Seven

1.4K 164 2
                                    

Appa dan eomma Jaemin terkejut melihat Jeno yang pulang dengan Jaemin di gendongannya.

"Ada apa? Jaemin kenapa?" Tanya Yoona

"Kelelahan eomma. Sepertinya juga karena dia belum sarapan dan begadang semalam" jawab Jeno

"Anak ini. Sudah kubilang kalau banyak bisa meminta bantuanku bukan bekerja sendiri seperti ini. Sudah tau fisiknya lemah masih saja sok kuat" omel Siwon, appanya Jaemin

Jeno membaringkan Jaemin di kasurnya dan melepaskan sepatunya. Eomma Jaemin menyiapkan baju ganti untuk Jaemin sedangkan appanya membuat mengambil handuk kering untuk mengusap keringat Jaemin

"Appa dan eomma sepertinya tenang-tenang saja" ucap Jeno tiba-tiba

"Jaemin memang punya fisik yang kurang bagus. Sudah jadi hal wajar kalau dia sedang banyak pekerjaan" jawab Siwon

"Ah begitu" jawab Jeno

Jeno masih menemani Jaemin. Kedua orangtuanya memilih keluar setelah mengganti pakaian Jaemin dengan yang lebih nyaman. Jeno duduk bersandar di sebelah kepala Jaemin sambil membawa novel yang tadi di belinya. Jeno memang punya hobi membaca terlebih novel.

"Gagal sudah rencana hari ini. Mian" ucap Jaemin pelan berhasil membuat Jeno terkejut karena terlalu tenggelam dalam cerita novelnya

"Kwencana. Masih ada besok, besoknya, besoknya lagi dan besoknya lagi. Masih banyak waktu" ucap Jeno

"Padahal aku sudah menyusun banyak rencana untuk hari ini" ucap Jaemin sedih

"Memangnya apa rencanamu setelah dari mall?" Tanya Jeno

"Taman bermain. Sudah lama aku tidak kesana" ucap Jaemin semakin sedih

"Kita bisa kesana besok. Tentu kalau kau sudah lebih baik" ucap Jeno

"Jinjja?" Binar di mata Jaemin kembali hadir. Membuatnya terlihat menggemaskan

"Yap" jawab Jeno tak kalah semangat

Keduanya lalu berbincang tentang taman bermain. Wahana apa yang ingin mereka naiki. Jajanan apa yang mau mereka beli sampai menu makan apa yang akan mereka santap seusai dari taman bermain pun mereka susun bersama. Dengan binar semangat di kedua pasang mata itu.

Tapi sepertinya rencana mereka tidak di setujui oleh Tuhan. Meski Jaemin sudah sehat tapi ada hal lain yang membatalkan rencana keduanya.

"Aiggoo jangan marah. Kami kan berkunjung untuk menjengukmu. Kau tidak muncul di kampur beberapa hari. Tidak muncul di grup chat juga. Kami kan khawatir padamu" ucap Haechan

Haechan, Renjun, dan Mark datang berkunjung. Bahkan mereka sudah bertamu dari pagi. Membawa cukup banyak daging mentah serta makanan lainnya. Ketiganya berniat mengadakan pesta kecil-kecilan demi mengakrabkan diri dengan Jeno. Tapi kedatangan mereka kurang pas. Jaemin sudah merengut kesal dan Jeno hanya tersenyum canggung.

"Berhenti bermuka masam Jaeminie" ucap Renjun

"Begini saja. Kalau kalian memang ingin ke taman bermain ayo kesana bersama. Dagingnya bisa kita simpan untuk nanti malam atau besok" ucap Mark menengahi

"Aku tidak setuju. Kalai begitu yang ada aku hanya jadi obat nyamuk untuk kalian yang double date" ucap Renjun tak setuju

"Tidak perlu. Aku dan Jeno bisa pergi lainkali. Jarang-jarang kita bisa punya waktu luang yang lama bersama-sama" ucap Jaemin. Meski dia kesal, tapi Jaemin tak mungkin setega itu mengusir sahabatnya. Lalu untuk ide Mark, Jaemin juga tak setuju. Kasian Renjun, batin Jaemin

"Baiklah. Aku dan Jeno yang akan memanggang dagingnya. Kalian bertiga bagian dapurnya" ucap Mark membagi tugas.

***

Kelimanya berkumpul di taman belakang. Kebetulan orangtua Jaemin sedang ada acara di luar jadi mereka bisa menikmati pesta kecil-kecilan itu dengan bebas.

"Bibi, kau tau dimana kopiku?"

Jaemin kembali ke dapur berencana membuat kopi. Sudah lama dia tak minum kopi. Jeno juga selalu mengawasinya agar tidak mengonsumsi kopi. Tapi Jaemin tak menemukan kopinya di tempat biasanya

"Tuan Jeno yang mengambilnya nona" jawab pelayan disana

"Ah begitu baiklah. Aku tanyakan ke dia. Gumawo bibi"

Jaemin berbalik kembali ke taman belakang. Di teras belakang dia berpapasan dengan Jeno

"Kebetulan. Jeno, dimana kopiku? Bibi bilang kau yang mengambilnya" tanya Jaemin

"Tidak ada kopi" ucap Jeno tegas

"Ah wae?" Ucap Jaemin kesal

"Kau mau kembali sakit lagi?" Tanya Jeno tajam. Nadanya sedikit lebih dingin dari biasanya.

"Tidak ada hubungannya. Dulu aku minum 6-8 shoot juga tak masalah" sahut Jaemin tak terima. Bibirnya merengut kesal

"Kau juga tau itu tak baik" ucap Jeno

"Aku buatkan jus saja" lanjut Jeno. Jeno mendorong pelan Jaemin dan membawanya kembali ke dapur. Jaemin duduk di kursi sedangkan Jeno membuatkan jus persik untuknya.

"Kau menyebalkan" ucap Jaemin kesal

"Ini hal baik, kenapa marah"

"Tapi aku mau kopi. Aku sudah tak meminum beberapa hari ini" ucap Jaemin merengek. Jeno diam tak menjawab, masih fokus dengan jus buatannya

"Segelas jus persik untuk tuan putri" ucap Jeno sambil menunjukkan segelas jus di hadapan Jaemin

"Kajja ke belakang. Mereka pasti menunggu kita" ajak Jeno

Jaemin tak mau berdiri. Masih duduk dengan tangan bersedekap di dada

"Aiggoo... Arraseo. Weekend ini kau boleh meminumnya. Sekali saja dan hanya sekali dalam seminggu. Arrachi?" Bujuk Jeno lembut

"Sekali seminggu? Yang benar saja" sahut Jaemin masih tak terima

"Sekali seminggu atau tidak ada lagi seterusnya" ucap Jeno tegas

"Huh?! Menyebalkan. Arraseo. Sekali seminggu" ucap Jaemin

***

Pesta dadakan dan sederhana berlangsung sesuai rencana. Jeno nampaknya juga semakin dengan dengan sahabat-sahabat tunangannya itu. Mereka sampai lupa waktu dan asyik sendiri.

"Bagaimana kalau kita menginap disini sekalian?" Ajak Haechan

"Tapi aku tak bawa baju ganti" ucap Renjun

"Pinjam punya Jaemin saja. Kalian kan sama-sama kurus, paling sedikit kepanjangan. Mark oppa bisa pinjam Jeno. Aku kebetulan ada pakaian ganti di mobil" ucap Haechan

"Aku setuju kalau begitu. Bagaimana Jaemin? Boleh?" Tanya Renjun

"Aku tidak bisa menolak kalau itu kalian" ucap Jaemin

"Pasti itu" sahut Haechan dan Renjun semangat

"Tapi pakai kamar tamu ne? Maksudku kalian berdua juga" ucap Jaemin pada Renjun dan Haechan

"Ah wae???" Ucap Haechan tak terima

"Kalian terlalu berisik" bukan Jaemin yang menjawab tapi Mark yang menebak dan sudah pasti tebakannya benar. Bukannya tidur mereka nanti akan berceloteh sepanjang malam.













TBC
Mian typo bertebaran
Votement juseyo.....


I don't know why
Akhir-akhir ini kayak males banget buat nulis. Gak ada semangat-semangatnya sama sekali. Untung masih ada draf jadi bisa up.

Padahal jg sehat-sehat aja. Tugas + laporan dll yg berhubungan sama kuliah banyak sih, tp biasanya masih oke-oke aja. Jadi bingung sama diri sendiri. Bahkan di akunku yg satunya udah nganggur lama juga (spill dikit kalo aku punya dua akun, dan ini akun yg kedua🤭)

Aku cuma pengen ngungkapin aja.
MOHON DIABAIKAN SAJA NOTE UNFAEDAH INI!!!
See you next chap~~👋👋

Sweet and sour ~ nomin [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang