"Mae..... Tolong bilang padaku bahwa kau hanya bermain-main kan? Kau tau kan aku sudah memiliki kekasih?" Ucap seorang pria yang berharap ibu dan ayahnya bercanda dengan apa yang mereka katakan.
"Aku tau kau memiliki kekasih, bukannya kamu juga tau kalo Mae dan Pho juga tidak akan merestui kalian sampai kapanpun. Aku dan keluarganya sudah setuju untuk menjodohkan kamu dengan Gun. Anak tunggal dari keluarga Phunsawat." Ujar Mae
"Tidak bisa begitu Mae, yang nikah kan aku, otomatis yang akan menjalaninya juga aku. Kenapa kalian juga mengurusi teman masa depanku. Bukannya itu hak ku." Bela Off lagi.
"Off, pahamilah bahwa perempuan yang kau kencani itu tidak baik. Ia hanya menginginkan hartamu saja. Apa kau tidak melihatnya dengan jelas? Lagipula kau kan juga belum bertemu dengan Gun, jadi ku harap malam ini kau ikut dengan kita makan malam bersama dengan keluarga calon suamimu. Pho tidak menerima bantahan." Ucap Pho dan meninggalkan perdebatan mereka dengan begitu saja.
~~~
Halaman belakang rumah kediaman Phunsawat sangatlah luas. Off memandang nya dengan sangat takjub. Tapi ia berusaha menahan rasa takjubnya.
Yang kulihat, ahh bukan yang ku lihat. Ibu bilang mereka juga termasuk dari golongan kelas atas.lal u kenapa masih saja percaya dengan perjodohan? Kenapa mereka setuju menikahkan anak pria nya dengan seorang pria juga?
"Gun.."
"Phi Off..."Sahut mereka berbarengan. Ya, setelah acara makan malam tadi ibunya meminta Off untuk berjalan-jalan di taman belakang. Lebih tepatnya memaksanya.
"Kau dulu Phi."
"Aku ingin kau meminta orang tuamu untuk membatalkan perjodohan gila ini. Kumohon."
Off. Baru pertama kali ini ia memohon kepada seseorang. Berusaha menampilkan sikap lembut agar pria disampingnya mau mengajukan pembatalan perjodohan.
"Maafkan aku Phi, aku tidak bisa. Aku tidak ingin mengecewakan kedua orang tua ku."
"Tapi ini tentang masa depanmu. Apa kau tidak malu, kau itu seorang pria. Kenapa mau menikah juga dengan seorang pria?" Off tidak habis pikir dengan pikiran Gun.
"Aku hanya ingin membuat Appa ku bahagia." Gun tersenyum tulus ke arah Off.
Manis.
"Kau harus tau aku memiliki kekasih. Jadi tolong batalkan ini semua atau kau akan menyesal atthaphan." Off berusaha menepis semua pujian yang ada di kepalanya untuk Gun. Akibatnya ia meninggikan suaranya didepan Gun.
"Aku tidak peduli. Dan aku tidak percaya. Berarti benar kata ibumu. Kau memang beralasan seperti ini agar aku membatalkannya. Ibumu mempunyai feeling yang sangat kuat ya.."
Off kaget. Tidak, dia tidak berbohong soal kekasih nya itu.
"Hei aku ti.. tidak.. "
Gun tersenyum ke arah Off.
"Maafkan aku jika terkesan egois ingin menikahimu. Tapi aku melakukan ini demi Appa ku." Kata Gun lagi sambil berjalan kembali ke dalam rumah meninggalkan Off yang masih termenung.
"Gila. Ini sangat membuatku frustasi." Maki Off.
Sementara orang yang meninggalkannya juga menangis dalam diam di balik pintu yang menghubungkan taman belakang dengan rumahnya.
Aku juga tidak menginginkan perjodohan ini. Tapi maafkan aku, aku harus melakukannya agar Appa ku selalu sehat bila aku menuruti semua keinginanya.
~~~
Seminggu setelah kejadian pertemuan antara keluarga Adulkittiporn dan keluarga Phunsawat, Off semakin dibuat pusing oleh ibunya. Pasalnya ibunya selalu menyuruhnya untuk mengantar Gun kemanapun ia pergi.
Mook id calling...
"Halo sayang, maaf aku tidak bisa menemui mu hari ini. Aku harus menjemput Gun. Kita bertemu nanti ya setelah aku mengantarnya pulang. Aku akan kembali menelponmu. Love you."
Off mematikan telfon Mook s cara sepihak. Bukannya dia tidak mau mendengarkan penjelasan kekasihnya, hanya saja Off tahu kalo Mook ingin mengeluh karena sudah seminggu ini juga dia belum bertemu lagi dengan Mook.
Pintu samping mobil Off terbuka.
"Sudah selesai pemotretannya? Kenapa minta di jemput siang? Bukannya biasanya sore tepat aku juga pulang kerja?" Tanya Off kepada Gun
"Fotografernya mendadak sakit. Jadi semua kru di pulangkan. Termasuk aku."
"Hanya karena fotografer nya sakit jadi kau selesai pemotretan? Memangnya fotografer nya hanya ada satu?"
"Hmmm... Fotografer itu ada lah CEO nya, dia hobi memotret. Jadi dia tidak pernah mau posisinya di gantikan apalagi untuk mencari fotografer cadangan."
Off hanya mengangguk saja dan lalu menyalakan mobilnya untuk mengantar Gun pulang.
Sesampainya di rumah Gun, Off tidak mampir.
"Kau tidak akan masuk dulu?"
"Tidak aku ingin menemui kekasihku. Sudah satu Minggu ini aku direpotkan olehmu, jadi sekarang aku harus menemuinya." Kata Off kembali dingin.
Gun akhirnya tau kalau Off memang benar benar punya kekasih. Tapi Gun tetap dengan keras nya. Ia lebih memilih untuk melanjutkan perjodohan ini.
"Baiklah"
Setelah Gun keluar dari mobil, Off langsung pergi ke apartemen milik Mook. Tepatnya apartemen yang dibelikan oleh Off untuknya.
~~~
"Sampai kapan Off. Sampai kapan kau bisa mengatasi masalah mu ini. Aku tidak tahan jika harus melihatmu menikah dengan orang lain. Apalagi dia seorang laki-laki. Apa kau tidak jijik?"
Dia sangat manis, bahkan sehari tidak melihat wajahnya saja aku sudah merasa rindu.
"Iya Mook. Aku sudah berusaha untuk membatalkannya. Tapi kau tau kan, aku tidak pernah bisa melawan keputusan orang tua ku."
"Baiklah jika ini faktor ke dua orang tuamu. Aku akan mengizinkanmu menikahinya. Tapi, satu kau jangan pernah berubah terhadapku. 3 bulan Off. Setelah itu kau ceraikan dia."
Ya, perjajian ini tidak pernah ia lupakan. Ia mencintai Mook, tapi ia juga tidak ingin melukai pria kecil yang akan menjadi suaminya. Tapi Off, bukan seorang Gay. Dan dia mencintai Mook
"Ya sayang aku ingat. Jadi bolehkan aku malam ini berdua saja dengan mu?"
"Jangankan satu malam Off. Aku ingin denganmu untuk selama lamanya."
.
.
.
.
.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With You
Lãng mạnSebuah perjodohan didalam suatu hubungan yang lain. Tidak ada sinopsis, karena ketika kalian sampai ke dalam alur, kalian hanya akan dibawakan problem problem yang ditemukan di pasangan menikah lainnya. . About OffGun. Support me with your star...