Setelah melihat kondisi kania-- mamahnya. Rayhan kembali turun ingin menemui sang adik. Baru ingin mendaratkan punggung ke atas sofa, Rayhan langsung diserbu dengan beribu pertanyaan oleh sang adik.
"Kak Rayz emang dari mana sih? Di telpon kok enggak diangkat-angkat. Kakak sibuk banget ya, sampai ditelpon aja gak sempat jawab. Atau jangan-jangan kakak lagi jalan sama laura ya? Iih kak Ray, ditanya malah enggak jawab. Jawab dong kak!" Sebal Nazira.
"Kakak abis dari rumah sakit ra." Jawab Rayhan singkat padat dan jelas.
"Emang ngapain disana, siapa yang sakit?"
"Sa----"
"Oh, iya. Mbk Sabia kemana ya, dari tadi Zera gak liat mbk sabia ya," tanya Nazira yang langsung memotong perkataan sang kakak.
"Di rumah sakit---" jawab Rayhan ketus.
"Ohh, mbk Sabia lagi diru---. Dimana kak, Rumah sakit! Mbk Sabia kenapa kak? mbk Sabia sakit ya? kok Zera enggak tau. Ehh, kakak tau dari mana, kalau mbk Sabia dirumah sakit? Apa jangan-jangan kakak---"
"Cukup!! Bisa diam enggak sih, iya pembantu itu di rumah sakit, kakak yang bawak nya kerumah sakit. Sekarang keadaannya udah baik-baik aja. Jadi kamu diam, jangan banyak bicara lagi, kakak pusing dengar suara kamu, argghh!!" Jawab Rayhan kesal, setelah itu Rayhan langsung beranjak menuju kamarnya.
"Kak Ray, Zera belum selesai bicara. Nyebelin banget sih," kesal Zera. "Yaudah deh, aku kerumah sakit aja, mumpung mamah lagi istirahat. Lagian kan ada kak Ray yang jagain mamah," monolog Nazira.
5 menit kemudian
"Kak Ray, Zera kerumah sakit dulu ya. Jagain mamah!" Teriaknya di depan pintu kamar Rayhan.
Tidak kunjung ada jawaban, Zera langsung pergi kerumah sakit tempat Sabia sedang dirawat. Disisi lain, Rayhan yang terlihat gelisa di rooftop kamarnya, membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih. Pikirannya hanya dihiasi oleh bayangan wajah Sabia dengan mata yang tertutup rapat.
"Argggghhh, ada apa denganku. Kenapa pikiranku dipenuhi dengan wajah pembantu itu," kesal Rayhan dengan frustasi. "Lagian kenapa aku harus peduli dengan pembantu itu, bodoh Rayhan, bodoh, kenapa kamu jadi mikirin pembantu muda itu sih,"
Rumah Sakit
"Permisi sus, mau tanya ruangan atas nama Sabia, diamna ya."
"Oh, Sabia Shazfa Farzana ya mbk,"
"Iya Sus,"
"Mbk lurus aja, nanti disana ada ruangan yang bertuliskan RI melati no 2. Nah, disana ruangan pasien yang bernama ibu Sabia nya mbk."
"Oh okey sus makasih sebelumnya,"
"Oh iya mbk, kalau boleh tau, mbk siapanya pasien ya? Soalnya tadi suaminya bilang jangan suruh sembarangan orang masuk, mbk."
"Suami," heran Sabia.
"Kalau boleh tau, suami pasien siapa namanya sus." Tanya Nazira penasaran, seingatnya Sabia belum pernah menikah sebelumnya.
"Kalau gak salah, nama suami pasien, bapak Rayhan Mahendra,"
"Rayhan Mahendra," jawab Nazira tidak percaya. Dan didapati anggukan oleh sang suster. Serius kakaknya sendiri yang bialng begitu, benar-benar tidak disangka. sepersekian detik, Nazira ingin tertawa, tapi ia tahan, karena tidak sinkron dengan tempatnya.
"Oh saya, adik iparnya sus," jawab Nazira asal, 'jika kakaknya saja mengaku sebagai suaminya dari Sabia, berarti dirinya adik ipar dari sabia, bukan' pikir Nazira
"Oh yaudah, kalau begitu makasih ya sus, saya permisi dulu,"
"Iya, mbk, silakan,"
Setelah menemukan ruangan Sabia. Nazira dengan hati-hati membuka pintu ruangan tersebut. Terlihat sosok wanita dengan sehelai kain yang menutupi wajahnya, sedang duduk melamun, dengan tatapan yang kosong. Keadaanya benar-benar memprihatinkan, 'Ada apa sebenarnya dengan sosok wanita yang didepannya ini,' pikir Nazira.
"Assalamualaikum, mbk," terlihat Sabia yang terkejut mendengar salam dari Nazira. Matanya sedikit was-was seakan mencari tempat perlindungan.
"Mbk. Mbk enggak apa-apa?" Tanya Nazira hati-hati. Bukannya menjawab salam sama pertanyaan Nazira, Sabia semakin gencar, merasakan ketakutan yang hebat, iya beringsuk mundur, dengan tangan gemetar, dan mata yang mulai memanas. Sabia benar-benar takut, serangan paniknya kembali terjadi.
Nazira yang tidak tahu menahu apa permasalahannya, semakin mendekat kepada Sabia. Sedangkan Sabia semakin ketakutan saat didekati oleh Nazira.
"Mbk Sabia kenapa? Ini Zera mbk, mbk enggak apa-apa kan," tanya Nazira dengan khawatir.
Setelah Sabia kembali ke alam sadarnya, dan melihat sosok di depannya. Sabia langsung menangis, tapi sedikit agak tenang. Nazira yang melihat Sabia menangis, ia lebih mendekatkan dirinya kepada sosok wanita didepannya itu.
"Mbk, kenapa? Ini Zera, mbk." Ia langsung memeluk wanita didepannya yang kondisinya sedang tidak baik-baik saja itu.
Setelah dipeluk oleh Nazira. Sabia sedikit tenang, tangisnya mulai mereda. Terdengar kalimat Asma-asma Allah yang terucap dari bibir Sabia.
"Zera---" panggil Sabia pelan.
"Iya, mbk. Zera disini,"
"Jangan tinggalin, mbk." Ucap Sabia lirih, setelahnya tangisnya kembali pecah.
"Sssttt, iya mbk. Zera enggak bakalan ninggalin mbk. Mbk harus tenang, ya. Zera disini, Zera enggak bakalan ninggalin mbk Sabia. Mbk yang tenang ya." Jawab Zera sambil memeluk dan mengelus pundak Sabia. Walaupun banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin sekali ia tanyakan. Tapi semuanya ia tahan, ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakan apa yang terjadi.
Dilain tempat, ternyata ada sosok yang memperhatikan kedua wanita yang sedang berpelukan didalam ruangan itu. Rayhan Mahendra, semenjak kejadian tadi, Rayhan menjadi tidak tenang. Ada rasa takut dan khawatir yang melingkupi dirinya. Alhasil dirinya kembali lagi kerumah sakit, untuk mamahnya. Ia percayakan kepada kedua pembantu yang ada dirumahnya.
Rayhan melihat apa yang telah terjadi sebelumnya, dari Sabia ketakutan, serangan paniknya kumat, dan tangis perempuan itu yang terdengar menyesakkan Rayhan. Rayhan juga tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya. Dan kenapa dirinya tiba-tiba menjadi mengkhawatirkan pembantu mudanya itu. Yang jelas Rayhan benar-benar mengkhawatirkan perempuan itu.
Apa yang sebenarnya terjadi. Teroma apa yang pernah dialami oleh perempuan itu. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin Rayhan tanyakan kepada perempuan itu. Tapi dengan menanyakan semua pertanyaan itu saat ini. Itu tidak akan memeperbaiki keadaan, tapi malah akan memperburuk keadaan, termasuk kondisi mental dari wanita itu.
🌧️🌧️🌧️
Jangan lupa kasih vote, and comentnya ya guys🥰
Dan sory kalau ceritanya banyak typo guys🤭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir Cinta Dibalik Sehelai Kain
RomantizmSebuah acident membawa sosok gadis yang berpakaian tertutup dengan wajahnya dihiasi oleh sehelai kain terlepas begitu saja tanpa izin tuannya dimuka umum. Tidak pernah dia duga sebuah acident itu ternyata membawa kehidupan gadis yang malang itu keda...