Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Phunsawat. Ya, ayah Gun pergi untuk selama-lamanya.
Ayah Gun mengidap penyakit kanker. selama ini Gun pura pura tidak tahu, ia tidak ingin ayahnya khawatir ketika Gun malah mengkhawatirkan ayahnya bukan dirinya sendiri.
Bukankah prinsip berkeluarga harus saling terbuka? Tapi tidak dengan ayah nya Gun. Ia mempunyai segudang rahasia yang memang tidak ada orang yang tahu. Kecuali ia lalai seperti menyembunyikan penyakitnya misalnya."Secepat ini ayah pergi ninggalin aku. Kenapa? Ayah udah ga sayang sama aku?" Kata Gun sambil memandangi foto ayahnya.
"Gun, ayahmu sangat sayang sama kamu. Makanya ia menyerahkan mu kepada Off. Mempercayakan Off untuk menggantikan posisinya menjagamu dan menjadi sandaran mu." Jelas Ibu tiri Gun.
"Tapi aku sudah tidak punya siapa siapa sekarang Mae..." Gun memeluk ibu tirinya. Meskipun ibu tirinya sudah dianggap seperti ibu kandung sendiri, tapi tetap saja Gun merasa kosong.
Off berjalan mendekat kepada Gun.
"Gun, sini." Entah dapat dorongan dari mana, off tiba tiba saja menarik tangan Gun untuk berpindah memeluk Mae nya jadi memeluk dirinya.
Gun tidak menolak. Kali ini ucapan Mae nya benar. Sekarang ia mempunyai Off. Walaupun ia tau Off belum mencintai nya. Tapi dengan melihat kepedulian Off terhadap dirinya kali ini, Gun mempunyai tekat untuk memperjuangkan pernikahan ini. Walaupun ia sendiri masih ragu.
Off melepas pelukannya lalu memegang kedua pipi Gun untuk menghadap kearahnya.
"Udah ya, jangan nangis. Kasian appa, pasti juga sedih ngeliat kamu nangis. Kan sekarang ada aku yang bakal jagain kamu." Ucap Off sambil menghapus air mata Gun.
Gun diam. Kamu lagi ga bohong kan? Kamu beneran mau jagain aku? Apa ini cuman sebuah formalitas kamu didepan banyak orang?
~~~
Mobil bermerk Audi R8 terparkir di parkiran basment apartemen tempat tinggal Off dan Gun.
"Bagaimana? Sudah enakan?" Tanya Off tanpa melihat wajah murung Gun yang berada di sampingnya.
"Sudah. Terimakasih untuk menenangkan ku tadi." Senyum Gun tulis walaupun Off tidak melihatnya.
"Kalau begitu kau langsung masuk apartemen kita. Aku hari ini tidur dengan Mook."
Mendengar perkataan Off, Gun seketika diam lalu menghadap ke arah Off lagi.
"Gabisa sehari aja kamu sama aku Off?"
"Kenapa? Kamu mulai baper sama aku? Kemarin kan aku udah nemenin kamu di rumah sakit 2 hari. Malah gara gara di rumah sakit 2 hari kemarin aku ga ketemu sama Mook. Terus sekarang kamu minta aku buat nemenin kamu? Gabisa." Kata Off sambil membuka seatbeltnya
"Jadi kamu nyalahin ayah aku? Aku masih berduka. kamu ga peduli sama aku, aku gapapa. Setidaknya kamu peduli atas kepergian ayah aku. Aku mau kamu nemenin aku malem ini aja."
"Yang pergi ayah kamu. Buat apa aku nemenin kamu? Inget ya, jangan mentang mentang kita ini nikah, terus kamu malah seenaknya nyuruh aku nemenin kamu. Itu kan masalah kamu sendiri. Oh iya, soal tadi di tempat pemakaman. Anggap aja aku lagi baik hati sama kamu. Lagian disana juga ada ayah dan ibuku. Nanti mereka curiga."
"Tapi, kam-"
"Bisa ga sih nurut aja? Aku mau ke atas duluan. Nih kunci mobil ini. Kalo udah mau turun kunci jangan lupa. Aku duluan."
Off turun dari mobil lalu kembali ke apartemen. Apartemen nya dengan kekasihnya bukan dengan Gun.
"Mau sesakit apapun kamu berusaha buat aku ga betah sama kamu, aku percaya sama Appa. kalo kamu, memang yang terbaik buat aku." Kata Gun lirih sambil memaksakan senyumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With You
RomanceSebuah perjodohan didalam suatu hubungan yang lain. Tidak ada sinopsis, karena ketika kalian sampai ke dalam alur, kalian hanya akan dibawakan problem problem yang ditemukan di pasangan menikah lainnya. . About OffGun. Support me with your star...