Terselesaikan (extended)

1.6K 130 13
                                    

WARNING!!!!
TYPO ALERT 🚨

~~~~~~~~~~~~~££££££££~~~~~~~~~~~~

"harus banget Besok ke apartemen kamu? Ga bisa nanti?"

"...."

"Iya aku juga kangen sih. Kangen banget malah. Beneran deh. Tapi, aku gamungkin kesana besok. Terlalu mendadak. Boleh lusa? Lusa aku free."

"....."

"Oke... Aku tunggu di toko kue, nanti kamu tinggal jemput aku disana ya."

Off yang tadi menyusul Gun kekamar kini berhenti di depan pintu ketika ia mendengar Gun sedang menerima telfon dari seseorang. Yang lebih membuat Off kesal yaitu siapa orang yang Gun ajak bicara? Kenapa terlihat mesra sekali?

Sesudah Gun mematikan telfonnya, ia berniat untuk ke kamar mandi. Nmaun betapa terkejutnya dia ketika melihat Off ada di belakangnya.

"Loh... Phi Off bukannya masih dibawah?"

"Kenapa? Kamu ga mau aku denger kamu lagi telfonan? Atau kamu takut ketauan selingkuh?"

"Padahal Mild tadi udah bilang. Jangan ambil kesimpulan sendiri. Dia loh yang nengahin tadi. Masih ga percaya sama aku?"

"Apa sih Gun. Aku itu disini lagi ngebahas kamu ya. Oke aku akuin kalo tadi aku salah paham. Aku minta maaf. Tapi, setelah denger telfonan pake kangen kangen segala. Emang itu namanya bukan selingkuh."

"Kamu tau ga sih gimana rasanya dituduh sama orang yang kita sayang? Orang yang kita cinta? Kamu tau ga? Ah aku lupa kamu ga pernah cinta sama siapa siapa kan? Malah sama aku dulu kamu terpaksa kan? Oke. Kalo niat kamu mau ngejaga sahabat kamu. Tapi ga sampe kamu harus bilang aku punya niat buruk ke dia. Sekarang apa? Kamu nuduh aku selingkuh. Kamu tau aku sayang nya sama siapa. Aku cintanya sama siapa itu ya sama kamu, Phi. Bisa ga, sekali aja jangan salah paham terus. Bisa kan nanya baik baik?"

Gun mencoba menahan emosinya. Ia Menatap Off, mata Off memiliki arti yang membingungkan sekarang bagi Gun. Tapi yang jelas Gun tau bahwa Off sedang marah.

"Jangan sekali kali nya kamu bilang perasaan aku ke kamu itu berawal dari kata terpaksa lagi. Lagian Buat apa aku nanya lagi. Kalo pernyataan aku aja ga kamu sanggah. sekarang aku tanya, Kamu telfonan sama siapa? Kamu jawab jujur ya Gun. Aku gamau ada kebohongan diantara kita."

Kini Gun menghampiri Off. Menatap nya dengan dalam. Lalu memeluk Off dalam diam.

"Gun... Aku butuh jawaban." Tidak ada pelukan balik dari Off.

"Papii bisa ga sih jangan terus terusan marah? Aku ga salah, aku ga jahatin Mild kaya yang papii bilang tadi. Dan tadi yang telfonan sama aku itu New. Pelanggan VIP di toko kue aku. Kalo ga percaya tanya aja sama Phi Tay. Aku ga bohong..."

Off merasakan baju nya basah. Off tahu, ia terlalu kasar dan bisa dibilang sangat salah karena telah membentak dan mengeluarkan kata kata yang menyakiti hati Gun. Tapi hatinya terlalu panas melihat Gun berbicara dengan orang lain, apalagi sampai bilang kangen kangenan.

Kini Off melingkarkan tangannya di badan Gun.

Off menghela nafas nya berat, "aku bukannya ga percaya, aku cuman ga suka liatnya. Mana kamu nelfonnya di pojok gitu. Kaya takut ketauan. Aku jadinya bukan curiga lagi. Terlebih sebelumnya aku juga ga sengaja liat pesan dari si cerewet itu aku Gatau siapa dia. Yang jelas dia nge chat kamu kaya yang mesra gitu." Gun yang sedari tadi tidak melepas pelukannya ia makin mengeratkan pelukannya.

"Soal Mild, aku minta maaf. Aku emang ga dengerin cerita awalnya dulu. Tapi untuk soal kamu telfonan ini, aku ga salah dong. Aku kan emng ga tau. Dan kebanyakan orang yang selingkuh itu gelagatnya kaya kamu tadi Gun. Kalo emang dia pelanggan di toko kue kamu, kenapa harus sampe minta kamu dateng ke apart nya, kenapa ga di toko kue kamu aja. Itu yang bikin aku ga percaya sama kamu sekarang Gun."

Married With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang