Part 3

971 64 0
                                    

Seminggu Kemudian

Stacy Pov

"yok non barang non udah bibi kemas semuanya". kata bibi

"oh iya, makasih ya bi".

Sesampainya dimobil, pria paruh baya membantu memasukkan barang ku kedalam bagasi mobil.

"ini mang icep non. Dia supir pribadi keluarga non." kata bi mina padaku.

Aku hanya mengangguk anggukan kepala ku dan segera masuk kedalam mobil.

Setelah berkendara sekitar 20 menit. Sampailah kami di depan rumah besar dengan cat dominan putih.

Ketika memasuki rumah aku tidak menemukan siapa pun dirumah. Kenapa dengan tubuh ini, apa keluragnya begitu sibuknya. Karna malas bertanya aku langsung masuk dan mencari sendiri kamar ku yang tadi kata bi mina di lantai dua. Aku menemukan pintu yang bertuliskan STACY. Aku membuka pintu kamar ku,  dan langsung kagum dengan isi kamar nya. Sebelah kiri terdapat satu meja rias yang lumayah besar. Sebelah kanan terdapat meja belajar yang panjang dan laci. Ditengah terdalat kasur empuk dengan bed cover yang senada dengan warna dinding kamar, disudut ruangan terdapat pintu. Dibalik pintu terdapat pintu kamar mandi di sebelah kiri dan lorong pendek yang mengarah ke lemari pakaian.

Aku langsung merbahkan badanku ke kasur, karna badan ku belum terlalu stabil dan agak capek, akupun ketiduran hingga matahari terbit keesokan harinya.

Jam 06.20
Aku terbangun karna mendengar suara di lantai bawah, karna hari ini hari senin, aku langsung mandi dan memakai seragam sekolahku. Setelah itu turun kelantai bawah.

Ketika sampai dilantai bawah semua mata mengarah ke padaku, dia meja makan yang berbentuk oval duduk lah pria paruh baya kursi ditengah yang sepertinya ayah pemilik tubuh ini yang bernama Adam Alexander. Di sebelah kanannya terdapat wanita paruh baya, yang sepertinya Ibu dari pemilik tubuh ini. Dan di sebelah kiri ada abang stacy, abang pertama bernama Arlando Pratama alexander, pribadi yang dingin, irit bicara, sedikit tidak menyukai adik perempuannya. Sebelahnya terdapat abang keduanya yang bernama Arkan dwi Alexander, dia adalah orang yang paling membenci adik perempuannya karna suka membully di sekolahnya.

Stacy pov end

Setelah beberapa saat memandangi ku mereka kembali keaktivitas mereka masing masing, dengan sesekali berbincang ringan. Stacy duduk di kursi yang berjarak dua kursi dari Arkan. Semua orang kaget dan bingung, tapi stacy duduk dengan wajar datar dan ekpresi dingin. Stacy mengambil roti dan selai coklat. Seketika meja makan menjadi hening karna mereka memperhatikan stacy. Sehingga keheningan pecah karna suara Arkan. "Gua gak mau berangkat bareng Medusa". Stacy berhenti mengunyah roti, dan melirik Arkan. Arkan yang diabaikan mengepalkan tangannya. Tetapi stacy tidak peduli. dia meminum susunya dan langsung pergi keluar rumah. Mereka yang tersisa dimeja makan kaget dan bingung kembali.

Kenapa dia tidak mencari perhatian? Batin mereka.

Stacy berangkat menggunkan angkutan umum, dengan berbekal nama sekolah dibaju nya, dia melihat siswa-siswi di halte dengan pakaian sekolah yang sama dengannya. Lalu stacy mengikuti mereka ketika mereka menaiki angkutan umum. Beberapa dari siswi yang mengenal stacy kaget dan bertanya tanya kenala seorang Stacy Aquila Alexander mau menaiki dan berdesak desakan dibis?.

Sesampai nya di sekolah, siswa-siswi tersebut turun, sehingga Stacy pun ikut turun. Siswa dan Siswa SMA Dirgantara kaget melihat Ratu bully yang keluar dari bis. Tidak terkecuali abang nya Arkan dan teman temannya.

Ketika memasuki gerbang terlihat abang stacy dan teman temannya yang nongkrong di parkiran. Yang menyandar di mobil Devan Arga Dirgantara dia ada male lead. Di depannya ada Skala Atmajaya dia adalah Second Lead, pelindung female lead. Disamping skala ada bayu dwi prakarsa temannya Male Lead. Dan terakhir ada arkan abang stacy yang duduk di atas motornya.

STACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang