Part 1

1.8K 63 0
                                    

Terlihat lemah bukan berarti tidak kuat. Menangis bukan berarti menyerah. Berfikir pura pura bodoh demi kebahagiaan orang lain. Inilah aku, Stacy Purwadinata. Anak kedua dari tiga saudari, yang berfikir dangkal demi kebahagiaan orang lain.   Seseorang yang hanya ingin melihat senyuman dari semua orang. Tidak perduli beberapa kali dia mengalah, tidak perduli beberapa kali dia menangis dalam diam, yang terpenting dihidupnya hanya ingin melihat senyuman di wajah seluruh keluarganya.

Tahun ini Stacy menginjak bangku kelas XI SMA, meskipun dia tidak sayangi dikeluarganya,  dia punya teman diluar,  karna dia termasuk anak yang pandai bergaul diluar. Beberapa kali ingin pergi dari rumahnya, tapi anak berumur 16 tahun mau kemana sendirian, sehingga dia memilih untuk bertahan.

Dirumah

Stacyyyyy.....
Panggilan entah keberapa kalinya dari ibunya yang tidak di dengarkan nya. Terdengar pintu yang dibuka dengan kasar, stacy pasti tau kalau ibunya sudah didalam kamarnya. Pura pura tidur adalah cara yang sangat ampuh sekarang. Terdengar ocehan ibunya dari a-z, mulai dari dia bangun siang sampai pemalas. Lalu terdengar suara pintu yang tertutup yang manandakan kalau ibunya sudah keluar dari kamarnya. Spontan stacy membuka matanya, dan berharap waktu cepat berlalu agar dia cepat dewasa dan keluar dari rumahnya.

Sekolah

Stacyyyy....., Diana berteriak nyaring memanggil stacy yang berjalan dengan santainya sambil melihat pak dodo sudah bergerak menutup pagar sekolah. Diana adalah teman baik stacy, hanya diana yang tau kehidupan yang dijalani oleh stacy dirumahnya. Stacy berlari dengan sekuat tenaga, untungnya pak dodo belum menutup rapat pintu pagar sehingga Stacy masih bisa masuk.

Diana mulai menceramahi stacy, mulai dari stacy harus bangun lebih pagi agar tidak terlambat dan tidak dihukum, sehingga stacy bisa mengikuti pelajaran disekolah karena mengingat mereka sudah kelas XI.

"Stacy, udah berapa kali sih gue bilang lu harus bangun lebih pagi biar gak telat mulu" kata diana dengan muka kesalnya.

"Iya iya" jawab stacy dengan santai nya

"Jangan iya iya aje" lu kata diana lagi

"Iyaaa Tuan Putri Dianaa" jawab stacy lagi.

Stacy hanyut dalam lamunannya dan berharap waktu berjalan lebih cepat, agar ia bisa beranjak dewasa dan hidup mandiri.

STACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang