part 14

5 4 0
                                    

Kami semua menoleh karena gebrakan kecil jimin. Dia berdiri dengan muka sedikit merah padam diikuti yuri yang kembali bergelanyut manja pada jimin. Kami semua terkejut setelah mendegar ucapan jimin yang secara tiba-tiba itu, karena sejak tadi mereka terasing dan hanya diam jadi kami hanya mengabaikannya saja.

"apa kau yakin?"—Rm
"oppa kami akan mengadakan pesta tertutup untuk merayakan anniversarry kami yang kedua bulan. Iyakan oppa?"
Yuri menatap jimin berseri dan tentunya langsung dibalas oleh sang kekasih

"heyy! Anniversaary itu dirayakan satu kali dalam satu tahun apa kau bodoh?"
Aku menginjak kaki taehyung agar si Alien menghentikan ucapan kasarnya. Apa mereka semua sudah mengikuti jejak suga?
"aku akan mengurus perisapan pestanya sebelum kita melanjutkan world tour"

"terserah saja.kami akan mendukung apapun yang kau lakukan jim jadi lakukan saja apa yang kau mau"
Senyuman jimin sedikit sendu kala ucapan Rm seperti menyudutkannya atau bahkan seperti tak peduli lagi dengan apa yang dilakukannya.

2 hari setelah jimin mengatakan akan merayakan pesta untuk merayakan anniversarry nya. Suga datang ke rumahku entah karena apa dan gila nya lagi dia datang tengah malam.
"ishh mengapa bertamu tengah malam sih?"
"maaf aku hanya punya waktu sekarang. Ingin mengantar ini"

Suga menyodorkan kotak persegi panjang dengan pita ungu muda diatasnya
"ige mwoya?"
"cha..bukalah!"
Aku langsung membukanya. Dress dengan full brokat hitam selutut dengan model lengan pendek. Satu kata untuk mengartikannya. Indah!

"pakai itu untuk menghadiri party jimin acaranya besok malam aku akan menjemputmu jadi berdandanlah dengan cantik. Mari kita buat jimin menyadari keindahanmu"
Aku masih memandang kagum gaun itu kilauan dari pernik digaun ini hampir sama dengan kilauan yang terpancar dari wajah suga.

"tapi- apa dia mengundangku?"
"tidak. Yuri tak mengizinkannya tapi karena aku diundang jadi aku berhak bukan membawa siapapun yang kuinginkan? Jadi aku ingin kau yang pergi bersamaku"
"bagaimana jika yuri marah?"
"lalu bagaimana jika aku marah?"
"nde?"

"sudah kukatakan aku ingin bertanggung jawab karena kata-kataku, jadi anggap saja ini sebagai perminta maafaan. kita lihat bagaimana reaksi pasangan itu saat melihatmu"
"aku takut merusak pestanya"
"party nya akan kurusak jika kau tak datang"

"aigoo selalu saja ada jawaban dari kata-kataku"
"kau harus melihat dengan siapa kau sedang berbicara"
"baiklah sekarang pulanglah aku takut eomma dan tetangga membicarakan kita"
"baiklah aku pergi! Pai..ohh ya! jangan lupa dandan yang cantik"
Aku mengangguk setelah itu suga pergi.

Aku sudah siap dengan dress yang diberikan suga dengan sedikit polesan diwajahku. Tinggal menunggu suga menjemput saja.
Tak lama aku menunggu suga sudah tiba dan langsung membawaku pergi menuju tempat pesta itu. Sebenarnya agak canggung karena baju yang aku kenakan terlalu indah dan pendampingku terlalu tampan:)

Saat tiba dihalaman autdoor hotel yang sudah disewa jimin. Suga menyodorkan tangannya padaku
"ayo pegang tanganku"
"ahh itu- sebaiknya—"
"aishh palli palli"
Suga langsung menarik tanganku untuk dikaitkan dilengannya. Kami berjalan menuju kerumanan member BTS. Hanya sedikit undangan para staff member dan juga dancer yang memang tahu tentang hubungan jimin dan yuri.

"ohh suga hyung!"—Jhope
"woahhh whoah nugu?jinjja yeoppo"—taehyung
"kau gila?dia Lyn!"
"ishh aku tahu hanya saja noona terlalu cantik. Jadi pasanganku saja ya malam ini?"
"aku yang membawanya malah kau yang ingin menjadi pasangannya"
"yn noona sangat cantik ohh ya aku kira noona tak akan datang"—jungkook

"itu karena seseorang yang sangat gila memaksaku untuk ikut dengannya"
"tapi kau senang kan bisa bertemu member lagi"
Mereka semua terkikik geli melihat ekspresi ku
"wajahmu tak setua usiamu ya haha"

Party itu akan dimulai jimin dan yuri sudah naik keatas panggung kecil. Katanya ingin menghembus lilin bersama dengan permohonan dan memotong kue.

Aku dan suga duduk memang sedikit terbelakang katanya belum saatnya menunjukkan diriku pada mereka jadi aku hanya menurut mengikuti apapun yang suga katakan.

Hingga saat memberi ucapan tiba aku dan suga berjalan setelah kerumanan sudah mulai sepi.














SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang