Warning typo bertebaran 😅
Author pov on
Kalian tahu dengan kata dilema? Ya sesuatu yang jika datang padamu harus mendapatkan pilihan,terkadang kau akan merasa ingin lenyap saja detik itu juga atau pun diberi kesempatan untuk tidak memilih. Salah satu dilema yang dirasakan kim young ji itu adalah memilih.
Tidak mudah rasanya menghadapi kedua pria yang sama keras kepalanya juga sama cintanya pada dirimu,jika satu pertanyaan melayang padamu yang mengatakan, mana yang kau pilih diantara 2 orang yang mencintaimu juga kau cintai. Bukankah itu suatu dilema? Dan itu berat,karena sangat lah sulit mendapatkan seseorang yang didalamnya terdapat mencintai dan dicintai. Apa kau tahu maksudku?
Setelah pertengkaran yang hebat dan butuh berjam-jam habisnya itu akhirnya menyisahkan young ji dan jungkook dengan keadaan yang bisa dibilang menyedihkan.
"Kenapa harus menyalahkanku?" Pertanyaan dan kata pertama yang diucapkan young ji setelah berjam-jam terdiam saat berhentinya air mata juga sedikit meredahnya amarah. Dan tentu saja amarah dimiliki oleh jungkook,airmata dimiliki oleh young ji.
Bisa dibayangkan betapa sulitnya keadaan tadi bagi young ji, juga jangan lupa dengan kata ketakutan yang dirasakannya.
Jungkook yang duduk tak jauh dari sofa yang diduduki oleh young ji perlahan mendongak dan menatap kekasihnya yang beberapa menit lalu terisak hebat dan kesakitan,melihat ke sekeliling ruang tamunya yang berantakan.
Hasil dari pertengkaran mereka.
"Setelah yang kukatakan padamu dan yang terjadi tadi,masih ingin bertanya mengapa dirimu?" Jawabnya mengeluarkan air mata. Entah apa yang membuatnya mengeluarkan benih jernij itu, rasa sakit pada tangan karena amarahnya atau rasa sakit hati yang dirasakannya?
"Tapi apa kau tahu dengan perasaanku?aku tidak tahu mengapa dia melakukan dan mengatakan itu padaku,aku juga tidak mengerti dengan perasaanya" jawabnya dengan nada lirih.
"Setidaknya jangan mendekati,kenapa masih membantah? Ah, kau pasti menyukainya bukan?" Tanyanya sambil kembali berdiri dengan keadaan sempoyongan menghampiri kekasihnya yang mulai kembali terdengar isakan.
"Aku tanya APA KAU MENYUKAINYA?! KENAPA?!" teriaknya dengan suara tinggi dan mencengkram bahu sang kekasih.
"Kenapa kau menjadi sekasar ini padaku,aku tidak pernah berniat untuk membantah dengan ucapanmu. Tapi tidak kah kau berfikir mengapa aku yang kau salahkan, kami satu sekolah juga satu kelas jadi otomatis kami bertemu. Aku sudah berusaha sebisaku menjauh darinya, bisakan untuk tidak memakai pikiran egoismu sekarang" jawabnya dan tentu tidak dengan kata-kata yang lancar.
"Hiks.... young ji-ah....hiks....kau tahu itu sakit hiks.." balas jungkook dengan isakan dan jatuh tersungkur di kaki sang kekasih.
Melihat itu kekasih mana yang tidak sedih, lelaki yang dicintainya terlihat sangat menyedihkan.
"Sudahlah..." kata young ji lalu membawa jungkook ke pelukannya dan menangis bersama.
"Aku takut kehilanganmu,aku kesepian. Aku tak mempunyai seorang pun didekatku kecuali dirimu,kau tahu betapa bahagianya aku saat bertemu dan menemukanmu. Aku sangat bahagia,jadi tolong apapun yang terjadi tetaplah bersamaku eoh?" Jungkook mengatakan itu sambil nendongak menempelkan dahinya pada dahi sang kekasih menatap kekasihnya yang memejamkan mata dengan air mata yang mengalir.
"Ne..aku berjanji...bukankah juga selama ini aku terus bersabar menghadapimu dasar tuan posesif,overacting,apalagi ah... cerewet dan kebiasan ajaibmu itu pencemburu, kenapa kau sejahat itu tuan jeon?"
"Mwo...kau sendiri yang memancingku,kau terlalu sering bergaul dengan orang banyak tanpa memikirkanku. Kau ingin aku membunuh mereka supaya kau tetap diam bersamaku?" Tanya jungkook sambil mencubit hidung merah sang kekasih.
"Ais.. itu menyeramkan,jika seperti itu aku tidak bisa menepati janji dan pergi meninggalkanmu sejauh mungkin dan tak akan kembali...mau?" Tanya young ji balik sambil melotot ke jungkook.
"Andweo...aku hanya bercanda" jawabnya lalu memeluk kembali kekasihnya dan tertawa bersama.
Young ji pasti benar-benar percaya dengan kata Bercanda tanpa meragukan sedikitpun kata membunuh bahkan dengan yang dikatakan jungkook dengan menemukannya kembali . Dan tak memikirkan apakah perkataannya tentang janji itu akan terjadi atau tidak,karena tentunya dia belum mengenal jungkook sepenuhnya walau jungkook sangat mengenal dirinya.
"Dan tetaplah seperti ini" batin jungkook.
"Dia mulai berani denganku rupanya,memangnya dia tidak takut padaku. Sehebat apa dia sekarang,dasar menyusahkan. Kita lihat siapa yang akan mendapatkannya,walaupun kau juga tahu tentangnya, tentu saja aku tidak akan dengan muda menyerah atau diam saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
°Posesif & Psikopat Boyfriend (JJK) ° Tahap Revisi√
Fanfiction"Posesif dan obsesi itu cuman beda tipis bukan?" Cover by @authorid Work by @mrskookie