Keysha datang ke rumah Dira untuk berangkat ke tempat praktek bersama. Ketika melihat Dira kembali berhijab, senyuman Keysha pun tercetak dibibirnya. Senang rasanya melihat temannya memakai hijab lagi.
"MasyaAllah, kau cantik dengan hijab itu."
Dira tersenyum. "Ustadz Agam menyuruh ku." Dira mengalihkan pandangannya ke Azzam yang duduk di samping Keysha. "Ustadz terima kasih sudah ingin direpotkan oleh ku."
"Tidak apa."
"Mas Azzam tidak mengizinkan ku menyetir sendiri," ucap Keysha.
Mereka pun pamit untuk berangkat. Di mobil, Keysha dan Dira duduk di belakang. Dira menatap Keysha. "Kamu beruntung memiliki ustadz Azzam, begitupun sebaliknya."
Keysha mengusap lengan Dira. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan bertemu dengan pria yang merasa beruntung memiliki mu."
"Saya doakan semoga kamu cepat bertemu dengan jodoh mu."
Dira mengerutkan dahinya. "Terima kasih doanya, kalau perlu tolong carikan untuk ku, ustadz," ucapnya terkekeh.
"Sayangnya saya bukan biro jodoh," ucap Azzam tertawa.
Mobil itu terparkir, kemudian mereka turun dan segera menuju ruangan masing-masing. Hari ini, Dira masih ditugaskan untuk mengetik naskah berita bersama Rena. Sedangkan Keysha ditugaskan di ruang studio Azzam.
"Dira, kau datang ke acara pernikahan Keysha?"
Dira mengangguk. "Tentu. Ka Rena berangkat dengan siapa?"
"Tentu saja dengan Reza."
"Ah iya, aku lupa kalian sepasang kekasih. Kapan aku ditraktir makan?" tanya Dira.
Reza berdiri di samping Rena. "Tentu. Aku akan mentraktir mu hari ini."
Rena dan Dira terkejut mendengar suara Reza. "Mengagetkan saja," ucap Rena.
"Sudah jadi belum naskahnya? Aku akan membawanya ke ruangan."
Rena menyerahkan beberapa lembar kertas dan juga flashdisk pada Reza. Tangan Reza mengusap rambut Rena. "Terima kasih, sayang."
"Ingatlah, di depan kalian ada manusia yang belum memiliki kekasih," ucap Dira.
Reza memperlihatkan telapak tangannya ke hadapan Dira. Dira mengerutkan dahinya melihat telapak tangan Reza. Begitupun Rena yang memperhatikan telapak tangan Reza.
"Lihatlah tulisan di sini."
"Tidak ada," ucap Rena.
"Tulisan apa?" tanya Dira yang memincingkan matanya mencari sebuah tulisan di telapak tangan Reza.
"Sudah tahu tidak ada kenapa tetap mencarinya."
Dira menghela nafasnya. "Membuang waktu ku saja."
Reza tertawa terbahak-bahak kemudian berlari untuk kembali ke ruangannya. Rena menggelengkan kepalanya melihat Reza yang mengerjai mereka. Dira izin pada Rena untuk pergi ke toilet.
"Keysha, bagaimana pekerjaan mu?" tanya Dira yang tidak sengaja melihat Keysha di lorong.
"Lancar. Pekerjaan mu bagaimana?" tanya Keysha.
"Tentu saja lancar. Aku ke toilet dulu."
Keysha mengangguk kemudian kembali ke ruangannya. Dira sedikit bingung karena seharian ini dia tidak melihat Agam.
Saat kembali dari toilet dia berpapasan dengan Azzam. "Ustadz, adik mu kemana? Aku tidak melihatnya dari tadi."
"Agam sedang ke rumah nenek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz, I'm in Love With You
RomanceAnindira Syifani, mahasiswa magang yang meminta bantuan pada sang paman untuk bisa magang disuatu stasiun televisi karena ada pria yang dia sukai. Dira menyukai Azzam, seorang ustadz yang berceramah di stasiun televisi itu. Namun ternyata, Azzam ada...