Waktu yang menyembuhkan

3.3K 201 9
                                    

Setiap orang punya masanya sendiri untuk menyembuhkan. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Prilly termasuk yang kedua. Pengalaman pahit dari perkosaan hingga tuduhan perselingkuhan adalah suatu hal yang traumatis. Ia mengalaminya di usia yang bahkan belum genap 17 tahun. Butuh waktu untuk menyembuhkan luka. Itu yang Prilly sadari.

6 tahun telah berlalu ia kini sedang melanjutkan mengerjakan tugas kuliahnya. 3 tahun yang lalu setelah Digo sudah cukup umur ia mengambil kejar paket. Tepat setelah ijazah kejar paketnya keluar ia dimasukkan ke universitas swasta terkenal. semua memang terjadi atas campur tangan ayahnya. universitas negeri tak akan menerima mahasiswa yng sudah melewati masa sbmptn seperti prilly. Tapi swasta bisa. Ayahnya pun mencarikan universitas ternama. Ia mengambil jurusan ekonomi. Semua Atas saran dari Rafly.

Terakhir kali bertemu dengan Ali adalah saat persidangan dulu. Semenjak itu keluarganya membawanya pindah. Ali tidak tahu. Semuanya adalah keputusan sang ayah. Sejak Prilly menceritakan awal mula pernikahannya bersama Ali, kedua orang tuanya begitu terpukul. Ayahnya bahkan ingin menuntut Ali dan memasukkan lelaki itu kedalam penjara. Tapi Prilly menahan, ia sudah mengikhlaskan hal yang terjadi dahulu. Meskipun begitu keluarganya tak begitu saja membiarkan. Ayahnya merencanakan kepindahan mereka. Hanya menunggu pengadilan memutuskan hak asuh dan sertifikat cerai keluar. Kemudian mereka semua melakukan kepindahan.

Kepindahan itu adalah balas dendam yang tepat kata Rafly. Membiarkan Ali kehilangan Prilly dan Digo. Awalnya Prilly tak setuju karena mereka sudah berjanji pada Ali untuk tak menjauhkannya dari Digo.  Tapi Rafly meyakinkan. "Kamu memaafkannya untuk kejahatan perkosaan itu Prilly. Tapi kami semua tidak. Jadi jangan paksa kami semua untuk tetap bertemu dengan lelaki itu dan membiarkannya keluar masuk rumah ini. Pergi dan tinggalkan semua hal ini. Janji yang kuberikan pada Ali dulu adalah hal lain. Aku belum tahu seberapa jahatnya dia dulu. Jadi sekarang biarkan kami menghukumnya"kakaknya Rafly memang keras. Orangnya sulit untuk dibantah. Jadinya ia menerimanya. Karena itu di hari sidang terakhir ia membawa Digo. setelah hari itu ia akan benar-benar pergi meninggalkan Ali bersama Digo. Untuk yang terakhir kali, Prilly akan membiarkan lelaki itu melihat anaknya.

================================
"Li tadi bude gak lihat sisi. Ngilang kemana anak itu" bude mengomel sendiri mencari cucunya. Sisi itu nakal sekali. Masih kecil tapi gayanya seperti anak lelaki. Ia suka banget main-mainan keluar. Dibeliin boneka gak pernah di mainin. Jadi pajangan doang, usang tergeletak di kamarnya. Suka banget keluyuran keluar sama anak-anak kampung.

"Biarin aja lah bude namanya juga anak-anak"Ali mencoba menengahi. Sisi itu emang nakal bikin budenya kesal setengah mati. Tapi kadang-kadang menghiburnya juga. Anak itu selalu jadi obat penyembuh buat Ali. "Papaaaa.." itu suaranya dateng. Sisi langsung berlari ke arah Ali terus memeluknya.
"Kamu itu nakal banget sih siiiiiii" bude mencoba mencubit anak itu. Tapi belum sempat ia sudah berpindah ke belakang Ali. "Tolongin sisi papa"ia memegang tangan Ali.
"Dasar anak nakal. Sini kamu. Udah dibilangin jangan keluar-keluar. Kalo diculik nanti gimana hah?"
Ali tertawa sendiri melihat kekonyolan mereka berdua.

Ia kemudian menggendong sisi. Dan menghentikan Omelan budenya. Membawa sisi ke belakang rumah. "Mau main basket sama papa?" Ali menawari. "Mauuuuuu" sisi kegirangan. Halaman belakang rumahnya yang luas ia bangunkan lapangan basket buat sisi. Sisi suka banget sama bola. Dari dulu pokoknya yang mantul mantul sisi suka banget. Ali sendiri yang membangunkannya.
"Papa menangggg"Ali berlonjakan. "Papa curang ihhh"
"Curang gimana. Orang masuk begitu"
"Tapi papa tinggi"
"Ya kamu aja yang pendek."
"Ihhh sisi gak pendek ya."sisi cemberut. Ali langsung menggendongnya di atas pundak. "Yok masukin bolanya" sisi melemparkan bolanya dalam gendongan Ali. "yeayyyy masukkkk"
Sisi kegirangan.

================================
"Opaku nanti bakal beliin robot-robotan iron man yang gede'
"Wuihhhh opa kamu kaya banget ya go"
"Iya dong. Kata om aku, aku mau minta apa aja pasti bakal di beliin"
"Wahhhh..."mereka semua terpana mendengar cerita Digo tentang kelurganya. Prilly mendengar anaknya itu jadi kesal. Digo itu kecil-kecil tapi udah songong. Orang masih tk. Suka pamer emang. Om dan juga kakeknya itu terlalu manjain. Apa-apa di beliin. 'tuh kan Digo jadi suka pamer. Kalo dibiarin terus bisa-bisa Ampe gede sifatnya jelek gitu'. Prilly sebenernya udah larang papa dan kakaknya itu ngasih mainan buat Digo. Cuma mereka suka sekongkol dibelakang. Prilly sebel sendiri. Masa-masa rentan kek begini harusnya Digo dididik biar mandiri.

"Digo sini"Prilly memanggil Digo.
"Eh mamaku udah Dateng aku pulang dulu ya. Dadaaaa"Digo berpamitan pada teman-temanya. Anak itu emang banyak temannya. Supel banget kalo bergaul. Cuma gitu nyebelinnya kalo suka pamer aja.
"Mana jam tanganya?"Prilly meminta jam tangan robot-robotan yang dibelikan Rafly.
"Ma..."
"Mama udah pernah bilang kan. Barang-barang yang dibeliin om dan opa gak boleh dibawa kesekolah. Kalo kamu bawa kesekolah mama sita. Jadi sekarang kasih ke mama"
Digo menangis. Prilly kemudian menggendongnya. Dia harus mengajari Digo sejak dini. Tega tak tega ia harus melakukan hal ini.

================================
"Prill tugas nya Bu heny udah selesai belum" Prilly memutar mata ke atas mendengar suara max. Ia baru menemani Digo menggambar tadi. Barusan Digo baru saja tidur. Ia juga mau tidur. Tapi max tiba-tiba menelepon. 'tugasnya kan dikumpulin masih bulan depan. Ngapain nanyain sekarang coba' Prilly menggerutu. Max memang gencar mendekatinya akhir-akhir ini. Prilly sendiri sebenernya gak terlalu peduli. Ia hanya ingin fokus kuliah dan membesarkan Digo saja. Menjalin asmara tidak ada dalam agendanya sekarang.

"Ma.. "suara Digo memanggil. 'Bukanya tadi sudah tidur kenapa bangun lagi'.
"Max aku lagi nemenin digo. Besok aja ya kita bahasanya" Prilly menjawab. Lalu menutup teleponnya. Digo masuk mendekati ranjang kamar Prilly. "Digo gak mau tidur sendiri"rengeknya. 'Ngakunya udah gede tapi tidur masih mau ditemenin'prilly terkikik dalam hati. Digo menaiki ranjangnya kemudian ia  berbaring di samping Prilly.
"Ma"
"Hm?"
"Digo minta maaf ya"
Prilly tersenyum. Lalu mengangguk. Anaknya itu lucu sekali. Matanya bulat. Gak bisa kalo gak dimaafin.
Prilly kemudian memeluk putranya itu.
"Dongengin lagi" Digo meminta.
Prilly kemudian mulai membacakan dongeng.

================================
"Prill max tadi bilang ke Abang mau ngajakin kamu ke ulang tahun mamanya" Prilly mengernyit. Max gak cerita apapun. "Dia gak bilang tuh sama aku"
"Iya dia minta tolong Ama abang buat nyampein ke kamu"
"Kenapa gak ngomong sendiri aja"
"Ya bagus dong ke Abang dulu. Berarti menghargai Abang"Prilly menghela napas. Max itu emang adik temanya bang Rafly udah gitu anak rekan bisnis papanya juga. Jadinya pas banget minta dukungan kakaknya itu. Prilly sih gak bermasalah. Wajar saja sih. Tapi dia gak suka banget kalo dadakan gini. Kesannya maksa.

================================
"Wahh pak Ali.. "
"Selamat ulang tahun untuk istrinya"
"Sama-sama"
"Sendiri saja pak Ali?"
"Iya"
"Belum ada gandengan nih"
Ali hanya tertawa menanggapi guyonan rekanan bisnisnya itu. Sudah sejak 2 tahun yang lalu Ali menjadi supplier tetap di restoran pak Hartono. Dulu ia hanya menanam sayur untuk dijual ke pasar. Seringkali harga sayur dipasar jatuh saat panen tiba. Namun semenjak pak Hartono datang menawarkan kerjasma permasalahan itu mulai ditangani. Ali juga mulai belajar penanaman sayuran secara kontinu.

Tanamnya tidak dilakukan sekali tanam. Tapi dibagi beberapa kali tanam. Sehingga panenannya tidak terkumpul satu waktum dan pasokan restoran tetap terpenuhi. Ilmu-ilmu pertanian dari pak Hartono juga membantunya. Sekarang dari perkebunannya ia sudah memasok puluhan restoran di Jakarta. Malam ini istri pak Hartono berulang tahun, ia datang diundang. Tentu saja ia datang meskipun jaraknya lumayan jauh.

"Iya aku dan Prilly sekarang sudah mau masuk sem7 udah mulai ngurusin skripsi sih. Tahun depan kemungkinan udah lulus"

Ali berbalik

'prilly??'

19 Maret 2021

JANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang