Bab 16

691 49 0
                                    

Hai hai

Aku kembali

Ini udah mau klimaks ya

Jadi agak berat ceritanya sampai akhir hihihi

---------------------------------------------------------
Arkan pergi ke jalan xxx pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah. Sesampainya dijalan tersebut ia terus melajukan motor nya sambil melihat kiri dan kanan. Ternyata jalan yang dilaluinya ini adalah jalan buntu. Terdapat gerbang di ujung jalan tersebut. Gerbang yang bertuliskan TPU Melati. Arkan putar balik dan memikirkan kenapa stacy menyuruhnya ke sana.

Sesampainya di sekolah arkan langsung ke kelas stacy. Ia melihat adiknya sedang bercanda dengan sahabatnya dan Devan yang setia duduk di belakang nya memaikan rambutnya.

"Stacy!". Stacy menaikkan satu alisnya.

"abang mau ngomong". Lanjutnya.

Semua orang yang ada di kelas terkejut karena Arkan memanggil dirinya abang.

"oke". Stacy langsung berdiri. Devan ingin menahan stacy tapi stacy memberi kode ia tidak akan lama.

Mereka berdua sudah sampai di taman belakang sekolah.

"Alamay yang kamu kasih beneran di jalan xxx?.

"iya, kenapa?"

"itu alamat pemakaman."

"iya, terus?".

Arkan terdiam. Apa maksud perkataaan adiknya. Kenapa dia disuruh ke pemakaman?.

"udah kan?, gue mau balik kekelas."

"tu-". Ucapan arkan terhenti melihat adiknya berbalik dan langsung meninggalkannya.

Ketika stacy ingin kembali kekelas, ia di cegat oleh abang tertuanya. Ntah sedang apa abangnya berada di sekolahnya. Tangan stacy ditarik kasar sampai ke depan seorang siswi yang keadaannya sudah kacau.

Dia Angel, dengan keadaan rambut basah berantakan, pipi merah, bajunya pun sudah kusut. Stacy terperangah, ada apalagi ini pikirnya.

"kamu keterlaluan, saya kira kamu sudah berubah, tapi nyatanya kamu hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukan perbuatan menjijikan kamu." pria paruh baya yang sangat stacy kenali memulai pembicaraan.

"saya kenapa Tuan?".

Ayahnya tersentak. Kenapa anaknya memanggilnya tuan?. Tetapi ia langsung menormalkan kembali mimik wajahnya.

"kamu masih bertanya, saya punya saksi dari perbuatan kamu."

Seseorang pun maju dengan menundukkan kepalanya. Wajahnya basah oleh air mata. Dia Lauri. Ntah kenapa lagi ini, apa hubungannya semua ini dengannya.

Devan dan kawan-kawannya pun datang. Mereka kaget dan bertanya apa yang terjadi. Devan diam dan mencerna apa yang sudah terjadi.

Tidak lama, arkan pun datang. Ia sama dengan yang lainnya. Ia tidak tau apa terjadi.

"kamu, bicaralah". Kata ayah stacy menunjuk lauri.

"i-iya, tadi saya melihat Angel masuk kedalam toilet lalu Stacy mengikutinya. Tidak lama, saya mendengar suara teriakan. Lalu saya ikut masuk ke dalam toilet. Saya melihat Stacy menarik rambut Angel dan menamparnya. Stacy juga mengatakan kata-kata kasar. Bukan itu saja stacy juga mendorong dan menyiram Angel dengan air." jelasnya.

"kapan?, kapan gue bully ni cewek?"

"t-tadi aku liat kamu kok stacy."

"kurang ajar ya lo, lo mau fitnah gue".

STACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang