Bab 11

725 48 0
                                    

Hellowwww

Lebay banget deh aku

Hehehe

Aku update lagi ini

Jangan lupa di vote yaa

Koment juga kalo kurang greget

Oke??

---------------------------------------------------------

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Stacy tersentak dan ingin duduk, jika tidak mengingat makhluk berat yang tidur di atas dadanya.

"gimana cara banguninnya?" Monolognya.

Setelah itu, terdengar gumamam seseorang.

"sayang usapin lagi".

Tangan stacy langsung otomatis bergerak untuk mengusap kepala devan.

"Devan?".

"Hm?".

"udah jam 9, aku boleh beres-beres, trus pulang, b-boleh gak??".

"Hm?, 5 menit lagi".

"Hah?, Eh i-iya."

5 menit kemudian

Fikiran stacy berkelana ntah kemana.
Ia tersentak, karna makhluk yang nempel padanya, tiba-tiba bangun, dan langsung duduk.

Stacy dengan wajah terkejutnya masih melihat gerak-gerik devan yang membereskan barangnya.

"hah? Barangnya?".

"D-Devan, itu barang gue?".

Devan langasung melihat Stacy dengan tajam.

"eh, maksud..."

"aku-kamu sayang".
Devan menggeram.

"i-iya, itu barang g-aku".

"iya, ini barang kamu sayang, cepat berdiri, perlu cuci muka gak?"

Stacy spontan menggeleng cepat.

"okee, ayo kita pulang".

Devan membuka pintu ruangannya dan langsung keluar dari sana. Stacy buru-buru mengikutinya, karena barang-barangnya dibawa oleh Devan.

Devan berhenti di depan mobilnya diikuti oleh Stacy yang ada di belakanganya.

Devan membuka pintu mobil.

"Masuk yang".

Stacy masih diam ditempat. Kakinya seperti di paku disana.

"Ayo sayang masuk, aku juga mau ke rumah kamu, anak-anak di sana sekarang." devan menarik tangan stacy lalu menyuruh nya untuk masuk kedalam mobil. Sedangkan dia masuk ke sebelah kemudi mobil. Mobil mereka pun melaju ke rumah stacy.

Mobil Devan memasuki gerbang rumah stacy. Mobilnya memasuki garasi rumah stacy.

"kenapa sampai masukin mobil ke garasi?".

"eh aku lupa bilang yang, kami nginap di rumah kamu yang."

"wah gila sih ni, bukan cuma buat tempat makan, tapi sekarang udah kayak penampungan. Gua bener-bener harus bisa mandiri ni, biar bisa keluar dari rumah ini."

"sayang, ayo turun."
Devan melepas seatbeltnya, sebelum keluar mobil, devan tidak melupkan rutinitaanya, yaitu mencium pipi stacy. Lalu mengusap rambut pacarnya tersebut. (pacar menurut devan)

Stacy melepas seatbeltnya dan langsung keluar dari mobil diikuti oleh Devan. Stacy mengucapkan terimakasih dan langsung berjalan cepat untuk masuk kerumahnya.

"Dia sangat menggemaskan bukan?".
Katanya dengan seringai yang mengerikan.

"Woi bro". Kata bayu yang langsung menyapa devan.

"sini lo cepetan, gua ada misi ni". Lanjutnya.

Devan mendekat ke mereka. Dengan menaikkan satu alisnya.

"gua mau nembak cewek".

Mereka semua kaget.

"siapa yang mau lo tembak?" tanya arkan.

"cewek yang kemaren gua tolongin, Laura".

"Laura?, Lauri kali maksud lo".

"iya dia".

"gimana sih lo, mau nembak cewek, tapi nama ceweknya aja gak tau".

Devan Hanya menggeleng.

"gua tidur dimana?". Tanya devan pada arkan selaku tuan rumah.

"kamar tamu atas".

"oke".

Devan jalan cepat menuju lantai atas, dengan senyum yang lebar.

I need this.

Tanpa mengetuk pintu, dia malah masuk ke kamar sebelah kamar yang akan dituju nya. Ia melihat sang pujaan hati berdiri di teras sambil memegang pembatas balkon.

Stacy kaget melihat tangan yang tiba-tiba melingkar di perutnya.
Ketika iya ingin berbalik. Terdengar suara yang sangat familiar.

"kenapa gak istirahat?".

"gak bisa tidur".

"Ayo tidur".

Mau tidak mau Stacy mengikuti Devan. Stacy sudah bebaring dikasurnya dan bersiap untuk tidur.

"eh ngapain lo?".

"hm,, aku-kamu sayang."

"iya, ngapain".

"buka baju".

"iya, ngapain buka disini?"

"yang aku mau mandi yang, gak bisa pakai baju". Kata devan setengah merengek.

"idih kenapa ni bocah?".

"yaudah mandi sana".

"makaasih sayang".

Stacy sudah tertidur, ketika devan selesai dengan rutinitas mandinya. Iya hanya memakan celana pendek, dan langsung masuk ke selimut dan memeluk stacy.

"Selamat tidur, sayang".

Devanpun ikut memjamkan matanya.

--------------------------------------------------------

To be continued

Gimana?

Pendek ya?

Greget gak sih?

STACYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang