Warning typo bertebaran 😅
(Full Flashback)
Jungkook pov onSudah setahun berlalu setelah kepergian Young ji, semuanya kembali seperti hari-hariku yang dulu.
Saat aku bersama Young ji, banyak hal yang bisa aku lakukan. Seperti berjalan-jalan, bermain, berlari, makan-makanan enak lagi bersamanya bahkan aku tertawa lepas saat bersamanya.
Tapi sekarang, semuanya kembali ke masa dimana aku terpuruk. Dunia kembali membawaku ke titik paling dalam ketakutan dan penderitaanku, kini kembali lagi tanpa ditemani kebahagian kecil dan sederhana dari Young ji, rasanya kembali sakit.
Sebelumnya aku akan kesakitan karena pukulan dan hantaman dari orang tuaku, tapi sekarang tidak lagi.
Aku hanya diam saat mereka memulai kebiasaan baru mereka, itu juga kadang mengapa mereka jengkel dan semakin memukulku. Tapi tetap saja aku hanya diam, ah. Aku masih ingat, tidak akan ada lagi yang mengobatiku, hanya Young ji saja. Lalu, untuk apa aku menangis?
"Dimana kau menyimpan uangku hah?!!" Teriak appaku dari ruang keluarga.
Aku yang sedang duduk berdiam diri dikamar seketika membalik saat tiba-tiba eomma datang menarik tanganku keluar menuju dimata tempat appa mengamuk dan menatap kami berdua tajam, aku? Hanya diam. Ini sudah biasa.
"D-dia belum mendapatkan uang, dia beralasan sakit" Kata eomma lalu menghempaskan ku ke lantai, terlihat seperti sedang memohon.
Ya, memohon.
Seharusnya aku tidak lagi memanggil mereka dengan sebutan eomma dan appa. Harusnya para bajingan dan pecundang.
"Maafkan aku" lirihku masih belum berdiri dari posisiku, karena jika aku bergerak mereka akan mengambil tindakan dengan memukul kepalaku.
"Bukankah kau memiliki beasiswa? Lalu dimana uangnya? Apa kau memakainya untuk melanjutkan sekolahmu? Atau membayar sesuatu?" Tanya appaku dengan menjambak rambutku.
Aku hanya menatapnya terdiam.
"Uangnya sudahku berikan pada perusahaan kecilku, itu juga tidak cukup." Jawabku tanpa ada kata-kata yang salah. Mungkin?
Tapi sepertinya kata-kataku tadi adalah kesalahan lagi, appaku lalu membanting kepalaku dimeja.
Aku terjatuh kelantai setelahnya dan kepalaku benar-benar sakit dan berdenyut.
Aku tidak boleh menangis.
"Bukankah perusahaanmu sudah maju sekali hah?!! Kau mau menipuku? Berikan uangnya padaku anak sialan!!" Bentaknya lagi lalu menginjak tanganku.
Disini, aku benar-benar mengerang kesakitan. Lalu setelahnya aku berusaha melepaskan tanganku, tapi ini cukup sulit dan membuatku meneteskan air mata.
Yang eomma lakukan hanya berdiri menatapku sayu, kasihan? Tidak, dia hanya takut saja jika dia juga kena amukan appaku.
Aku sudah tidak tahan lagi, sudah lama aku menahan semuanya. Sialan!!
KAMU SEDANG MEMBACA
°Posesif & Psikopat Boyfriend (JJK) ° Tahap Revisi√
Fanfiction"Posesif dan obsesi itu cuman beda tipis bukan?" Cover by @authorid Work by @mrskookie