09. SEBUAH GELANG

56.5K 6K 1.7K
                                    

ARYA UDAH OPEN PO YAAA! JANGAN LUPA IKUTANN!!

***

"Udah bangun?"

"Menurut lo?" sinis Zera meringis saat merasakan nyeri di lehernya. Sial! Padahal sudah 2 hari ia di rawat, tapi lehernya tak kunjung membaik. Gila memang Abangnya.

"Masih sakit?"

"Menurut lo?" mendengar ucapan Zera seketika membuat Elxon memutar bola matanya malas.

Dengan kesal Elxon menjitak dahi Zera pelan, cewek itu mengaduh kesakitan. "Sakit El!"

"Makanya jangan nakal," celetuk Elxon menyuapi buah-buah ke mulut Zera, yang langsung di terima cewek itu.

Zera melirik kearah pintu yang terbuka dan menampilan para Abang-abangnya, beserta sahabat gilanya.

"YUHUU ZERAAA KU SAYANGG!"

TAK!

"Gausah teriak!" hardik Arlan melayangkan jitakan di dahi Keira. Cewek itu mendengus kesal dan melangkah kearah Zera yang menatapnya malas.

Keira duduk di tempat yang sebelumnya di duduki Elxon. Dengan tidak malunya Keira mengusir paksa Elxon menjauh dari Zera, agar dirinya bisa lebih leluasa untuk berghibah. "Ze lo tau? Gue kesepian 2 hari ini gaada lo."

"Gue tenang 2 hari gaada lo," balas Zera enteng.

Keira mencebik kesal. "Lo tau? Selama lo gak berangkat sekolah, Aluna sama Gavriel makin deket," bisik Keira yang hanya di dengar Zera.

Mendengar nama Gavriel seketika membuat Zera mengingat cowok itu. Sejak kejadian beberapa hari lalu, Gavriel tidak pernah lagi menemui dirinya. Zera tersenyum miris, mengharapkan Gavriel menjenguk dirinya kesini seperti hal mustahil saja. Mengingat cowok itu tidak pernah menyukai kehadirannya.

"Gavriel juga nganterin Aluna pulang waktu itu," lanjut Keira.

Zera menutup telinganya tidak mau mendengar ucapan Keira lagi. Mendadak ruangan ini menjadi panas sekali, padahal AC sudah menyala.

"Bang Sean! Mau makannn!" rengek Zera seketika Sean yang sedang bermain ponsel mendongak dan melangkah kearah cewek itu.

"Makan bubur?" tanya Sean dengan dahi berkerut.

Zera menggeleng. "Gak mau, bosan!"

"Makan apa yang ada kali Ze, biar cepat sembuh juga," kata Glen ikut menyambar.

"Makan hati dia mah!" celetuk Keira duduk di samping Arlan.

"Sialan! Diem lo! Gak tau apa hati gue lagi mendidih!" Zera mengambil ponsel miliknya dan membuka aplikasi sosmed yang beberapa hari ini ia angguri. Seketika rasa sesak itu kembali menyelimuti hatinya saat melihat postingan terbaru Aluna. Bahkan cewek itu menandai Gavriel? Anjing banget rasanya.

"BESOK GUE MAU BERANGKAT!" Zera menjerit membuat semua orang diruangan ini seketika terkejut.

Zera mendelikan matanya ke semua orang, bahkan ke Sean sekalipun.

"Ngapain melotot gituu?! Gak terima?!!"

"LO YANG MELOTOT BODOHH!"

"GAK USAHH TERIAAKK!!"

Seketika Zera mengerang kesakitan saat lehernya kembali merasa sakit karena etmosi. Sontak membuat semua orang panik seketika, Arlan malah tertawa melihat wajah Zera yang ingin menangis dalam pelukan Sean.

Salah siapa nyebelin.

***

Rama mendengus saat tidak mendapat adanya makanan, cowok itu menutup kasar pintu kulkas. Ia meregangkan ototnya, semua badan terasa begitu sakit. Apalagi beberapa lebam diwajahnya yang belum juga sembuh.

GAVRIELZE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang