2|hari yg melelahkan

26 6 2
                                    

Votmen nya 🐣
.
.
.
.
.
.


       Disaat orang lain bekerja untuk mengejar bonus bahkan dihari libur,aku berbeda,

      Aku lebih mengutamakan kesehatan dan kenyaman nya daripada bonus yang jelas akan ku dapat jika berhasil membujuknya

      dan anehnya hanya aku dan beberapa Hyung nya yang berhasil untuk membujuknya.

       Saat kembali dari mengantar manager jimin,aku masuk kedalam dan mengambil tas selempang ku.

      ia keluar dari kamarnya,sudah mengganti pakaiannya disaat aku sedang memasang sepatuku.

      "noona mau kemana?"
"ingin pergi bersama temanku, wae? Kau mau ikut?"
       "tentu tunggu sebentar"
"Yaaa!"

Pekik ku nyaring dan berhasil menghentikan gerakannya

       jangan katakan "aku tak mengatakan itu dengan serius Tuan park jimin yang terhormat"
Ucapnya dengan menirukan gaya bicaraku meski sedikit dilebih-lebihkan

      "kau mau aku mati di...."
"dikejar oleh fansmu dan berakhir menjadi intaian mereka betul?"
Sambungnya masih dengan meniru gaya bicara ku

Menjengkelkan bukan?

       "kau tahu baiklah aku pergi paipai"
Aku meninggalkannya sendiri yang berteriak ingin ikut denganku tapi ku abaikan sesaat setelah pintu apartemennya telah terkunci.




ₛₑᵣₑₙdᵢₚᵢₜy




       Hanya ada satu orang yang tahu kau menyukai Jimin salah satu dari member BTS, dia sahabatmu sejak kecil, kim nara.

       Hanya ada satu orang yang tahu kau menyukai Jimin salah satu dari member BTS, dia sahabatmu sejak kecil, kim nara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Dia yang mengetahui semua kisah cintaku dan semua tentangku yang tak pernah ku ceritakan pada orang lain.

      Disinilah aku sekarang dengan Nara duduk santai di butik miliknya dengan secangkir cappucino di gelas masing-masing.

      "apa tak ada perkembangan?"
"apanya?"
      "kau dengan jimin?"
"kau tau sendiri.."
      "Lyn ayolah! Dia tak akan mengetahui perasaan mu jika kau tak pernah memberitahunya, meski banyak wanita yang ditolaknya tapi kurasa jika melihat kedekatan mu dengannya kau jelas tak akan ditolak"

      "Nara, kau tahu dia tak pernah punya niatan untuk berkencan, biarkan saja dia hanya ingin fokus pada karirnya. Lagi pula aku hanya dianggap noona olehnya."
     
       "aku sungguh tak mengerti dengan cara berpikir mu Lyn

        "aku bisa mengatasi perasaanku noona kim tenang saja..."
Kemudian kami melanjutkan banyaknya obrolan seperti wanita pada umumnya.

        Bosan terus berada di butik kami memutuskan berjalan-jalan disebuah pusat perbelanjaan untuk me time

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang