Rasa dan Dusta

6.4K 162 1
                                    

7 bulan yang lalu Prilly hampir selalu takut saat lelaki itu datang meminta haknya tapi akhir-akhir ini berkat perhatian lelaki itu Prilly mulai sedikit demi sedikit mengobati luka hatinya. Benar, lelaki ini sekarang adalah suaminya. Bagaimanapun ia dahulu.
Sejahat apapun di masa lalu, semua orang berhak untuk memiliki kesempatan kedua.

Dulu Prilly akan sedikit beringsut saat lelaki itu akan mendekati perut untuk sekedar mengelus. Tapi sekarang tidak lagi. Memang sudah seharusnya demikian. Suami memang harus menjaga istrinya yng sedang hamil. Prilly mulai menerima semuanya. bibirnya tersenyum saat lelaki itu pulang kerja dan berjongkok dan mengecup sayang perutnya. Dia sudah berubah. Itu yang Prilly yakini.
======≠============≠===========

"Lalu maksud kamu menikahi anak oembantu itu apa Ali? Aku masih sah jadi istrimu. Kita bahkan belum bercerai. Kamu menikahinya tanpa meminta persetujuanku."

"Istri? Masih sanggup kamu nyebut dirimu istri setelah kamu berselingkuh bersama lelaki lain."Ali membela dirinya dengan lantang. Sintia wanita itu menuding hal-hal yang tidak masuk akal. Wanita itu yang berselingkuh dari nya. Kenapa sekarang datang mencak-mencak karena pernikahan ya dengan prilly. Setelah hampir 9 bulan pernikahannya dengan Prilly. Kenapa tidak datang saat dulu menikah saja. Berbulan-bulan baru datang. Apa pacar yang mengajaknya kabur sudah mencampakkannya?

"Aku selingkuh dari kamu juga karena kami gak bisa kasih aku anak Li"

"Gak bisa punya anak ha? Prilly sekarang hamil. Dan itu anak aku. Kamu yang mandul" Ali membalikkan tudingan Sintia.

"Kita sama-sama tau li. Pemeriksaan dokter tentang kesuburan kita. Aku subur sedangkan kamu enggak. Emang kamu yakin yang dikandung si cacat itu anak kamu"Sintia mulai dengan tuduhan lagi.
"Bagaimanapun siapa yang menjamin dia gak akan selingkuhin kamu kaya aku. Siapa tau dia emang sengaja tidur dengan lelaki lain dibelakang kamu supaya dia hamil dan bisa menguasai kamu" tambahnya lagi.

"Jangan ngomong sembarangan kamu!! Kamu yang pecun jaalan sama lelaki lain saat aku gak ada di rumah" Ali marah bukan main. Dia tidak terima tuduhan Sintia.

"Semua omongan aku akan terbukti benar atau enggak itu jika kamu tes DNA nanti anak di kandungan si cacat itu"Sintia tersenyum tenang
"Apa kamu 24 jam dengan dia?... Enggak ali.. kamu kerja mulai pagi sampe sore. Lalu apa yang akan dilakukan anak 16 tahun dirumah ini. Main bekel?"Sintia mulai menghasut lagi. Dia menghampiri Ali dan memegang bahu Ali yang tegang.

"Jangan sampai kamu masuk jebakan orang-orang miskin seperti itu Ali. Aku bukanya mau fitnah, tapi orang miskin kadang menggunakan berbagai cara licik agak bisa menjadi kaya."
"Semua pembantu rumah ini tau kita sudah menikah hampir 12 tahun dan tak ounya anak. Kamu sangat ingin punya anak kan. Mereka tau kelemahan kamu dan memanfaatkannya. Ibunya itu pasti dengan sengaja menyodorkan Prilly ke kamu. Mereka merencanakan semua ini ali. Percaya sama aku"
Nafas ali terasa berat. Tanganyya mengepal. 'jika aku memang mandul dan Sintia benar. Lalu apakah Prilly tidur dengan lelaki lain selama ini?'

"Sialan Prilly sialan!"

================================

Sintia sudah pergi 30 menit lalu dari ruangan ini. Ali memang memiliki ruangan kerja di perkebunan ya. Bngunanya tidak terlalu besar tapi cukup baginya meletakkan perlengkapan kerja seperti laptop, meja, tempat tidur pun ada dapurnya. Tempat itu pun menjadi singgah saat lelah mengawasi para pekerjanya.

Perasaan ragu menyelimuti hatinya. Memang benar 'anak' adalah kelemahannya. Selama 12 tahun menikah belum dikaruniai anak membuatnya menjadi pribadi yang tempramen. Padahal beberapa pekerjanya yang masih muda dan baru menikah langsung diberi anak tak lama setelah pernikahan berlangsung. Pertengkaran dengan Sintia-entah dia harus menyebut wanita itu sbegai istri atau bukan. Secara agama Ali sudah menalak. Tapi secara hukum belum. Statunya dengan Sintia masih sah suami istri. Belum ada pengurusan perceraian semenjak Sintia pergi dulu. Pun dia menikahi Prilly saat itu. Secara hukum Prilly adalah istri keduanya. Namun secara agama hanya Prilly lah istrinya.

Vonis mandul dokter memang menjadikannta ragu. Tapi keajaiban tuhan juga bisa saja terjadi. Orang mandulpun masih bisa punya peluang untuk memiliki anak. Ya kan?
Ali masih meyakinkan dirinya sendiri. Mau tidak mau jika dipikir-pikir Sintia memang benar. Dia memang mandul. Dokter sudah memvonis. Semua pembantu tahu jika ia bermasalah dalam rumah tangga karena anak. Pun dengan kenyataan Prilly dan ibunya memang miskin. Tidak menutup kemungkinan, keinginannya menjadi nyonya di rumah ini membuat 2 orang itu bersekongkol untuk menjeratnya.
Juga benar dirinya tidak setiap jam mengawasi Prilly. Bisa jadi ada kemungkinan wanita itu berselingkuh seperti Sintia. Tapi wanita itu cacat... Mana ada lelaki ybg mau. Ya kan?

Tanpa sadar ali memang telah diliputi ragu pada Prilly dan janinnya. Benar kata Sintia dia harus mulai dengan mentes DNA anak itu setelah lahir. 2 bulan lagi. Dengan tes itu semua kecurigaan akan terjawab. Tapi jika benar Prilly memang dengan licik menjeratnya, akan dia pastikan kehidupan gadis cacat itu akan menderita seumur hidupnya. Tapi jika ucapan Sintia yang bohong. Aja dia pastikan menceraikan Sintia tanpa sepeserpun harta. Sudah selingkuh dan menghasut pula. Tapi untuk sekarang semuanya harus di rahasiakan dulu. 2 bulan lagi. Dia akan tau kebenaranya.

3 Maret 2021

JANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang