kenapa?

1.2K 148 28
                                    

Tembus star sampe 100 dan 50 comment, author bakal up next chapter secepatnya.

-janji author🙃

"Gun!!!"

"Ah.. Iya kenapa?" Sadar Gun ketika tangannya di tarik oleh New.

"Kenapa? Kamu yang kenapa, Gun."

"Aku... Aku tidak apa apa." Kata Gun dengan raut wajah yang tidak meyakinkan bahwa dirinya baik baik saja.

"Kau yakin? Wajahmu mengatakan bahwa kamu sedang tidak baik baik saja Gun. Jadi, ada apa?"

Kini Gun sedang berada di toko kuenya. Ia sedang duduk di meja dekat kaca dan dekat pintu dapur tempat favoritnya akhir akhir ini jika sedang memikirkan sesuatu. Ia duduk tidak sendiri. Yang pasti ia duduk dengan New.

New baru saja pulang dari pattaya mengantar orang tuanya selama 2 hari kemarin, anak yang baik bukan🙃

Kini, sudah 3 hari semenjak Off bilang untuk mengadopsi anak saja. Sudah 3 hari juga mereka tidak berbicara seperti biasanya. Hanya ada keheningan dikala mereka sedang berdua. Apalagi Off selalu saja pergi ke ruang kerja ketika suasana sudah mulai hening. Dan ketika di pagi hari, Off pasti berangkat duluan dengan hanya meninggalkan note kecil dengan tulisan ada rapat mendadak. Aneh bukan?

"Astaga ini kesekian kalinya kamu ngelamun Gun. Ada apa sih? Lagi punya masalah sama suami?"

Kini Gun menatap kearah New dengan muka heran, "kenapa kamu bisa nebak kaya gitu?"

"Hey Gun kamu lupa, aku ini kan duda. Aku pernah memulai suatu hubungan. Terlebih pasangan kita sama. Sama sama laki laki maksudnya. Dan aku tau, tuh ketauan dari muka kamu yang keliatannya ga tenang. Ada apa sih?" Kata New sambil mengusap punggung tangan Gun.

Gun yang melihatnya tersenyum ke arah New. Lalu mendekat ke arah New seperti akan membisikkan sesuatu,

"Dulu waktu kamu nikah sama Earth, apa kamu pernah ada kepikiran mau bikin program bayi tabung ga?"

"Ba-mmmhh" Gun dengan cepat membekap mulut New. Ia tidak mau jika ada yang mendengar percakapan mereka.

"Pelanin suaranya."

New pun mengangguk lalu Gun membenarkan posisi duduknya.

"Gimana? Jadi? Pernah?"

New menggeleng, "sayang nya engga."

"Engga? Engga gimana?"

"Jadi Dulu itu Earth pengen banget aku program bayi tabung. Sayangnya aku yang engga mau."

"Loh kenapa? Apa kamu mau adopsi aja gitu?"

"Gun kalo aku adopsi anak, 2 bulan lalu gaakan ada perceraian antara aku dengan Earth. Aku bukannya ga mau sebenernya. Cuman aja aku masih fokus diri ke karir aku. Karena menurut aku, punya anak itu engga cuman sekedar bikin atau adopsi terus diurus gitu aja. Engga. Aku sama Earth itu lebih sering berantem. Yaa walaupun waktunya sweet emang sampe lupa waktu. Sampe dimana aku sadar kalo hubungan aku sama dia sekedar marahaan baikan seks adu argumen marahan lagi baikan seks yaa gitu terus. Awalnya sih menurut aku wajar aja terlebih aku dari sebelum nikah juga udah sering sih gitu cuman yang ngebedain itu Kabar. Kabar selalu ada meskipun marahan. Sampe dimana dia minta aku buat program bayi tabung dan aku nolak. Aku bilang ke dia kalo anak ga cuman untuk di adopsi. Aku gamau kalo nanti aku adopsi terus anak itu malah ngeliat dan mempelajari siklus kehidupan orang tuanya yang monoton kaya gini, mau gimana itu anak. Aku juga tau Earth ga cuman tidur sama aku apalagi kalo udah mabuk."

Mengingat bagaimana Earth, new sebenarnya tidak ingin mengingat nya. Ia jadi mengingat luka dimana ia sering mempergoki suaminya sendiri di ranjang dengan wanita lain. Awalnya mungkin New berasumsi Earth bosan dengannya sesekali. Tapi lama kelamaan Earth jarang pulang ketika malam. Setelah ia mencari tau apa yang Earth lakukan ternyata Earth bukan hanya meniduri wanita namun juga pria. Menyakitkan. Ya itu menyakitkan.

Married With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang