu sangat dekat. Lebih dekat dari yang kau kira, walaupun Jungkook adalah pacarmu aku bisa saja dianggap pacarmu disekolah, karena saking dekatnya kita." Ujarku setengah bersemangat.
"Huh, sayang sekali aku tidak mengingatnya" lirihnya beralih menatap hamparan bunga didepannya.
"Tak apa" Balasku.
"Eh? Taehyung sunbae kenapa?"
Tangan mungilnya tiba-tiba sudah berganti peran mengusap air mataku yang entah mengapa sudah sedikit membasahi pipiku.
"Aku,..."
Young ji masih menatapku dengan wajah khawatirnya, aku tidak tahu apa dia akan mengerti mengapa aku menangis.
"Aku hanya sangat merindukanmu yang dulu, Young ji-ah" lirihku
Sedikit demi sedikit, ia menurunkan tangannya. Ku kira dia merasa tak enak, tapi nyatanya dia malah beralih memelukku.
"Ku mohon maafkan aku, sunbae. Aku tidak bermaksud melupakanmu, Young ji usaha buat mengingat hal yang dulu pernah kita lalui tapi sedikit sulit rasanya." Ujarnya seiring tangannya menepuk-nepuk punggungku.
Sudah lama sekali rasanya momen ini tak pernah terjadi, aku makin tak bisa menahan air mataku.
"Aduh sunbae jangan seperti ini, hei... lihat dulu"
Aku yang masih menangis seperti anak kecil di paksa melihat wajahnya,
"Sungguh, maafkan aku"
Aku tak mengatakan apapun, aku hanya terus menatapnya.
"Uh ayolah jangan menangis eoh?" Young ji kembali mengusap air mataku yang belum berhenti.
"Okey begini saja, em. Hal apa yang kita lakukan dulu yang menjadi momen favoritmu? Mari kita lakukan lagi" ujarnya
Aku malah bingung mendengarnya mengatakan itu, kenapa tiba-tiba?
"Sunbae? Aku serius, apa kita waktu itu pernah main di taman bermain misalnya, atau aku pernah membelikanmu sesuatu? Katakan saja"
Aku masih terdiam memperhatikannya yang terus saja memaksa,
"Kau janji akan mengabulkannya kembali?" Tanyaku
"Eoh aku janji"
Walaupun kata-katanya begitu meyakinkan, tapi entah mengapa aku melihatnya seperti ragu?
"Kita... pernah berciuman, dan itu momen terbaikku denganmu"
Young ji yang sedari tadi menunggu jawabanku sedikit tegang,
"Lagipula waktu itu aku tidak memintanya terlebih dahulu, maaf" lirihku.
"Em.... it-itu"
"Tidak apa-apa jika kau tak mau mengabulkannya, jangan memaksakan dirimu. Aku tidak apa-apa sungguh" jawabku lalu setelahnya menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
°Posesif & Psikopat Boyfriend (JJK) ° Tahap Revisi√
Fanfiction"Posesif dan obsesi itu cuman beda tipis bukan?" Cover by @authorid Work by @mrskookie