Nineteen

3K 153 2
                                    

Jeno mempersiapkan lamaran dengan bantuan banyak orang. Teman-temannya, beberapa pegawai perusahaan, bahkan pelayan dan sopir dia mintai tolong. Jaemin ada rapat hari ini dengan Jeno juga. Di rumah, Jeno sudah meminta beberapa orang untuk mendekor rumah Jaemin. Di taman belakang, Jeno akan melamarnya. Jaemin dan Jeno pulang setelah rapat selesai. Sudah mulai malam, matahari hanya tinggal nampak sedikit.

"Jaemin, aku punya sesuatu untukmu. Bisa kau tutup mata?" Tanya Jeno saat mobil mereka sudah sampai.

"Ne. Jangan mengerjaiku tapi"

"Tidak akan. Percaya padaku"

Di taman belakang, sebuah meja dan dua kursi di tengah. Di hiasi berbagai bunga dan ornamen disekitarnya. Juga lampu warm white yang menambah kesan hangat. Jeno membawa Jaemin ke tengah-tengah. Di samping meja, keduanya berhenti. Saling berhadapan. Jeno menatap sekeliling. Mendapat anggukan dan kata-kata semangat secara diam-diam membuatnya semakin yakin. Jeno memiringkan tubuh Jaemin menghadap ke meja yang dibelakangnya ada hiasan cantik serta tulisan 'Happy Birthday'. Jeno melepaskan genggamannya. Dia berjongkok di belakang Jaemin dengan mengambil sedikit jarak.

"Jeno-ya? Sudah boleh kubuka? Lama sekali"celetuk Jaemin yang tak sabar menunggu. Membuat orang-orang disana menahan tawa sekuat mereka bisa.

"Sebentar"

Jeno cukup kesulitan membuka kotak cincinnya sepertinya terlalu gugup. Renjun sampai harus membantunya karena gemas sendiri. Jeno tarik nafas dalam dan hembuskan pelan. Jantungnya berdegup kencang

"Kau boleh membuka matamu Jaemin" ucap Jeno

Jaemin membuka matanya. Terkejut dengan meja di depannya serta tulisan ucapan ulang tahunnya. Tapi dia tak menemukan Jeno. Jadi di reflek bergerak kebelakang untuk mencarinya.

Disana. Tepat di depannya dengan jarak dekat, ada Jeno yang berjongkok dan menyodorkan kotak cincin cantik padanya. Tak hanya Jeno. Ada cukup banyak orang dibelakangnya. Senyum Jaemin semakin merekah. Jeno meraih tangan kanan Jaemin.

"Jaemin-ah. Will you marry me?" Tanya Jeno

"Yes, i will" Jaemin menjawab cepat tanpa babibu. Jeno memasang cincin di jari Jaemin. Tepukan tangan meriah mengiringinya. Begitu sudah terpasang, Jaemin memeluk Jeno erat. Dia menangis bahagia. Orang-orang yang melihatnya juga ikut merasa senang.

"Kita menikah seminggu setelah ini" ucap Jeno di tengah-tengah pelukan mesra keduanya. Jaemin langsung melepas pelukan begitu saja.

"What?" Tanya Jaemin tak yakin

"Kita menikah minggu depan. Aku sudah menyiapkan semuanya. Bahkan jika mau besok atau sekarang juga bisa" ucap Jeno lagi

"Kapan kau menyiapkannya? Kenapa aku tidak tau?"

"Sebelum dan selama di Jepang"

"Bagaimana dengan gaun pernikahan?"

"Maaf jika aku lancang. Aku meminta bibi untuk mengambil salah satu gaunmu. Memakainya sebagai ukuran. Desainnya bagus. Aku juga meminta rekomendasi dan mendiskusikannya dengan Sohyun noona serta sahabatmu. Aku yakin, kau pasti menyukainya. Simpel dan terkesan anggun. Sama seperti kepribadianmu. Dekor gedungnya juga aku pertimbangkan dari saran mereka" ucap Jeno menjelaskan

"Sampai segitunya? Wah... Daebak.... Gumawo Jeno-ya. Jinjja gumawo" ucap Jaemin lagi

Jaemin kembali memeluk Jeno erat. Jeno senang Jaemin menerimanya. Dia angkat tubuh itu dan berputar. Kentara sekali kalau keduanya bahagia.

"Sudah-sudah. Bermesraan nya lanjut nanti. Sekarang waktunya makan. Aku sudah lapar. Menyiapkan semua ini juga butuh tenaga kalian tau" ucap Haechan mengganggu kemesraan Jaemin dan Jeno. Mengundang tawa dari mereka semua

***

Pernikahan berlangsung sederhana. Tidak banyak yang di undang. Keluarga, kerabat dekat dan sahabat-sahabatnya saja. Tidak ada kolega apalagi media. Membuat pernikahan itu berlangsung sakral. Jeno dan Jaemin terlihat sangat bahagia. Kedua orangtua Jaemin juga datang meski masih dengan pengawasan polisi. Masa tahanan mereka belum selesai.

"Terimakasih tuhan. Rencanamu benar-benar indah" gumam Jaemin. Jeno yang mendengar di sampingnya memeluk Jaemin kembali. Mencium dahinya cukup lama.

"Saranghae Na Jaemin. Ah sekarang sudah berganti marga jadi Lee Jaemin"

"Nado saranghae Lee Jeno"

END

Sweet and sour ~ nomin [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang