Part 4

890 55 0
                                    

Sementara di uks masih terdapat dua insan cantik yang saling berpandangan.

"Lu kekelas aja ra, gua gak pa pa, cuma butuh istirahat aja bentar". Kata stacy kepada aurora.

"Lu gak mau cerita kenapa lu bisa pingsan". Tanya aurora.

"Kayaknya trauma dari kecelakaan kemaren".

"hmmm... Oke. Lu istirahat aja, gua balek kek kelas dulu, nanti istirahat gua kesini lagi." lalu aurora keluar dari uks menuju kelasnya. Setelah aurora keluar, stacy memikirkan nama nama orang yang ada di sekitarnya. Dia juga memikirkan kenapa ketika bertemu dengan devan, difikirannya spontan harus jauh jauh dari mahkluk tampan itu.

Deg...

Dia langsung teringat dengan novel dengan sampul warna merah darah dan bertulisan warna emas dengan judul "Me".

What???.  Batin stacy.

"Apa gua masuk ke dalam dunia novel?, kalo emang bener, nama gua Stacy Aquilla Alexander. Pemeran Antagonis yang dibenci keluarganya?. Pantesan tadi pagi mereka pada dingin banget. Sial banget sih gua, udag dikehidupan dulu gak dianggap, pindah jiwa malah dibenci." Stacy menghela nafas. Lalu dia membaringkan tubuhnya di kasur.

Kring kring
Bel istirahat berbunyi. Stacy masih setia berbaring di salah satu brangkar uks. Dia mendengar suara pintu, tetapi masih enggan untuk membuka matanya. Hingga tiba tiba terdengar suara yang membuatnya langsung membuka matanya.

"ni makan, jangan sampai pingsan lagi." dengan nada yang sedikit ketus tapi dapaat terdengar nada khawatir juga.

Stacy berusaha untuk tidak bersuara sama sekali. Dengan posisi yang mebelakangi devan. Ya devanlah yang datang membawa makanan untuk stacy. Sampai seekor serangga kecil yang terbang mendekati wajahnya.

Aaaaaakh....

Devan kaget. Stacy berteriak karna serangga yang hampir mendekati wajahnya. Stacy mundur hingga ke tepi brangkar.

"Kenapa?". Devan bertanya dengan wajah paniknya.

"I-itu ada serangga". Jawab stacy terbata-bata.

Devan bingung. "Sejak kapan gadis didepannya takut serangga?". Batinnya. Ia segera mengusir serangga tersebut.

"jangan takut, udah gua usir". Kata devan dengan tangannya yang mengelus kepala stacy.

Stacy yang merasakan sesuatu yang mengelus kepalanya, tersentak.

"iyaa.. Terimakasih." jawab stacy dengan wajah yang memerah.

"yok makan, udah gue beliin tadi nasi goreng ibu kantin". Kata devan mengaduk nasi goreng dan ingin menyuapi stacy.

Stacy kaget, tetapi masih membuka mulutnya. Berfikir sambil mengunyah nasi goreng suapan dari devan.

"Devan kenapa? ". Bukannya dia benci gue". Batinnya.

"Dev". Kata stacy setelah menelan nasi goreng suapan ntah keberapa dari nevan.

"hm"?.

"bukannya lu gak suka sama gue?".

"kata siapa?".

"hmm... "

Stacy terdiam dan memilih menerima suapan devan lagi.

"thank's ya dev".

"oke".

"Lo balik kekelas?"

"gak, kelas kita jamkos jadi gua disini aja nemenin lo".

Deg..

Setengah jam berlalu. Belum ada satu kata pun yang keluar dari mulut dua insan yang kini berada dalam uks.

"stacy?"

"ya".

"Lo beneran kecelakaan?".

"hmm.. Iyaa".

"kok bisa?, apa karna...".
Stacy menunggu devan melanjutkan kata-katanya.

"karna apa dev?, gua gak ingat soalnya, kan gua amnesia."

Devan terdiam lama.

"woiiii...  Gimana udah mendingan lo? ". Suara auora memecah keheningan mereka dengan bayu yang menegkorinya.

"udah kok". Jawab stacy.

"yok pulang". Kata aurora sambil membantu stacy berdiri.

"emang boleh?, kan belum bel". Jawab stacy menerima bantuan aurora.

"Dev, lo gak pulang?". Ucapan stacy

"iya dev, ngapain lu bengong disitu?". Kata bayu sambil menepuk bahu devan.

"i-iya gua pulang kok". Jawab devan menggaruk tengkuknya canggung.

Lalu mereka berjalan keluar dari UKS.

Dikelas

"Dev, sekali lagi makasih yaaa, gua gak tau gimana cara bales lo". Kata stacy sambil membereskan tasnya.

"iya santai aja cy, tapi kalo lo mau bales besok besok de gue kasih tau cara balesnya gimana". Kata devan sembari berjalan keluar kelas.

"hah... Mampus gua, kenapa gua jadi nawarin diri tadi". Monolog stacy sambil berjalan keluar menyusul devan.



STACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang