Part 9

714 39 0
                                    

Tring

082xxxxxxxxx

Pulang sama aku.

Stacy hanya melihat layar handphone nya dengan pandangan datar. Siapa lagi ini, pikir nya. Lalu memasukkan benda pipih tersebut kedalam tas tanpa membalas pesan.

Bell pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Sekolah terlihat sepi karna para murid sudah keluar dari pekarangan sekolah. Stacy berjalan menyusuri lorong sekolah, sesampainya di parkiran, terlihat abang nya, arkan dan teman-temannya tengah berkumpul disana. Stacy yangtidak peduli lagi dengan mereka ingin berjalan melewati mereka. Akan tetapi, tiba-tiba langkah nya memelan dan nyaris berhenti, ketika melihat pria yang mencium pipinya di rooftop tengah berbicara dengan seorang gadis. Mencoba untuk tidak peduli untuk kesekian kalinya, stacy berjalan melewati mereka. Tiba-tiba ada yang menarik lengannya dan membuat badan nya berbalik untuk berhadapan dengan orang yang menarik lengannya.

"lo gak balas pesan gue"

Stacy hanya melihat dengan tatapan tidak mengerti.

Deg

"jadi yang chat gue tadi elo?"

"iyaa gue, pacar lo sekarang." katanya dengan sedikit berbisik.

Stacy merinding, mengingat bagaimana dia mati nya nanti ditangan pria yang ada didepannya ini. Devan menarik pelan tangan stacy untuk masuk ke mobilnya. Stacy tidak berontak dan mengikuti Devan ke mobilnya. Teman-teman devan kaget dan betanya-tanya sejak kapan mereka jadi dekat. Si gadis yang mengajak devan berbicara tadi pun geram dan mengepalkan kedua tangannya.

"kalo gitu, lauri pulang dulu yaa kak", katanya dan berlalu pergi dengan perasaan dendam terhadap stacy.

Sesampainya dimobil, stacy duduk dengan canggung, tidak tau harus bagaimana. Devan yang duduk dikursi kemudi mendekatkan badannya pada stacy. Stacy yang awalnya melotot bisa bernafas lega, karna devan hanya memasangkan sabuk pengamannya. Setelah itu stacy melotot kembali karena devan mencium pipinya lagi.

"lo bisa gak sih jangan tiba tiba cium sembarangan.! Sengitnya

"panggil aku-kamu dong sayang" kata Devan sambil mengelus kepala stacy.

Heh

Melihat tatapan devan, Stacy tergagap.

"K-kamu kenapa...ish yaudah."

Devan tersenyum kecil.

"kamu harus biasain mulai sekarang" katanya sambil mulai menjalankan mobil.

Lauri berjalan tergesa-gesa, sesampainya dirumah dia langsung masuk kekamarnya. Dikamarnya terdapat banyak foto yang tertempel didinding. Mulai dari foto Devan dan teman temannya sampai foto stacy yang rata rata sudah di coret dengan spidol merah.

"gue harus gerak cepat buat dapetin Devan, karna gak ada yang gak bisa gua dapetin didunia ini". Monolognya.

 

STACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang